Liputan6.com, Jakarta Anfield bersiap menjadi panggung laga klasik Inggris antara Liverpool dan Manchester United, Minggu 19 Oktober 2025. Rivalitas dua klub tersukses di Inggris ini tak pernah kehilangan tensi, dan setiap pertemuan selalu menyisakan cerita menarik.
Kali ini, Liverpool datang dengan misi bangkit setelah dua kekalahan beruntun di Premier League, sementara Manchester United berupaya mematahkan kutukan tandang yang telah menghantui mereka selama berbulan-bulan.
Sejarah panjang dan statistik pertemuan kedua tim memberikan gambaran betapa sengitnya duel ini. Berikut lima fakta menarik jelang laga Liverpool vs Manchester United di Anfield malam ini.
1. Dominasi Liverpool dalam Enam Tahun Terakhir
Sejak musim 2018/2019, Liverpool menjadi salah satu lawan paling sulit bagi Manchester United di Premier League. Dalam 14 pertemuan terakhir, The Reds hanya sekali menelan kekalahan, tepatnya 1-2 di Old Trafford pada Agustus 2022.
Catatan itu menunjukkan betapa solidnya Liverpool dalam duel era modern ini, terutama ketika menghadapi tim asuhan berbagai pelatih berbeda di kubu United. Bahkan, di periode tersebut, tak ada tim lain yang lebih sedikit kalah dari United dibandingkan Liverpool.
Dengan performa kandang yang masih kuat di bawah Jurgen Klopp, The Reds akan berusaha menjaga tren positif ini sekaligus memperlebar jarak prestasi dalam sejarah pertemuan kedua tim.
2. Anfield Jadi Kutukan Bagi Manchester United
Sejak kemenangan tipis 1-0 pada Januari 2016 di bawah Louis van Gaal, Manchester United belum pernah menang lagi di Anfield. Dalam sembilan lawatan terakhir, mereka hanya mampu mencatat lima hasil imbang dan empat kekalahan.
Jika malam ini United kembali gagal menang, Liverpool akan menjadi tim kedua dalam sejarah Premier League yang tak terkalahkan di 10 laga kandang beruntun melawan Setan Merah, menyamai rekor milik Chelsea antara 2002 hingga 2012.
Atmosfer Anfield yang selalu membara di laga besar diyakini akan kembali menjadi ujian mental bagi pasukan Ruben Amorim.
3. Misi Sejarah untuk Ruben Amorim
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, mengincar torehan bersejarah dalam kariernya di Premier League. Musim lalu, ia sukses membawa United menang tandang atas juara bertahan Manchester City dengan skor 2-1.
Kini, Amorim berpeluang menjadi manajer ketiga dalam sejarah Premier League yang mampu menang dalam dua laga tandang pertamanya melawan juara bertahan, setelah Manuel Pellegrini dan Antonio Conte.
Namun, mengulang keberhasilan itu di Anfield bukan perkara mudah. Selain harus menghadapi tekanan publik, United juga belum mencetak kemenangan tandang di liga sejak Maret lalu.
4. Liverpool dalam Tren Menurun
Meski dikenal kuat di awal musim, Liverpool kini sedang kehilangan momentum. The Reds telah kalah dalam dua laga Premier League terakhir, padahal mereka sempat memulai musim dengan lima kemenangan beruntun.
Yang menarik, musim lalu Liverpool baru menelan kekalahan kedua mereka di liga setelah melewati 30 pertandingan lebih. Kini, mereka berisiko mencatat tiga kekalahan beruntun di Premier League, sesuatu yang terakhir terjadi pada Februari 2021, saat skuad Klopp terpuruk akibat badai cedera.
Situasi ini membuat laga kontra United menjadi krusial, bukan hanya demi poin, tapi juga untuk mengembalikan kepercayaan diri tim.
5. United Terjebak Kutukan Tandang Panjang
Masalah utama Manchester United musim ini adalah ketidakmampuan menang di laga tandang. Dalam delapan laga terakhir di Premier League, mereka gagal menang sekali pun, mencatat dua imbang dan enam kekalahan.
Kemenangan terakhir di luar Old Trafford terjadi pada Maret lalu, saat menundukkan Leicester City 3-0. Jika tren ini berlanjut, United akan menyamai rekor buruk dari era Sir Alex Ferguson pada September 1989, ketika mereka tanpa kemenangan tandang dalam 11 laga beruntun.
Amorim tentu tak ingin catatan itu terulang. Namun, menghadapi Liverpool di Anfield jelas bukan tempat ideal untuk mengakhiri kutukan panjang tersebut.