SEA Games 2025: Voli Gagal Pertahankan Emas, PBVSI Segera Lakukan Evaluasi

Liputan6.com, Jakarta - SEA Games 2025 menandai berakhirnya dominasi Indonesia di bola voli putra indoor. Indonesia gagal quattrick emas usai dikalahkan tuan rumah Thailand 2-3 pada laga final.

Indonesia sebelumnya mampu meraih tiga medali emas beruntun di SEA Games. Dimulai sejak 2019 di Filipina, berlanjut di Vietnam 2021 dan Kamboja 2023. Sayangnya kali ini Alfin Daniel dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan Thailand.

Kegagalan tim voli indoor putra ini membuat bola voli hanya kebagian satu emas, satu perak dan satu perunggu. Medali emas didapat dari voli pantai putra. Sedangkan perunggu diraih tim bola voli indoor putri.

Menanggapi hasil kurang memuaskan di Thailand, Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) akan segera melakukan evaluasi agar ke depan semakin baik prestasi tim voli. PBVSI sebenarnya menargetkan bisa empat kali beruntun meraih emas SEA Games di indoor putra.

“Di SEA Games 2025, Alhamdulillah kita mendapatkan tiga medali. Emas dari voli pantai putra, perak dari bola voli indoor putra dan perunggu dari indoor putri,” ujar Ketua Bidang Bimpres Irjen Pol Drs. Adang Ginanjar saat menyambut kepulangan atlet voli di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (20/12/2025).

“Sebenarnya kita putra membidik emas tapi memang thailand lebih kuat dan didukung suporternya yang cukup banyak. Kita sudah cukup baik tapi mereka lebih baik. Saya pikir kita akan melakukan evaluasi. Secara prinsip tim Indonesia sudah bermain baik,” sambung Adang.

Berbeda dengan voli indoor, tim voli pantai putra Indonesia sukses melanjutkan dominasinya dengan kembali meraih emas. Indonesia total sudah sembilan kali beruntun mendapatkan medali emas voli pantai putra SEA Games.

Pada edisi SEA Games 2025, Indonesia diperkuat oleh Bintang Akbar, Sofyan Rachman Efendi, Yosi Ariel Firnanda dan Danangsyah Pribadi. Di laga puncak, Indonesia kembali mengalahkan Thailand.

SEA Games 2025 menghasilkan pencapaian luar biasa bagi Indonesia. Atlet-atlet Indonesia sukses merebut 91 emas. Keberhasilan ini tidak cuma melampaui target 80 emas tapi juga menghapus mimpi buruk selama 32 tahun.

Jumlah 91 emas tercatat menjadi koleksi medali terbanyak ketiga yang dibawa kontingen Indonesia saat berlaga di SEA Games bukan sebagai tuan rumah penyelenggara sejak pertama kali ikut event dua tahunan itu tahun 1977.

Momen tandang ke SEA Games Kuala Lumpur 1989 masih jadi memori termanis dengan torehan 102 emas, diikuti SEA Games Manila 1991 dengan hasil 92 emas.

Torehan 91 emas ini menjadi pencapaian tersukses Indonesia di SEA Games selama 32 tahun terakhir, ketika bermain di luar negeri. Karena jumlah emasnya melampaui hasil yang didapat pada SEA Games Singapura 1993, dengan 88 emas.