Cerita di Balik Transfer Marcus Rashford: Ketika Barcelona Gagal Dapatkan Target Utama

1 month ago 5

Liputan6.com, Jakarta Musim panas ini, Barcelona sadar mereka harus memperkuat lini serang. Pada awalnya, nama Nico Williams dari Athletic Bilbao tak lagi masuk radar setelah upaya sebelumnya gagal.

Di benak direktur olahraga Deco, dua kandidat utama adalah Luis Diaz dari Liverpool dan Marcus Rashford dari Manchester United. Deco lebih menyukai Diaz, namun transfer tersebut sulit direalisasikan karena faktor keuangan.

Namun, situasi berubah ketika Nico Williams justru menawarkan diri untuk bergabung. Ketertarikan dari sang pemain membuat Barcelona membuka kembali peluang negosiasi dan nyaris mendapatkan tanda tangannya.

Nico Gagal, Diaz Mahal, Rashford Jadi Opsi Logis

Pada 4 Juli, harapan itu pupus ketika akun resmi Athletic Bilbao mengumumkan Williams memperpanjang kontrak hingga 10 tahun ke depan. Dengan itu, Barcelona menutup peluang secara permanen dan kembali mencari opsi lain.

Luis Diaz tetap menjadi favorit Deco, tetapi keterbatasan finansial membuat langkah itu tak memungkinkan. Barcelona belum bisa menerapkan aturan 1:1 La Liga, dan pembelian Diaz dianggap terlalu berat.

Di tengah keterbatasan itu, Rashford muncul sebagai solusi terbaik. Ia tersedia lewat skema pinjaman, bisa bermain di sisi kiri dan posisi lain di lini depan, serta secara finansial lebih masuk akal dibanding kandidat sebelumnya.

Kebutuhan Taktikal dan Situasi Gaji Jadi Penentu

Pelatih Hansi Flick merasa lini serangnya perlu kedalaman. Musim lalu, trio Lamine Yamal, Robert Lewandowski, dan Raphinha tampil gemilang, mencetak total 102 gol. Namun, saat cedera dan kelelahan melanda, minimnya opsi pengganti terasa nyata.

Ansu Fati telah dipinjamkan ke Monaco, dan Pau Victor belum dipercaya. Flick juga sering menggeser Raphinha ke posisi tengah, dan membutuhkan pemain sayap kiri yang lebih cepat untuk mengisi kekosongan.

Rashford sesuai dengan kebutuhan itu. Meski bukan prioritas utama, ia bisa bermain melebar, memiliki pengalaman, dan bersedia datang meski tahu bahwa pendaftarannya belum dijamin akibat batasan gaji La Liga.

Rashford Ingin Datang, Barcelona Butuh Solusi Praktis

Faktor lain yang menguatkan keputusan ini adalah keinginan Rashford sendiri. Setelah tahu Williams batal bergabung, ia langsung mengomunikasikan ketertarikannya kepada Barcelona.

Ia datang dari situasi sulit di United, tak diberi nomor punggung untuk musim depan, yang menandakan ia tak lagi masuk rencana klub. Ia siap menunggu hingga akhir jendela transfer agar bisa terdaftar.

Bandingkan dengan pengalaman Barca bersama Williams yang menuntut klausul perlindungan dalam kontraknya, Rashford justru lebih fleksibel dan siap menghadapi risiko.

Bukan Pilihan Pertama, tapi Tetap Sesuai Kebutuhan Klub

Rashford memang bukan target utama Barcelona, tapi dalam kondisi keuangan seperti sekarang, ia adalah pilihan paling masuk akal. Klub tak perlu membayar biaya transfer, dan meski pendaftarannya masih menunggu, transfer ini relatif aman.

Sementara pembelian seperti Diaz dan Williams memerlukan biaya besar yang harus diamortisasi dan masuk dalam hitungan batas gaji La Liga, skema pinjaman Rashford jauh lebih ringan.

Dengan latar belakang itu, meskipun bukan rekrutan impian di awal musim panas, Rashford bisa jadi pemain penting dalam proyek Barcelona musim 2025/2026.

Read Entire Article
Bisnis | Football |