Liputan6.com, Jakarta Piala Dunia 2026 akan diselenggarakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Banyak pelatih top dunia yang akan beraksi di turnamen ini.
Namun, di balik nama-nama besar itu, berpotensi ada beberapa wajah yang dulu familiar di Liga Inggris. Mereka kini tengah berjuang membawa tim nasional yang diasuhnya lolos ke putaran final.
Delapan nama ini mungkin tak banyak diketahui publik. Namun, pengalaman mereka di Premier League menjadi modal berharga bagi tim nasionalnya.
Persaingan di kualifikasi semakin ketat, dan nama-nama ini punya peran penting. Mereka harus menghadapi tekanan besar demi membawa negara yang dilatihnya tampil di Piala Dunia.
Siapa saja mereka? Inilah delapan mantan Premier League yang mungkin akan meramaikan Piala Dunia 2026 sebagai pelatih.
1. Patrick Kluivert
Patrick Kluivert memang lebih dikenal karena karier gemilangnya di Ajax, AC Milan, dan Barcelona. Kini, mantan striker Newcastle tersebut memiliki karier kepelatihan yang menarik.
Kluivert pernah melatih tim muda Ajax dan Twente, hingga menjadi asisten pelatih di Brisbane Roar, Kamerun, dan Belanda. Ia juga sempat memimpin Curacao dan Adana Demirspor sebelum akhirnya menukangi Timnas Indonesia.
Kini, skuad Garuda akan berlaga di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia zona Asia yang dijadwalkan Oktober nanti. Mereka berambisi lolos jika mampu menjuarai grup.
2. Rigobert Song
Rigobert Song adalah bek tangguh yang pernah membela Liverpool dan West Ham, serta menjadi pemain dengan jumlah penampilan terbanyak untuk Timnas Kamerun. Selama 17 tahun kariernya, Song tampil di empat Piala Dunia dan mencatat 137 caps untuk The Indomitable Lions.
Setelah pensiun, Song melanjutkan karier kepelatihannya bersama Kamerun. Sayangnya, masa jabatannya berakhir pada 2023 setelah kegagalan di Piala Afrika.
Kini, Song menjajal tantangan baru sebagai pelatih Republik Afrika Tengah. Tim yang masih belum pernah tampil di Piala Dunia maupun Piala Afrika ini berharap bisa meraih sejarah baru bersama Song.
3. Aliou Cisse
Aliou Cisse merupakan salah satu sosok penting dalam sepak bola Afrika. Ia menangani lebih dari seratus pertandingan bersama Senegal selama sembilan tahun karier kepelatihannya.
Puncaknya adalah saat membawa Senegal menjuarai Piala Afrika 2022, yang mengantarnya menjadi Pelatih Terbaik Afrika. Namun, masa jabatannya berakhir mengejutkan setelah Senegal tersingkir di babak 16 besar Piala Afrika 2023.
Kini, Cisse menerima tantangan baru sebagai pelatih kepala Libya. Meskipun performa Libya di kualifikasi masih naik turun, peluang mereka untuk lolos tetap terbuka, meski harus mengejar ketertinggalan dari Tanjung Verde dan Kamerun.
4. Avram Grant
Avram Grant pernah melatih di Premier League bersama Chelsea, Portsmouth, dan West Ham. Kariernya terus berlanjut dengan pengalaman unik di berbagai belahan dunia, mulai dari Partizan Belgrade hingga NorthEast United di India.
Sejak 2022, Grant dipercaya menangani Timnas Zambia. Meski peluang menjuarai grup tampak tipis, Zambia masih bisa bersaing untuk posisi kedua dengan menyalip Tanzania.
Grant terkenal memiliki naluri untuk menuntaskan misi yang kelihatannya sulit. Kita tunggu saja bagaimana Zambia akan menampilkan performa mengejutkan di kualifikasi ini.
5. Dick Advocaat
Dick Advocaat dikenal sebagai pelatih kawakan yang pernah melatih banyak tim. Kini, pria asal Belanda itu menjadi pelatih tim nasional Curacao.
Curacao merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan Karibia, di sebelah utara pesisir Venezuela. Advocaat berhasil memimpin tim melangkah jauh di kualifikasi zona CONCACAF.
Curacao sukses menjuarai grup mereka dan akan tampil di babak ketiga. Pertandingan selanjutnya akan berlangsung pada September, Oktober, dan November.
6. Dwight Yorke
Mantan pemain andalan Manchester United Dwight Yorke kini menjadi pelatih tim nasional Trinidad dan Tobago. Sebagai kapten di Piala Dunia 2006, Yorke dikenal sebagai legenda sepak bola negaranya.
Kini Yorke mencoba mengulang pencapaian bersejarah dua dekade lalu sebagai pelatih. Sebelumnya, Yorke sempat melatih MacArthur FC di A-League Australia sebelum ditunjuk memimpin tim nasionalnya pada November tahun lalu.
Trinidad dan Tobago saat ini memimpin grup dengan selisih tiga poin dari Grenada. Peluang mereka lolos ke babak kualifikasi selanjutnya cukup terbuka lebar.
7. Benni McCarthy
Mantan asisten pelatih Manchester United Benni McCarthy kini dipercaya menangani tim nasional Kenya. Ia meninggalkan staf kepelatihan Erik ten Hag dan langsung mendapat tantangan baru.
Dalam wawancara dengan BBC Sport Africa, McCarthy mengungkapkan ambisinya. Ia ingin membawa Kenya lolos ke Piala Dunia dan merasakan pengalaman istimewa tersebut.
Namun, perjuangan Kenya tidak mudah. Mereka tertinggal sembilan poin dari Gabon di posisi kedua dan peluang mereka kian tipis di setiap laga kualifikasi.
8. Luis Boa Morte
Luis Boa Morte, yang pernah menjadi asisten Marco Silva di Fulham, kini memimpin Guinea-Bissau. Ia meninggalkan Craven Cottage setelah tiga musim bertugas di sana.
Boa Morte mengambil peran sebagai pelatih kepala Guinea-Bissau usai musim 2023/2024 berakhir. Ini menjadi tantangan baru baginya dalam dunia sepak bola internasional.
Namun, peluang Guinea-Bissau untuk tampil di Piala Dunia masih tipis. Mereka terpaut lima poin dari Burkina Faso yang ada di posisi kedua klasemen grup A.