Ada Kebakaran Sumur Rakyat di Blora, Tata Kelola jadi Perhatian

4 weeks ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran sumur minyak di Blora pada Minggu, 17 Agustus 2025 pukul 12.30 WIB mendapatkan perhatian dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM). Kementerian ESDM meningkatkan aspek keselamatan pengelolaan sumur minyak rakyat.

Hal ini melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 supaya kecelakaan kerja seperti kebakaran sumur rakyat di Blora, Jawa Tengah tak kembali terulang.

“Ini (kebakaran sumur rakyat di Blora, Red) menjadi perhatian kami semua bahwa pentingnya pembenahan tata kelola sumur masyarakat dengan baik, mengutamakan aspek keselamatan,” kata Juru Bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia seperti dikutip dari Antara, Senin (18/8/2025).

Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 yang mengatur tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.

Melalui aturan tersebut, menurut Anggi, pemerintah mengatur dan mengantisipasi berbagai hal yang mungkin terjadi ketika mengelola sumur minyak rakyat, seperti kecelakaan kerja.

“Ada banyak sumur masyarakat yang berjalan belum mengindahkan aspek keselamatan. Ini yang akan diatur dan dilakukan perbaikan tata kelola, sesuai good engineering practices,” ujar Anggi.

Inventarisasi Sumur Rakyat

Terkait dengan implementasi Permen ESDM tersebut, Anggi menyampaikan, pemerintah sedang melakukan inventarisasi sumur rakyat. Ia juga menekankan bahwa sumur rakyat yang akan dilegalkan melalui kebijakan tersebut hanyalah sumur yang sudah telanjur ada.

“Bukan sumur baru, ya,” tutur dia.

Ke depan, menurut dia, melalui sumur rakyat yang telah dibenahi tata kelolanya, negara berpotensi menuai peningkatan produksi minyak dan penerimaan negara.

Sampaikan Belasungkawa

Dalam kesempatan tersebut, Anggi juga menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa ledakan yang terjadi di area sumur minyak masyarakat Blora.

“Kami mengucapkan turut prihatin dan berduka atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa ledakan yang terjadi di area sumur minyak rakyat di Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Blora,” ujar Anggi.

Picu Semburan Api Besar

Sebelumnya, Kasi Humas Polres Blora AKP Gembong Widodo menjelaskan kebakaran terjadi pada Minggu, 17 Agustus 2025 sekitar pukul 12.30 WIB. Kejadian bermula saat sumur minyak milik warga mengalami blow out yang memicu semburan api besar.

Hingga Senin dini hari, api masih menyala dan petugas gabungan terus berupaya melakukan penanganan. Demikian seperti dikutip dari Antara.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menyatakan korban jiwa akibat kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, bertambah.

Hingga Senin, 18 Agustus 2025 dini hari, sedikitnya dua warga dilaporkan meninggal dunia akibat luka bakar serius yang mereka alami.

Tak hanya memakan korban jiwa, kebakaran ini juga memaksa 50 kepala keluarga (KK) mengungsi ke rumah kerabat maupun lokasi aman.

Kronologi Kebakaran

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Blora, Mulyowati mengungkapkan kronologi kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo hingga menewaskan tiga orang.

Mulyowati mengatakan, kebakaran dipicu blow out pada sumur minyak masyarakat. Ledakan disertai semburan gas menyebabkan kobaran api sulit dikendalikan.

“Api cukup besar dengan tekanan gas tinggi, sehingga tidak bisa ditangani sendiri. Kami sudah berkoordinasi dengan Pertamina HSSE dan Badan Pengelola Energi (BPE),” kata Mulyowati kepada wartawan, Senin (18/8/2025).

Hingga Senin siang, tim gabungan masih berjibaku di lokasi untuk melakukan pemadaman, pembuatan tanggul, serta suplai air guna mencegah meluasnya kebakaran sumur minyak di Blora itu.

“Selain fokus pada pemadaman, kami juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk langkah tindak lanjut,” jelasnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |