Terbaru, Tarif Listrik per kWh pada Desember 2025

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah memastikan bahwa tidak ada perubahan pada daftar tarif listrik per kWh untuk bulan Desember 2025. Keputusan penting ini berlaku untuk seluruh periode Triwulan IV tahun 2025, mencakup bulan Oktober, November, dan Desember. Langkah ini diambil untuk memberikan kepastian kepada masyarakat dan dunia usaha.

Stabilitas tarif listrik ini merupakan strategi pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah dinamika ekonomi global. Kebijakan ini diharapkan dapat mendukung iklim ekonomi yang lebih kondusif serta meringankan beban pengeluaran rumah tangga dan operasional bisnis. Pengumuman ini menjadi kabar baik bagi konsumen listrik di seluruh Indonesia.

Dengan tidak adanya penyesuaian tarif, masyarakat dapat lebih mudah merencanakan anggaran bulanan mereka tanpa khawatir akan kenaikan biaya listrik. Berbagai golongan pelanggan, baik subsidi maupun non-subsidi, akan tetap membayar sesuai dengan ketetapan yang berlaku sejak awal Triwulan IV tahun ini.

Kementerian ESDM secara resmi mengumumkan bahwa tarif listrik per kWh untuk pelanggan non-subsidi tidak mengalami perubahan sepanjang Triwulan IV 2025. Penetapan ini berlaku mulai Oktober hingga Desember 2025, memberikan kepastian bagi jutaan pelanggan di berbagai sektor. Kebijakan ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga energi di tengah fluktuasi ekonomi.

Rincian tarif ini penting diketahui oleh setiap rumah tangga dan pelaku usaha untuk menghitung estimasi pengeluaran bulanan mereka. Kestabilan harga ini diharapkan dapat membantu perencanaan keuangan dan operasional, sehingga konsumen dapat mengelola penggunaan energi secara lebih efisien. Berikut adalah daftar lengkap tarif listrik non-subsidi yang berlaku:

• Golongan R-1/TR daya 900 VA-RTM (Rumah Tangga Mampu): Rp 1.352 per kWh.
• Golongan R-1/TR daya 1.300 VA: Rp 1.444,70 per kWh.
• Golongan R-1/TR daya 2.200 VA: Rp 1.444,70 per kWh.
• Golongan R-2/TR daya 3.500 VA s.d. 5.500 VA: Rp 1.699,53 per kWh.
• Golongan R-3/TR daya 6.600 VA ke atas: Rp 1.699,53 per kWh.
• Golongan B-2/TR daya 6.600 VA s.d. 200 kVA: Rp 1.444,70 per kWh.
• Golongan B-3/TM daya di atas 200 kVA: Rp 1.114,74 per kWh.
• Golongan I-3/TM daya di atas 200 kVA: Rp 1.114,74 per kWh.
• Golongan I-4/TT daya 30.000 kVA ke atas: Rp 996,74 per kWh.
• Golongan P-1/TR daya 6.600 VA s.d. 200 kVA: Rp 1.699,53 per kWh.
• Golongan P-2/TM daya di atas 200 kVA: Rp 1.522,88 per kWh.
• Golongan P-3/TR untuk penerangan jalan umum: Rp 1.699,53 per kWh.
• Golongan L/TR, TM, TT: Rp 1.644,52 per kWh.

Selain golongan non-subsidi, pemerintah juga mempertahankan tarif listrik per kWh untuk pelanggan bersubsidi. Penetapan ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kelompok masyarakat yang membutuhkan dukungan agar tetap dapat mengakses listrik dengan harga terjangkau. Tarif subsidi ini bertujuan untuk memastikan pemerataan akses energi bagi seluruh lapisan masyarakat.

Pelanggan bersubsidi dapat terus menikmati harga listrik yang lebih rendah, sesuai dengan daya terpasang di rumah mereka. Kebijakan ini diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga berpenghasilan rendah dan menengah, serta membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan dasar. Berikut adalah rincian tarif listrik bersubsidi yang berlaku saat ini:

• Golongan R-1/TR daya 450 VA: Rp 415 per kWh.
• Golongan R-1/TR daya 900 VA (subsidi): Rp 605 per kWh.
• Golongan S-1/TR daya 450 VA: Rp 325 per kWh.
• Golongan S-1/TR daya 900 VA: Rp 455 per kWh.
• Golongan S-1/TR daya 1.300 VA: Rp 708 per kWh.
• Golongan S-1/TR daya 2.200 VA: Rp 760 per kWh.
• Golongan S-1/TR daya 3.500 VA-200 kVA: Rp 900 per kWh.
• Golongan S-2/TM daya lebih dari 200 kVA: Rp 925 per kWh.

Bagi masyarakat yang berencana memasang listrik baru, PLN telah menetapkan rincian biaya yang transparan berdasarkan daya yang dibutuhkan. Biaya ini mengacu pada regulasi yang berlaku dan belum mengalami revisi sejak Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017. Informasi ini penting untuk perencanaan anggaran bagi calon pelanggan.

Penetapan biaya pemasangan ini memberikan kepastian kepada calon pelanggan dalam merencanakan anggaran mereka. Setiap golongan daya memiliki tarif yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas listrik yang akan digunakan. Berikut adalah rincian biaya pemasangan listrik baru:

1. Daya 450 Watt - Biaya pemasangan sebesar Rp421.000 cocok untuk rumah kecil dengan kebutuhan listrik minimal seperti penerangan dan peralatan elektronik dasar.

2. Daya 900 Watt - Tarif Rp843.000 sesuai untuk rumah sedang dengan penggunaan AC kecil, kulkas, dan peralatan rumah tangga standar.

3. Daya 1.300 Watt - Biaya Rp1.218.000 ideal untuk rumah dengan kebutuhan listrik sedang termasuk AC, water heater, dan peralatan elektronik lengkap.

4. Daya 2.200 Watt - Tarif Rp2.062.000 cocok untuk rumah besar atau usaha kecil dengan kebutuhan listrik tinggi seperti multiple AC dan peralatan bisnis.

5. Daya 3.500 Watt - Biaya Rp3.391.500 sesuai untuk bangunan komersial atau rumah mewah dengan konsumsi listrik sangat tinggi.

6. Daya di atas 2.200 VA - Untuk kebutuhan khusus, biaya dihitung Rp969 per VA hingga 100 kVA dan Rp775 per VA untuk 100-200 kVA.

Dokumen terkait biaya pemasangan ini memiliki masa berlaku terbatas, yaitu 3 tahun untuk rumah tinggal dan 1 tahun untuk bangunan industri. Calon pelanggan disarankan untuk selalu memeriksa informasi terbaru dari PLN atau Kementerian ESDM untuk memastikan data yang akurat dan relevan.