Liputan6.com, Jakarta Akademi sepak bola Manchester City telah melahirkan banyak pemain top, dan jika sebagian di antaranya dikumpulkan menjadi satu, mereka bisa membentuk starting XI yang cukup tangguh.
City memang dikenal sebagai tim yang tajir alias kaya raya. Jadi mereka kerap bisa mendatangkan pemain bintang dengan harga sangat mahal seperti Erling Haaland, Rodri, Ruben Dias, Jack Grealish, Omar Marmoush, Kevin De Bruyne hingga Josko Gvardiol.
Namun mereka juga punya akademi pemain yang jempolan yang menghasilkan pemain-pemain hebat, yang kemudian meniti karier di klub lain. Sebut saja Cole Palmer, Jadon Sancho, hingga Jeremie Frimpong.
Termasuk ketiga pemain tersebut, berikut starting XI pemain jebolan Manchester City, beserta valuasi harganya dari Transfermarkt, seperti dilansir Mirror.
James Trafford – 18 Juta Pounds
James Trafford pernah menghabiskan enam tahun di akademi Manchester City, tetapi tak sekalipun mencicipi menit bermain di bawah asuhan Pep Guardiola. Sebagai gantinya, ia menjalani masa peminjaman di Accrington Stanley dan Bolton Wanderers sebelum dijual ke Burnley pada 2023 seharga 15 juta pounds.
Selama dua musim berseragam Burnley, Trafford mencatatkan 31 clean sheet dalam 73 pertandingan. Ia menjadi bagian penting dari tim yang berhasil finis di posisi kedua EFL Championship musim ini.
Burnley sebenarnya hampir saja meraih gelar juara liga, namun kalah selisih gol dari Leeds United yang juga meraih 100 poin. Meski begitu, tiket promosi ke Liga Inggris sudah cukup membuat musim mereka terasa manis.
Trafford kini menjadi incaran klub-klub besar seperti Newcastle yang bersiap menggantikan Nick Pope. Dengan valuasi pasar sekitar 18,5 juta pounds, kiper berusia 22 tahun ini bisa jadi investasi jangka panjang bagi The Magpies.
Jeremie Frimpong – 42 Juta Pounds
Liverpool berhasil mendapatkan Jeremie Frimpong dengan harga yang jauh di bawah nilai pasar, hanya membayar £29,5 juta. Saat ini, nilai sang bek sayap telah melonjak menjadi sekitar £42 juta.
Dalam wawancara usai resmi bergabung, Frimpong mengaku tak ragu menerima tawaran The Reds. Ia merasa Liverpool adalah tempat yang tepat untuk melanjutkan kariernya dan segera menyuruh agennya menyelesaikan proses transfer.
Frimpong juga menyampaikan janjinya kepada fans bahwa ia akan memberikan energi dan etos kerja maksimal. Ia berharap bisa membantu Liverpool meraih kemenangan dan merayakannya bersama para pendukung.
Dengan koleksi trofi Bundesliga, DFB-Pokal, dan DFL-Supercup di tangan, Frimpong membawa pengalaman besar ke Anfield. Para penggemar tentu menantikan kontribusinya di Liga Inggris musim 2025/26.
Tosin Adarabioyo – 17 Juta Pounds
Tosin Adarabioyo memulai kariernya di akademi Manchester City setelah pindah dari Fletcher Moss Rangers pada 2003. Ia menjadi pemain profesional pada 2016, namun tidak pernah tampil satu kali pun untuk tim utama City.
Bek tengah ini sempat dipinjamkan ke West Brom dan Fulham sebelum akhirnya bergabung secara permanen ke Fulham pada 2020. Di sana, ia menemukan kestabilan dan mulai menunjukkan kualitasnya.
Musim panas lalu, Chelsea merekrut Adarabioyo secara gratis dalam proyek perombakan besar-besaran Enzo Maresca. Dalam 37 penampilannya musim ini, ia membantu The Blues finis di posisi keempat klasemen.
Selain itu, Adarabioyo turut berkontribusi dalam perjalanan Chelsea menjuarai Liga Europa, meski hanya duduk di bangku cadangan saat final. Nilai pasarnya kini mencapai sekitar 16,8 juta pounds, sebuah penyesalan besar bagi Manchester City yang melepasnya begitu saja.
Eric Garcia – 12 Juta Pounds
Eric Garcia memulai karier sepak bolanya di akademi Barcelona sebelum hijrah ke Manchester City pada 2017. Ia menghabiskan dua tahun di sistem pengembangan klub sebelum menandatangani kontrak profesional.
Berbeda dengan banyak pemain lain, Garcia mendapat kesempatan tampil bersama tim utama City. Ia mencatatkan 35 penampilan dan turut menerima medali juara Liga Inggris pada musim 2020/21.
Pada 2021, Barcelona membawanya kembali secara gratis dan mengontraknya hingga musim panas 2026. Mereka juga menetapkan klausul pelepasan fantastis senilai 337 juta pounds dalam kontraknya.
Sejak kembali ke Camp Nou, Garcia sudah mengoleksi dua gelar La Liga, satu Copa del Rey, dan dua Supercopa de Espana. Kini berusia 24 tahun, ia memiliki nilai pasar sekitar 12,6 juta pounds dan masa depannya akan menarik untuk disimak.
Angelino – 12 Juta Pounds
Angelino bergabung dengan Manchester City pada usia 16 tahun setelah sebelumnya bermain untuk Deportivo La Coruna dan Luis Calvo Sanz. Ia kemudian menandatangani kontrak profesional pada 2015.
Meski beberapa kali dipinjamkan ke berbagai klub, termasuk New York City FC dan NAC Breda, ia tidak pernah bermain untuk tim utama City. Ia lalu dijual ke PSV Eindhoven pada 2018 seharga 4,6 juta pounds.
Namun, City sempat menyadari potensinya dan memulangkannya hanya setahun kemudian seharga 5,3 juta pounds. Sayangnya, sang bek kiri hanya tampil 15 kali sebelum akhirnya dilepas ke RB Leipzig pada 2021.
Setelah petualangan yang kurang memuaskan di Bundesliga, Angelino bergabung dengan AS Roma pada 2024 dengan biaya 4,2 juta pounds. Kini, ia telah menemukan performa terbaiknya dan memiliki nilai pasar sekitar 12,6 juta pounds hingga kontraknya berakhir pada 2028.
Romeo Lavia – 34 Juta Pounds
Romeo Lavia sempat bergabung dengan Manchester City setelah menimba ilmu di akademi Anderlecht, namun ia tidak mampu menembus tim utama klub Liga Primer tersebut. Selama masa baktinya di City, Lavia hanya bermain di level U21 antara tahun 2021 hingga 2022.
Pemain asal Belgia itu kemudian direkrut Southampton dengan mahar 10,5 juta pounds, di mana ia tampil sebagai pemain inti selama musim 2022/23. Meski klubnya terdegradasi, performa Lavia menarik minat dari tim-tim besar.
Chelsea akhirnya memboyongnya ke Stamford Bridge dengan harga mencapai 53 juta pounds di musim panas berikutnya. Sayangnya, sejak bergabung, ia hanya mampu mencatatkan 19 penampilan karena cedera dan persaingan di lini tengah.
Nilai pasar Lavia kini merosot ke angka 33,7 juta pounds, meski kontraknya masih berjalan hingga 2030. Dengan usianya yang masih muda, masih ada waktu baginya untuk membuktikan kualitasnya di level tertinggi.
Aleix Garcia – 16 Juta Pounds
Aleix Garcia datang ke Manchester City pada tahun 2015 dan sempat mencicipi laga Liga Primer di bawah Manuel Pellegrini. Meski begitu, ia kesulitan bersaing dan hanya tampil sembilan kali bersama tim utama.
Ia kemudian dipinjamkan ke Girona dan Mouscron guna menambah jam terbang, sebelum meninggalkan City secara permanen ke Dinamo Busceti pada 2020. Tak lama kemudian, ia melanjutkan kariernya ke Eibar pada Januari 2021.
Garcia akhirnya kembali ke Girona dan menghabiskan tiga musim stabil di sana, berkembang menjadi gelandang andalan. Konsistensinya menarik perhatian klub top Eropa, yang kemudian membawanya ke Bundesliga.
Pada tahun 2025, Garcia resmi bergabung dengan Bayer Leverkusen dan siap beradaptasi dengan Erik ten Hag. Saat ini, nilai pasarnya diperkirakan sebesar 16,8 juta pounds juta, dengan kontrak yang berlaku hingga 2029.
Cole Palmer – 101 Juta Pounds
Cole Palmer adalah produk asli akademi Manchester City, di mana ia menghabiskan satu dekade dalam pembinaan klub. Ia mulai masuk skuad utama pada tahun 2020, tetapi kesempatannya sangat terbatas.
Meski menunjukkan potensi besar, Palmer kesulitan menembus skuad yang penuh bintang. Ia hanya mencetak enam gol dan dua assist dalam 41 pertandingan di semua ajang.
Chelsea kemudian merekrutnya dengan biaya transfer sekitar 40 juta pounds pada tahun 2023, dan Palmer langsung bersinar. Dalam 91 penampilan, ia mencetak 40 gol dan membuat 27 assist, menjadikannya bintang baru The Blues.
Performa apiknya juga membuatnya dipanggil ke timnas Inggris, di mana ia telah tampil dalam 11 pertandingan. Nilai pasarnya kini melonjak ke 101 juta pounds, mencerminkan reputasinya sebagai salah satu gelandang serang terbaik generasi ini.
Michael Olise – 67 Juta Pounds
Michael Olise sempat mengenyam pendidikan sepak bola di berbagai akademi elit seperti Arsenal, Chelsea, dan Manchester City. Ia akhirnya menjalani debut profesional bersama Reading pada 2019.
Selama dua musim di Championship, Olise mencatatkan tujuh gol dan 14 assist sebelum pindah ke Crystal Palace. Klub tersebut memboyongnya dengan harga 8 juta pounds, keputusan yang terbukti cerdas.
Di Selhurst Park, Olise berkembang menjadi pemain sayap andalan dan menunjukkan konsistensi selama tiga tahun. Penampilannya menarik perhatian Bayern Munich, yang menebusnya pada 2024.
Dengan 50 penampilan di Bundesliga dan kontribusi penting bagi gelar juara liga, ia kini bernilai 67 juta pounds. Terikat kontrak hingga 2029, Olise diprediksi akan menjadi bagian vital skuad Munich dalam beberapa musim mendatang.
Jadon Sancho – 23 Juta Pounds
Jadon Sancho pindah ke Manchester City dari Watford pada tahun 2015 saat masih remaja. Namun, ia gagal mendapatkan kesempatan di tim utama karena ketatnya persaingan.
Tanpa satu menit pun bermain untuk City, Sancho hijrah ke Borussia Dortmund pada 2017. Di Bundesliga, ia langsung menjadi andalan dan mencetak banyak gol serta assist.
Manchester United membawanya pulang ke Inggris pada 2021, tetapi performanya jauh dari ekspektasi. Ia hanya mampu mencetak 12 gol dan enam assist hingga 2025.
Selama paruh kedua musim 2024/25, Sancho dipinjamkan ke Chelsea, mencetak lima gol selama masa tersebut. Kini, dengan nilai pasar sekitar 23 juta pounds, masa depannya masih belum pasti menjelang bursa transfer musim panas.
Ellis Simms – 5 Juta Pounds
Ellis Simms sempat menjadi bagian dari akademi Manchester City sebelum bergabung dengan Everton. Ia lulus dari akademi The Toffees pada tahun 2020, namun sulit menembus skuad utama.
Selama tiga tahun, ia hanya tampil 12 kali untuk Everton di kompetisi resmi. Sebagian besar waktunya dihabiskan sebagai pemain pinjaman ke klub-klub seperti Blackburn, Hearts, dan Sunderland.
Akhirnya, ia dijual ke Coventry City dengan biaya yang dirahasiakan. Di klub tersebut, ia menemukan performa terbaiknya dan menjadi ujung tombak andalan.
Hingga pertengahan 2025, Simms telah mencetak 26 gol dari 99 laga di Championship. Nilai pasar sang penyerang kini berada di kisaran 5 juta pounds, menjadikannya aset penting bagi Coventry.