Sindiran Menggelitik Jurgen Klopp untuk Manchester United

3 weeks ago 15

Liputan6.com, Jakarta Jurgen Klopp kembali jadi sorotan usai melontarkan sindiran pedas kepada Manchester United yang tengah terpuruk di awal musim Premier League. Setan Merah kini tercecer di peringkat ke-14 klasemen setelah hanya mampu meraih dua kemenangan dari enam laga, termasuk kekalahan terbaru dari Brentford.

Situasi itu menambah tekanan besar pada Ruben Amorim, yang sejak musim lalu memang gagal membawa MU bangkit. Klub asal Old Trafford bahkan finis di posisi ke-15 Premier League 2024/2025 dan gagal tampil di kompetisi Eropa usai tumbang di final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur.

Klopp, yang selama bertahun-tahun menjadi rival utama MU saat masih membesut Liverpool, tak melewatkan kesempatan untuk menyindir. Dalam wawancara bersama The Athletic terkait perannya sebagai Head of Global Football di Red Bull, ia menegaskan bahwa klub-klub yang kini ia tangani bisa menjadi batu loncatan bagi pemain, “tapi jelas bukan lagi Manchester United.”

“Kami bukan tujuan akhir. Kami bukan Liverpool… atau seperti dulu, Manchester United. Kamu bisa tulis itu kalau mau,” ucap Klopp dengan nada menyindir.

Klopp Tidak Ikuti Liverpool

Sejak meninggalkan Liverpool pada akhir musim 2023/2024, Klopp kerap dikaitkan dengan sejumlah klub besar Eropa. Namun, pria asal Jerman itu menegaskan dirinya tak lagi merindukan hiruk-pikuk dunia kepelatihan. Ia mengaku bahagia menjalani hidup normal, bermain olahraga, hingga menghabiskan waktu bersama cucu-cucunya.

“Tidak sama sekali,” jawab Klopp ketika ditanya apakah ia menunggu pertandingan Liverpool di televisi.

“Saya menonton beberapa laga, tapi rasanya biasa saja. Saya lebih menikmati waktu bersama keluarga, olahraga, dan kehidupan normal. Saya tahu akan bekerja lagi, tapi bukan sebagai pelatih.”

Peluang Klopp Kembali Melatih

Meski begitu, Klopp belum sepenuhnya menutup pintu untuk kembali ke dunia kepelatihan di masa depan.

“Sekarang saya yakin tidak akan melatih lagi. Tapi siapa tahu, jika suatu saat berubah pikiran, mungkin di usia 65, orang akan bilang, ‘Katanya pensiun permanen?’ Ya, waktu itu saya memang yakin 100 persen. Tapi sekarang saya sama sekali tidak merindukannya.”

Sumber: The Athletic

Read Entire Article
Bisnis | Football |