Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat ada banyak barang berharga yang tertinggal di dalam kereta api sepanjang Januari-Juli 2025. Barang berharga yang berhasil diamankan berupa laptop, ponsel, hingga sertifikat tanah.
VP Public Relation PT KAI, Anne Purba menyampaikan, pada periode tersebut ditemukan 7.735 barang milik pelanggan. 2.680 diantaranya merupakan barang berharga, seperti telepon genggam, laptop, dompet, perhiasan, dan dokumen penting seperti sertipikat tanah.
"Kami memahami bahwa keamanan barang pribadi adalah bagian dari kenyamanan perjalanan. Karena itu, setiap laporan kehilangan kami tangani secara serius, cepat, dan akuntabel," kata Anne dalam keterangan resmi, ditulis Kamis (7/8/2025).
Anne mengatakan, barang-barang temuan itu akan diamankan petugas dalam sistem Lost & Found KAI. Cara ini dilakukan untuk membangun kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
"Bagi KAI, layanan Lost & Found bukan sekadar pelengkap, tapi bagian penting dari transformasi layanan yang fokus pada pelanggan. Setiap barang yang kembali adalah bukti komitmen kami dalam menjaga rasa aman selama perjalanan," tambah Anne.
Meskipun begitu, Anne mengimbau seluruh pelanggan untuk selalu memeriksa kembali barang bawaan sebelum turun dari kereta atau meninggalkan area stasiun.
Cara Lapor Barang
Anne menyampaikan, pelanggan KAI tak perlu panik jika ada barang yang hilang atau tertinggal dalam perjalanan menggunakan kereta. Pelanggan dapat menghubungi petugas yang siap membantu.
Pelanggan yang kehilangan barang dapat melaporkannya melalui berbagai kanal resmi yang disediakan oleh KAI di Contact Center 121 pada WhatsApp di 08111‑2111‑121 dan Email: [email protected], selain itu ada juga loket layanan pelanggan di stasiun.
"Semua laporan akan diproses dengan prosedur yang jelas dan transparan. Pengembalian barang dilakukan tanpa biaya tambahan, dan pelanggan akan mendapatkan informasi terkait progres penanganan secara berkala," tandasnya.
KAI Refund Tiket Imbas Argo Bromo Anjlok
Sebelumnya, Tiket yang dibatalkan karena anjloknya rangkaian kereta api (KA) 1 Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Kabupaten Subang, Jawa Barat akan dikembalikan 100%.
“Refund 100%, (pembatalan) offline ataupun online,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo saat konferensi pers, seperti dikutip dari Antara, Minggu (3/8/2025).
Adapun KAI memperpanjang waktu pembatalan tiket menjadi 7x24 jam untuk menghindari panjangnya antrean. Pelanggan bisa mendatangi loket pembatalan di stasiun keberangkatan atau membatalkan melalui aplikasi Access by KAI.
Pembatalan yang dilakukan melalui loket akan menerima dana dalam bentuk tunai. KAI menambah jumlah loket yang menangani pembatalan tiket, dari sebelumnya 3 loket menjadi 5 loket, dan membuka layanan selama 24 jam untuk menghindari penumpukan antrean.
Pembatalan Via Aplikasi
Sedangkan pembatalan lewat aplikasi akan dikembalikan melalui rekening yang terkait dengan pembelian tiket. KAI pun akan menyesuaikan nilai pengembalian dana pada aplikasi agar menjadi 100 persen khusus untuk perjalanan yang terdampak KA Argo Bromo Anggrek.
Akibat insiden ini, total 80 perjalanan kereta terpaksa dibatalkan dan 42 perjalanan lainnya dialihkan melalui jalur memutar via Purwokerto-Kroya-Bandung.
Per 3 Agustus 2025 pukul 09.15 WIB, KAI telah berhasil memproses pembatalan sebanyak 22.664 tiket pelanggan untuk periode perjalanan 1 hingga 3 Agustus. KAI menyatakan akan terus berupaya melakukan respons cepat dalam mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang terdampak gangguan perjalanan.