Bos BCA: Dampak Tarif Resiprokal AS ke Kredit Manufaktur Masih Minim

21 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Hendra Lembong, menyatakan bahwa hingga saat ini dampak pengenaan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat (AS) terhadap penyaluran kredit sektor manufaktur masih relatif terbatas.

Menurutnya, aktivitas pembiayaan dari perbankan, termasuk BCA, belum menunjukkan tekanan signifikan akibat kebijakan tersebut.

"Untuk mengenai tarif resiprokal dari Amerika, so far dampaknya ke kredit manufacturing kita lihat minimal ya," kata Hendra dalam konferensi pers Kinerja BCA Semester I-2025, Rabu (30/7/2025).

Hendra menekankan bahwa perbankan masih memantau secara cermat pergerakan sektor industri, namun belum ada indikasi perlambatan tajam pada permintaan kredit dari pelaku manufaktur.

"Tapi kita lihat, kita tunggu. Bulan Agustus ini sangat kritikal," ujarnya.

Meskipun demikian, pihaknya tetap bersikap waspada mengingat potensi dinamika kebijakan perdagangan yang bisa berubah sewaktu-waktu. Situasi global yang dinamis mendorong perbankan untuk terus melakukan evaluasi.

Pelaku Perbankan Waspadai Arah Negosiasi Dagang Global

Lebih lanjut, Hendra menyebut bahwa bulan Agustus akan menjadi fase krusial dalam menentukan arah kebijakan dagang global, termasuk pengaruhnya terhadap sektor pembiayaan.

Menurutnya, banyak negosiasi tarif yang tengah berlangsung dan akan diumumkan hasilnya dalam waktu dekat. Hal ini menunjukkan bahwa ketidakpastian kebijakan perdagangan global masih membayangi pelaku ekonomi, termasuk sektor perbankan.

"Kebanyakan negosiasi final akan diumumkan di bulan Agustus, mungkin kecuali China ya, dan mungkin akan diundurin. Nanti kita lihat lagi. Tapi so far sih impactnya cukup minimal," pungkasnya.

Kinerja Bank BCA Semester I-2025

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 8% secara tahunan (year-on-year/yoy), menjadi Rp29 triliun pada semester I-2025.

"Kinerja laba bersih BCA dan Entitas Anak tumbuh 8% year on year, menjadi Rp29 triliun pada semester I-2025," kata Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong, dalam konferensi pers paparan Kinerja Semesetr I-2025, Rabu (30/7/2025).

Lebih lanjut, Hendra menyatakan bahwa pertumbuhan laba bersih tersebut merupakan hasil dari strategi penyaluran kredit yang selektif dan prudent, disertai manajemen risiko yang disiplin.

Read Entire Article
Bisnis | Football |