Statistik Milan vs Lazio: Fakta Menarik, Head-to-Head, hingga Tren Gol jelang Duel di San Siro

6 days ago 18

Liputan6.com, Jakarta Pertandingan Milan vs Lazio pada pekan ke-13 Serie A 2025/2026 di San Siro, Minggu (30/11/2025) pukul 02.45 WIB, menjadi salah satu laga yang menyimpan banyak catatan statistik menarik. Kedua tim datang dengan tren berbeda, tetapi sama-sama memiliki urgensi penting untuk memperbaiki posisi di papan klasemen.

Dalam sejarah panjang pertemuan kedua klub, AC Milan dan Lazio kerap menghadirkan duel ketat dengan berbagai cerita. Kini, konteks pertandingan berubah: Rossoneri stabil menghadapi tim-tim besar, sedangkan Lazio justru kuat melawan tim-tim di papan bawah. Pola ini menambah dimensi menarik dalam membaca potensi pertandingan.

Selain duel taktikal, sejumlah data individu dan rekor performa tim juga memberikan gambaran bagaimana laga ini bisa berjalan. Dengan keduanya sama-sama memiliki kontribusi krusial di lini ofensif dan kiper yang sedang tampil impresif, duel Milan vs Lazio menjadi benturan statistik yang layak diulas lebih mendalam.

Milan vs Lazio: Tren Pertemuan dan Statistik Menarik

Secara historis, Milan paling banyak bermain imbang melawan Lazio di Serie A: 60 kali dari 164 pertemuan, disertai 72 kemenangan Rossoneri dan 32 kemenangan Biancocelesti. Akan tetapi, hanya satu dari 13 pertemuan terakhir yang berakhir imbang, yakni 2-2 pada pertemuan pertama musim lalu. Catatan ini menunjukkan duel kedua tim cenderung menghasilkan pemenang dalam satu dekade terakhir.

Lazio membawa modal positif dari pertemuan terakhir setelah menang 2-1 di San Siro pada 2 Maret lalu—dengan gol dari Zaccagni dan Pedro. Jika kembali menang, Lazio bisa meraih dua kemenangan beruntun melawan Milan untuk pertama kalinya sejak periode Februari-Oktober 2012. Mereka juga berpeluang mencatat dua kemenangan tandang beruntun di San Siro melawan Rossoneri, sebuah pencapaian yang belum pernah mereka dapatkan di era modern Serie A.

Sementara itu, Milan memiliki statistik yang sangat berbeda ketika menghadapi lawan di papan atas dan papan bawah. Rossoneri menjadi tim dengan perolehan poin tertinggi saat menghadapi penghuni 10 besar (16 poin dari 6 laga, rata-rata 2,7). Namun, mereka justru kesulitan menghadapi tim di papan bawah dengan hanya mengumpulkan 9 poin dari 6 pertandingan (rata-rata 1,5). Pola sebaliknya terjadi pada Lazio: lemah kontra tim besar, kuat menghadapi tim papan bawah.

Milan vs Lazio: Kinerja Pemain, Produktivitas Gol, dan Duel Kiper

Milan musim ini menunjukkan konsistensi defensif terbaik sejak 2008/2009, setelah mencatat minimal enam nirbobol dari 12 laga pertama. Mereka berpeluang mencatat clean sheet dalam tujuh dari 13 laga pertama untuk pertama kalinya sejak 2006/2007.

Lazio sendiri datang dengan modal kemenangan atas Lecce dan berpeluang meraih dua kemenangan beruntun untuk pertama kalinya sejak Februari lalu. Akan tetapi, performa tandang mereka cukup mengkhawatirkan: hanya mencetak gol dalam satu dari enam laga tandang terakhir. Mereka bahkan gagal mencetak gol dalam tiga laga tandang terakhir melawan Atalanta, Pisa, dan Inter. Jika kembali gagal mencetak gol, Lazio akan mengulang tren buruk empat laga tandang tanpa gol untuk pertama kalinya sejak 2012.

Dalam urusan produktivitas gol awal, Milan dan Lazio berada di posisi kedua terbanyak gol dalam 15 menit pertama musim ini (empat gol). Lazio bahkan menjadi yang terbaik dalam persentase gol pada periode itu, yakni 27 persen dari total gol mereka.

Bicara kontribusi pemain, Christian Pulisic menjadi nama paling menonjol. Ia terlibat dalam 18 gol Serie A sepanjang 2025 (11 gol + 7 assist), tertinggi bersama Riccardo Orsolini dan Mateo Retegui. Catatan 11 golnya juga menyamai rekor gol terbanyaknya dalam satu tahun kalender di liga top Eropa.

Duel ini juga mempertemukan dua dari tiga kiper terbaik dalam hal mencegah kebobolan berdasarkan xG on target. Ivan Provedel seharusnya kebobolan 15,2 gol, tetapi hanya kemasukan 9 gol (selisih +6,2). Mike Maignan berada tepat di bawahnya dengan selisih +4,2 (9 gol kemasukan dari xG 13,2). Performa keduanya bisa sangat menentukan arah pertandingan.

Sumber: eurosport.it

Klasemen Serie A/Liga Italia

Read Entire Article
Bisnis | Football |