1.575 Buruh Korban PHK Kembali Bekerja, Langsung Jadi Pekerja Tetap Bukan Kontrak

1 day ago 3

Liputan6.com, Jakarta Kapolri Lepas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Penasihat Kapolri sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea kembali melepas 1.575 buruh yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk bekerja di tempat yang baru. Prosesi pelepasan dilakukan di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

Adapun, kegiatan ini merupakan kedua kalinya digelar oleh Polri. Sebelumnya pada 12 Juni 2025 lalu, Kapolri juga melepas 700 orang buruh yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja untuk kembali bekerja di tempat baru di PT Indonesia Dreamers Sports dan PT Tah Shung Hung.

Penasihat Kapolri sekaligus Presiden KSPSI Andi Gani mengaku baru kali ini Kapolri yang punya kepedulian besar terhadap buruh. "Saya belum pernah melihat pimpinan yang begitu luar biasa dan peduli terhadap nasib para buruh," kata Andi Gani dalam pidatonya.

Andi Gani juga menyampaikan sejumlah kabar menggembirakan. Dirinya mengumumkan, seluruh pekerja yang diberangkatkan akan diangkat menjadi pegawai tetap.

"Ini bukan hanya janji. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Bapak Kapolri dan akan diperkuat dengan regulasi hukum. Kami harap dukungan penuh dari semua pihak agar revisi peraturan segera terealisasi," tegasnya.

Perekrutan Tambahan

Kabar gembira selanjutnya, ada rencana perekrutan tambahan sebanyak 50 ribu pekerja dari sebelumnya 25 ribu oleh PT Tah Shung Hung.

Sehingga, total penempatan buruh yang terdampak PHK dan angkatan kerja baru di program Polri ini mencapai 70 ribu di 4 perusahaan yaitu, PT Tah Shung Hung, PT Indonesia Dreamers Sport, PT Long Rich Indonesia, dan PT Gold Emperor Indonesia.

"Kita doakan Kapolri sehat selalu dan terus berpihak kepada rakyat. Ini perjuangan bersama untuk membuka lapangan kerja dan menjamin kepastian status pekerja,” tegas Andi Gani.

Di akhir sambutannya, Andi Gani menyemangati para buruh agar tetap menjaga kekompakan, meningkatkan produktivitas, dan mengutamakan semangat gotong royong.

"Tetap setia di garis perjuangan. Jangan lupakan solidaritas. Lawan kemalasan, bangun masa depan dengan semangat kerja keras," pesannya.

Desk Ketenagakerjaan Polri jadi yang Pertama di Dunia

Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengungkapkan, sebanyak 25 ribu buruh akan memadati Indonesia Arena, di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Kamis (10/7/2025).

Puluhan ribu buruh itu akan menghadiri acara penyerahan penghargaan dari organisasi buruh dunia atau International Trade Union Congres (ITUC) untuk Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

"Tanggal 10 Juli 2025, merupakan sejarah buat gerakan buruh dan juga Pak Kapolri. Ini adalah pengargaan tertinggi di dunia dari ITUC," ujar Andi Gani, Rabu (9/7/2025).

Adapun, ITUC merupakan wadah dari 341 konfederasi buruh seluruh dunia, dengan beranggotakan 300 juta buruh. ITUC, tercatat sebagai konfederasi buruh terkuat dan terbesar di dunia yang berpusat di Brussel, Belgia.

Andi Gani yang juga menjabat sebagai Penasihat Kapolri ini merincikan ada tiga indikator ITUC memberikan penghargaan kepada orang nomor satu di Polri.

Pertama, karena Kapolri telah membuka ruang besar aspirasi kaum buruh. Kedua, karena dibentuknya Desk Ketenagakerjaan Polri. Desk yang telah dibentuk selama 1 tahun ini, telah menyelesaikan beragam permasalah buruh.

"Desk Ketenagakerjaan di Kepolisian baru pertama kali ada didunia. Dengan 2.600 penyidik khusus Desk Ketenagakerjaan," katanya.

Peran Besar

Ketiga, karena Kapolri memiliki peran besar untuk membantu menyalurkan pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk bekerja kembali. Tercatat, sudah ada 700 buruh kembali mendapatkan pekerjaan atas program ini.

"Dalam waktu dekat, ada 1.500 buruh ter-PHK kembali bekerja. Akan ditempatkan di Cirebon dan Brebes," ungkapnya.

Andi Gani merinci, acara ini akan dihadiri sekitar 25 ribu buruh yang tergabung dari tiga konfederasi besar di Tanah Air. Yaitu, KSPSI, SPSI dan KSBSI. Mereka berasal dari 11 kota di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jabotabek.

"Kapasitas gedung ini tentu tidak dapat sanggup untuk bisa menampung karena kapasitasnya ternyata hanya 17 ribu. Jadi, sebagian besar buruh akan berada di luar venue, kita siapkan LED karena memang sudah jauh-jauh datang," tuturnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |