Liputan6.com, Jakarta Ruben Neves menunjukkan arti persahabatan sejati saat ia menghadiri pemakaman Diogo Jota, sahabat sekaligus mantan rekan setimnya.
Ia terbang langsung dari Amerika Serikat ke Portugal hanya beberapa jam setelah tampil di Piala Dunia Antarklub. Pemain Al Hilal itu menjadi salah satu pembawa peti jenazah dalam upacara yang penuh emosi di Gondomar pada Sabtu.
Neves memainkan pertandingan melawan Fluminense di perempat final hanya 13 jam sebelumnya. Meski masih terikat kewajiban bersama klub, ia tak ragu menempuh perjalanan panjang demi memberikan penghormatan terakhir. Keteguhan sikap ini memperlihatkan betapa dalamnya hubungan pribadi mereka.
Kehadiran Neves menjadi simbol kedekatan yang telah terjalin sejak keduanya bermain bersama di FC Porto B. Ikatan itu berlanjut ke tim utama Porto, lalu bertransformasi menjadi duet andalan di Wolverhampton Wanderers.
Persahabatan yang Terjalin Sejak Porto hingga Wolves
Hubungan Neves dan Jota bukan sekadar rekan kerja di lapangan. Mereka pertama kali bersatu di FC Porto B, kemudian bersama di tim utama klub tersebut. Keduanya lalu kembali bermain satu tim di Inggris saat bergabung dengan Wolverhampton Wanderers.
Antara 2017 hingga 2020, mereka menjadi pilar penting Wolves dalam perjalanan dari Championship ke Premier League. Selama periode itu, duet mereka mencatatkan lebih dari 100 pertandingan bersama di berbagai kompetisi resmi.
Persahabatan tersebut melampaui sekadar kerjasama profesional. Keberhasilan mereka di Wolves menjadi kenangan yang semakin mempererat hubungan personal di antara keduanya.
Gondomar Jadi Saksi Perpisahan yang Mengharukan
Upacara pemakaman Diogo Jota di Gondomar dihadiri ribuan pelayat. Sejumlah nama besar di dunia sepak bola turut hadir, menciptakan suasana yang penuh duka dan penghormatan.
Pemakaman itu menjadi momen perpisahan bagi sosok yang dikenal hangat dan berdedikasi, baik di dalam maupun luar lapangan.
Ruben Neves, sebagai salah satu pembawa peti menuju pusara, mempertegas rasa hormat yang mendalam terhadap sahabatnya itu.
Kepergian Jota meninggalkan kesedihan mendalam, tapi juga jejak yang tak akan hilang dari hati para penggemar, rekan, dan sahabat yang pernah berjalan bersamanya di dunia sepak bola.