Liputan6.com, Jakarta Marc-Andre ter Stegen dikabarkan tengah berseteru dengan petinggi Barcelona. Situasi ini disebut membuat masa depannya di Camp Nou menjadi tanda tanya besar.
Menariknya, kasus seperti ini bukan hal baru bagi klub asal Catalunya tersebut. Hubungan panas antara pemain dengan para petinggi klub sudah beberapa kali terjadi.
Pergolakan di ruang rapat Barca kerap menjadi konsumsi media lokal. Tak jarang, konflik internal ini mencuat ke publik dengan cara yang dramatis.
Sejumlah nama besar pernah mengalami keretakan hubungan dengan manajemen Barcelona. Mulai dari persoalan kontrak hingga kebijakan transfer menjadi sumber utama gesekan.
Berikut ini enam pemain yang tercatat pernah memiliki hubungan rumit dan berujung konflik dengan jajaran direksi Barcelona.
1. Marc-Andre ter Stegen
Barcelona disebut ingin melepas Marc-Andre ter Stegen demi mengurangi beban gaji klub. Kehadiran Joan Garcia dari Espanyol mempertegas sinyal bahwa posisi sang kiper tidak lagi aman.
Sebagai pemain tersisa dari skuad treble 2014/2015, Ter Stegen sudah mencatat lebih dari 400 penampilan dan meraih enam gelar liga. Namun cedera terbarunya membuat peluang hengkang pada musim panas ini semakin kecil.
Situasi makin rumit karena ia kabarnya menolak menandatangani laporan medis klub, yang membuat Barcelona tak bisa menggunakan 80 persen gajinya untuk mendaftarkan pemain baru. Klub pun sudah membuka proses disipliner dan konflik ini diprediksi bakal berlangsung panjang.
2. Samuel Eto’o
Kisah Samuel Eto’o di Barcelona tak hanya soal gol dan trofi, tetapi juga soal konflik di balik layar. Pep Guardiola dikabarkan ingin melepasnya pada musim panas pertamanya melatih, namun Eto’o bersikeras bertahan.
Keputusan itu sempat berbuah manis karena penyerang Kamerun tersebut menjadi kunci dalam raihan treble musim 2008/2009. Meski begitu, ia akhirnya dijual ke Inter Milan pada 2009 sebagai bagian dari pertukaran dengan Zlatan Ibrahimovic, yang justru membawa tantangan baru.
Di balik penjualan tersebut, muncul ketegangan terkait permintaan gaji serta komentar lama Eto’o yang lebih memuji Real Madrid. Ia bahkan sempat menggugat klub atas bonus yang menurutnya belum dibayar sebelum akhirnya mencabut gugatan pada 2013.
3. Neymar
Transfer Neymar ke PSG senilai 222 juta euro pada 2017 menjadi momen yang mengubah wajah Barcelona. Presiden Josep Maria Bartomeu dikritik karena cara klub membelanjakan dana hasil penjualan sang superstar yang justru berujung bencana.
Bartomeu terang-terangan kecewa dengan sikap Neymar selama proses kepindahan tersebut. Ia menyebut tingkah pemain asal Brasil itu tidak mencerminkan perilaku yang diharapkan dari penggawa Barcelona.
Perseteruan berlanjut ke meja hukum terkait bonus loyalitas yang belum dibayar, membuat hubungan kedua belah pihak memburuk. Rumor kembalinya Neymar ke Camp Nou sempat muncul, namun tak pernah terjadi karena masalah hukum yang terus bergulir.
4. Ousmane Dembele
Joan Laporta pernah berupaya melepas Ousmane Dembele pada pertengahan musim 2021/22. Presiden Barcelona mengaku kecewa karena sang winger menolak tawaran perpanjangan kontrak maupun pindah ke klub lain.
Barcelona menyediakan dua proposal dengan nilai yang dianggap menguntungkan, termasuk tawaran dari klub Premier League. Namun Dembele memilih bertahan enam bulan lagi di Camp Nou.
Situasi itu membuat klub kesulitan mengatur ruang gaji, meski Xavi masih mengandalkannya di lapangan. Akhirnya, Dembele bergabung ke PSG 18 bulan kemudian dan menutup bab rumit hubungannya dengan Barcelona.
5. Luis Suarez
Luis Suarez mencetak 195 gol dan 113 assist dalam 283 penampilan selama enam tahun bersama Barcelona. Ia membantu klub meraih empat gelar La Liga, empat Copa del Rey, serta satu trofi Liga Champions sambil mematahkan dominasi Messi dan Ronaldo dalam perebutan Pichichi.
Meski berjasa besar, Suarez merasa diperlakukan tidak hormat saat akan dilepas klub pada 2020. Ia kecewa karena Josep Maria Bartomeu dan Ronald Koeman tidak menghubunginya secara langsung saat memutuskan untuk tidak memakai jasanya lagi.
Suarez akhirnya bergabung dengan Atletico Madrid dan membuktikan kapasitasnya. Ia menjadi pahlawan Los Rojiblancos dalam meraih gelar La Liga musim 2020/2021 — sekaligus membuat Barcelona gigit jari.
6. Lionel Messi
Lionel Messi pernah melontarkan kritik pedas terhadap era kepemimpinan Josep Maria Bartomeu di Barcelona. Sang megabintang menilai klub tak memiliki arah atau proyek jelas dalam beberapa tahun terakhir.
Ia sangat marah atas cara klub memperlakukan Luis Suarez, sahabat dekatnya, yang menurutnya layak mendapat perpisahan terhormat. Messi bahkan menyebut bahwa hal seperti itu tak lagi mengejutkannya dengan kondisi Barcelona saat itu.
Ketegangan mencapai puncak usai saga burofax ketika Messi ingin hengkang namun dihalangi. Meski bertahan semusim lagi hingga Bartomeu lengser, hubungan Messi dengan klub, termasuk presiden baru Joan Laporta, tetap digambarkan kurang harmonis.