Bertarung demi Harapan: Perjuangan Heroik Palestina Menjaga Asa Lolos ke Piala Dunia 2026

10 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Dalam sepak bola, kemenangan bukan sekadar soal taktik dan kemampuan teknis, tapi juga tentang harapan dan keteguhan hati. Tak ada tim yang mencerminkan hal itu lebih kuat daripada Timnas Palestina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pada 20 Maret 2025, Palestina menelan pil pahit saat takluk 3-1 dari Yordania. Kekalahan itu terasa menyakitkan, bukan hanya karena skor, tapi karena posisi mereka di klasemen Grup B kualifikasi tergeser dan asa ke putaran selanjutnya seolah kian menipis.

Namun hanya lima hari berselang, di tempat yang sama, Amman International Stadium, Palestina menulis babak baru yang jauh lebih heroik. Menghadapi Irak yang di atas kertas lebih unggul, Palestina justru menunjukkan daya juang luar biasa.

Tertinggal pada menit ke-34, Palestina tak menyerah. Wessam Abou Ali menyamakan kedudukan pada menit ke-88, dan di saat semua orang menduga skor akan imbang, Ameed Mahajna menciptakan keajaiban. Golnya di menit 90+7 membuat Palestina menang 2-1.

Timnas Palestina Menawarkan Sedikit Kebahagiaan

Laju mereka berlanjut pada 5 Juni 2025. Bertandang ke markas Kuwait, Palestina menunjukkan kematangan dan disiplin yang luar biasa. Bermain dalam kondisi cuaca yang panas dan lembap, serta menghadapi dukungan penuh tuan rumah, mereka tetap tenang.

Dua gol dicetak, dan gawang tetap bersih. Kemenangan 2-0 itu tak hanya memberi tiga poin, tapi juga menghidupkan harapan menembus babak keempat kualifikasi. Kini, mereka berada di posisi kelima Grup B dengan sembilan poin, hanya tertinggal satu poin dari Oman di posisi keempat.

"Ini adalah kemenangan yang penting dan berharga karena kami mampu membawa kegembiraan bagi rakyat Palestina,” ujar sang pelatih, Ehab Abujazar, kepada situs resmi AFC.

“Pertandingan itu tidak mudah, terutama karena kami bermain melawan Kuwait di kandang mereka, di hadapan para penggemar mereka yang ingin menjaga harapan tetap hidup dengan kemenangan melawan kami,” lanjutnya.

Palestina Menentukan Takdirnya Sendiri

Segala perjuangan ini akan bermuara pada satu laga, melawan Oman pada 10 Juni 2025. Tidak ada lagi ruang untuk kesalahan. Palestina harus menang, atau mereka akan kehilangan peluang untuk melanjutkan mimpi tampil di Piala Dunia 2026.

“Cedera yang kami alami saat melawan Kuwait memengaruhi cara kami bermain. Tapi para pemain tetap menunjukkan semangat luar biasa,” tambah Abujazar.

Jika mereka mampu menaklukkan Oman, maka Palestina akan mencetak momen indah lolos ke putaran keempat kualifikasi Piala Dunia, sesuatu yang sebelumnya terlihat samar kini berada di depan mata dan berjarak satu laga.

Read Entire Article
Bisnis | Football |