Liputan6.com, Jakarta Manchester United dikenal jago bermanuver di bursa transfer dan sukses membangun dinasti juara Premier League. Namun, tidak semua target mereka berhasil didapatkan.
Sepanjang sejarah klub, ada sejumlah pemain top dunia yang sempat dikaitkan dengan Old Trafford, tetapi akhirnya berlabuh ke tempat lain. Beberapa di antaranya bahkan menjadi legenda bersama klub lain.
Meski MU sukses membangun tim lewat perekrutan cerdas seperti Eric Cantona, Ole Gunnar Solskjaer, hingga Nemanja Vidic, tetap ada penyesalan soal nama-nama besar yang terlewat. Kegagalan transfer tersebut menyisakan banyak cerita menarik.
Dari era Sir Alex Ferguson hingga masa modern bersama pemilik baru, berbagai nama masuk radar namun batal berseragam merah. Faktor harga, persaingan klub rival, hingga keputusan sang pemain jadi penghambat utama.
Berikut ini 10 pemain bintang yang pernah menjadi incaran serius Manchester United, tetapi pada akhirnya tak pernah berlabuh di Old Trafford – lengkap dengan siapa yang justru mereka rekrut sebagai gantinya.
1. Alan Shearer
Usaha Sir Alex Ferguson mengejar Alan Shearer bukan rahasia lagi. Setelah kalah dari Blackburn Rovers, ia kembali memantau sang striker jelang musim panas 1996.
Kala itu Manchester United baru saja meraih gelar ganda, namun Shearer memilih bergabung dengan klub masa kecilnya, Newcastle United lewat transfer 15 juta pounds. Keputusan itu membuat United mengalihkan rencana.
Dengan uang yang tersisa, mereka merekrut Ole Gunnar Solskjaer hanya seharga 10 persen dari nilai Shearer. Setahun berikutnya, United juga sukses membawa Teddy Sheringham — dan semuanya berakhir manis.
2. Gabriel Batistuta
Ketertarikan Manchester United pada Gabriel Batistuta menunjukkan Sir Alex Ferguson masih menyukai tipe striker klasik. Sang pemain Argentina bahkan sempat terbuka soal kemungkinan pindah ke Old Trafford.
Pada Januari 2000, Batistuta mengisyaratkan ketertarikan jika suatu hari meninggalkan Fiorentina. Namun ketika akhirnya hengkang, ia justru memilih bergabung dengan AS Roma pada musim panas.
MU pun mengalihkan target ke Ruud van Nistelrooy pada jendela transfer yang sama. Sayangnya, cedera membuat transfer Van Nistelrooy gagal dan Setan Merah akhirnya tak merekrut siapa pun.
3. Ronaldinho
Bayangan Ronaldinho mengenakan seragam Manchester United menjadi salah satu cerita “andai saja” paling menarik dalam sejarah transfer. Klub sempat memantau sang bintang Brasil sejak ia menyingkirkan Inggris di Piala Dunia 2002.
Namun pada musim panas 2003, Ronaldinho memilih menerima tawaran Barcelona. Keputusan itu mengakhiri harapan MU mendatangkan sang maestro dari PSG.
Sebagai gantinya, United merekrut Kleberson yang juga tampil di Piala Dunia. Untungnya mereka juga mendatangkan Cristiano Ronaldo pada musim panas yang sama — transfer yang kemudian mengubah arah sejarah klub.
4. Michael Essien
Manchester United sempat dua kali mencoba merekrut Michael Essien. Pertama saat sang pemain masih berusia 17 tahun pada tahun 2000, lalu kembali bergerak ketika Lyon membuka peluang melepasnya.
Namun gelandang asal Ghana itu memilih bergabung dengan Chelsea. Keputusan itu berbuah manis karena ia sukses meraih trofi domestik dan Liga Champions selama delapan tahun di Stamford Bridge.
Tak mendapatkan Essien, MU akhirnya memboyong Park Ji-sung. Walau tak setenar Essien, gelandang Korea Selatan itu memberikan pengaruh besar di Old Trafford.
5. Francesco Toldo
Francesco Toldo sempat menjadi salah satu kiper yang diincar Manchester United pada tahun 1999 setelah kepergian Peter Schmeichel ke Sporting Lisbon. Ia bahkan mengakui bahwa rumor tersebut memang benar adanya.
Namun kiper asal Italia itu memilih bertahan di Fiorentina. Ia baru hengkang pada tahun 2001 saat mendapatkan tawaran dari Inter Milan.
Sebagai gantinya, United merekrut dua kiper sekaligus untuk menggantikan Schmeichel. Massimo Taibi datang lebih dulu pada 1999, kemudian Fabien Barthez menyusul kurang dari setahun kemudian.
6. Gareth Bale
Manchester United termasuk klub yang sangat berminat mendatangkan Gareth Bale ketika sang pemain masih memperkuat Southampton. Persaingan untuk mendapatkan talenta muda asal Wales itu begitu ketat pada masa itu.
Namun pada akhirnya Bale memilih bergabung dengan Tottenham Hotspur. Meski sempat melalui masa sulit, ia berkembang pesat dan menjadi bintang utama sebelum akhirnya pindah ke Real Madrid.
Usai gagal mendapatkannya, MU memilih merekrut Nani dan Anderson dalam paket senilai 30 juta pounds. Keduanya memang tak memberikan dampak sebesar Bale, namun tetap memiliki momen penting bersama Setan Merah.
7. Aaron Ramsey
Dalam dua musim beruntun, Manchester United harus melihat talenta muda asal Wales memilih London ketimbang pindah ke Old Trafford. Salah satunya adalah Aaron Ramsey.
MU bahkan sudah mencapai kesepakatan dengan Cardiff City dan sempat menyampaikan pengumuman resmi. Namun Ramsey akhirnya memilih bergabung dengan Arsenal karena merasa lebih dihargai.
Tak ingin kecolongan lagi, United langsung bergerak cepat memboyong Zoran Tosic dari Partizan beberapa bulan kemudian. Sayangnya, langkah tersebut tak berbuah manis seperti yang diharapkan.
8. Raul Gonzalez
Raul Gonzalez sempat masuk dalam radar transfer Manchester United saat masih membela Real Madrid. Namun Sir Alex Ferguson kabarnya membatalkan niat tersebut, sehingga sang legenda Spanyol akhirnya memilih hengkang ke Schalke.
Raul sendiri mengakui ketertarikan MU terhadap dirinya, meski saat itu klub sudah memiliki Michael Owen. Banyak yang menilai United seharusnya tetap merekrutnya karena pengalaman besar yang dimiliki.
Sebagai gantinya, MU malah mendatangkan Bebe, pemain muda yang kemudian dijual kembali dengan kerugian. Keputusan itu kini dianggap sebagai langkah transfer yang tak terlalu menguntungkan.
9. Wesley Sneijder
Wesley Sneijder pernah menjadi pusat saga transfer panjang yang melibatkan Manchester United. Pada 2011, ia sempat mengakui melakukan pembicaraan tidak resmi dengan MU saat masih membela Inter Milan, namun klub segera membantah kabar kepindahannya.
Tiga tahun berselang, Sneijder kembali dikaitkan setelah muncul laporan ketertarikan dari Old Trafford. Namun sang gelandang asal Belanda memilih bertahan di Galatasaray demi tetap bermain di Liga Champions.
Spekulasi mencuat lagi pada 2016 saat Jose Mourinho mengambil alih kursi manajer MU dan bertemu Sneijder. Kini rumor tersebut hanya menjadi kenangan manis di bursa transfer yang penuh gosip.
10. Manuel Neuer
Sir Alex Ferguson pernah mengungkap bahwa Manchester United nyaris merekrut Manuel Neuer pada 2011. Namun keputusan berubah setelah pelatih kiper Eric Steele bersikeras agar klub memilih David de Gea.
Ferguson mengaku terkesan dengan postur dan kedewasaan Neuer saat bermain di Schalke. Meski begitu, Steele yakin De Gea akan menjadi kiper yang lebih baik dalam tiga tahun ke depan.
Setelah memantau secara langsung penampilan De Gea melawan Valencia, Ferguson akhirnya mempercayai sarannya. De Gea kemudian menjadi andalan MU selama lebih dari satu dekade, meski ada yang meyakini Neuer mungkin akan memberi dampak lebih besar.
11. Eden Hazard
Sir Alex Ferguson sempat memantau langsung permainan Eden Hazard saat sang winger masih memperkuat Lille. Ia mengakui kualitas Hazard, terutama kecepatan dan kemampuan eksplosif dalam sepuluh meter pertama.
Pada musim panas 2012, Hazard mendapat tawaran dari Manchester United, Manchester City, dan Chelsea. Ia akhirnya memilih bergabung ke Stamford Bridge karena merasa proyek Chelsea lebih menjanjikan setelah mereka menjuarai Liga Champions.
Ferguson kemudian mengaku mundur dari perburuan Hazard karena merasa harga 34 juta pounds terlalu tinggi. Sebagai gantinya, MU mendatangkan Shinji Kagawa yang dianggap lebih sesuai nilai dan kebutuhan tim.
12. Toni Kroos
Pada 2013, David Moyes mengungkap telah mencapai kesepakatan pribadi dengan Toni Kroos agar bergabung ke Manchester United. Ia bahkan bertemu langsung dengan sang gelandang dan istrinya saat masih membela Bayern Munchen.
Namun Kroos memilih bertahan satu musim lagi di Jerman dan batal pindah ke Old Trafford. Keputusan itu membuat Moyes gagal mendapatkan target utama lini tengah.
Setelah itu, MU juga tidak berhasil mendatangkan Cesc Fabregas maupun Sami Khedira. Moyes akhirnya hanya mampu membawa Marouane Fellaini sebagai pengganti, yang menimbulkan pro dan kontra.
13. Ilkay Gundogan
Pada musim panas 2015, Ilkay Gundogan memasuki tahun terakhir kontraknya di Borussia Dortmund. Manchester United sempat sangat dekat untuk merekrutnya meski sang gelandang dikenal rentan cedera.
Sky Sports melaporkan MU siap membayar 21,5 juta pounds demi mengalahkan minat Manchester City dan Arsenal. Namun Dortmund menolak menjual dan membatalkan kesepakatan yang sudah di ambang terjadi.
Sebagai gantinya, United merekrut Bastian Schweinsteiger dan Morgan Schneiderlin — transfer yang tidak berjalan mulus. Ironisnya, Gundogan justru bergabung dengan Manchester City pada 2016 dan menjadi salah satu pemain terbaik mereka di era modern.
14. Sergio Ramos
Pada musim panas 2015, Sergio Ramos disebut bertekad meninggalkan Real Madrid untuk bergabung dengan Manchester United. Setan Merah bahkan kabarnya melayangkan tawaran sebesar 40 juta euro saat negosiasi kontrak sang pemain di Bernabeu buntu.
Namun menariknya, saga transfer tersebut berakhir antiklimaks. Real Madrid menolak melepas Ramos dan tak lama kemudian sang bek menandatangani kontrak baru berdurasi lima tahun.
Ramos mengaku proses perpanjangan memang memakan waktu, tetapi hatinya selalu berada di Madrid. Banyak yang kemudian menilai isu kepindahan ini hanya strategi negosiasi yang cerdik.
15. Erling Haaland
Manchester United kerap kehilangan pemain incaran pada era Ed Woodward, bahkan sampai perlu artikel khusus untuk membahas daftar kegagalan tersebut. Salah satu yang paling disesali hingga kini ialah ketidakmampuan klub mendapatkan Erling Haaland pada Januari 2020.
Padahal sang striker muda sudah pernah bekerja sama dengan Ole Gunnar Solskjaer di Molde dan disebut tertarik reuni di Old Trafford. Namun United memilih mundur karena tak sepakat dengan permintaan agen Mino Raiola.
Haaland pun bergabung dengan Borussia Dortmund dan langsung menjadi mesin gol sensasional. Ironisnya, satu-satunya rekrutan tim utama MU pada bursa transfer tersebut hanyalah Bruno Fernandes.
16. Dayot Upamecano
Dayot Upamecano resmi bergabung dengan Bayern Munich pada akhir musim 2020/21 setelah klausul pelepasannya di RB Leipzig diaktifkan. Namun jauh sebelumnya, pada 2015, Manchester United sempat mencoba merekrutnya saat ia baru berusia 16 tahun.
MU kala itu menawarkan harga 1,6 juta pounds, tetapi rencana tersebut batal karena proyek yang disodorkan disebut berbeda dari kenyataan. Mantan penasihat pemain, Thierry Martinez, mengungkapkan bahwa tawaran fasilitas tidak sesuai sehingga memengaruhi keputusan keluarga.
Sebagai gantinya, United merekrut bek muda Regan Poole seharga 400 ribu pounds. Sayangnya, ia hanya tampil sekali di Liga Europa sebelum kini berkarier di Lincoln City.
17. Moises Caicedo
Moises Caicedo kini berseragam Chelsea usai ditebus dengan harga fantastis 115 juta pounds dari Brighton. Namun, pada tahun 2020 Manchester United pernah sangat dekat merekrutnya hanya dengan 4,5 juta pounds.
Di era Ole Gunnar Solskjaer, MU tengah membangun skuat muda dengan rekrutan seperti Daniel James, Amad Diallo, dan Facundo Pellistri. Caicedo masuk dalam radar sebagai gelandang masa depan setelah tampil impresif bersama Independiente del Valle.
Sayangnya, negosiasi yang rumit dengan banyak perantara membuat United memilih mundur. Brighton lalu bergerak cepat menebusnya senilai 5 juta euro dan kini Caicedo menjelma menjadi salah satu gelandang termahal di dunia.