Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program Swasembada Pangan nasional. Salah satu langkah strategisnya adalah dengan menyelesaikan pembangunan Modern Rice Milling Plant (MRMP), fasilitas pengolahan gabah berteknologi tinggi yang kini telah resmi beroperasi.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa MRMP dilengkapi dengan mesin pengering gabah (dryer) berkapasitas 120 ton per hari, Rice Milling Unit (RMU) yang mampu menggiling enam ton per jam, serta tiga unit silo berkapasitas total 6.000 ton untuk penyimpanan gabah kering.
“Waskita Karya dipercaya oleh Perum Bulog untuk membangun tiga dari total 13 unit MRMP. Ketiganya berlokasi di Subang, Kendal, dan Sragen—kawasan sentra produksi padi di Indonesia. Ketiga proyek ini telah rampung sejak 2022 dan kini telah beroperasi,” ujarnya.
Produksi Beras Berkualitas dengan Harga Terjangkau
Dibangun dengan investasi mencapai Rp230,98 miliar, fasilitas MRMP menjanjikan efisiensi dalam proses pengolahan gabah menjadi beras.
Selain menghasilkan beras yang lebih berkualitas, harga jualnya tetap terjangkau karena diproduksi secara mandiri oleh pemerintah.
"Selain memperkuat program ketahanan pangan nasional, kehadiran MRMP juga memberi manfaat langsung bagi petani karena menyerap hasil panen mereka," jelas Ermy.
Ia menambahkan bahwa MRMP juga memperkuat peran Bulog dalam mengantisipasi kebutuhan beras saat kondisi darurat, seperti bencana alam.
Garap PSN
Sebagai BUMN konstruksi berpengalaman lebih dari 64 tahun, Waskita Karya turut mendukung target Swasembada Pangan melalui pembangunan infrastruktur pendukung seperti bendungan dan saluran irigasi.
Dalam daftar 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum pada Perpres No. 12 Tahun 2025, terdapat 16 proyek bendungan.
Waskita saat ini mengerjakan enam proyek PSN: Bendungan Jragung, Bener, Mbay, Tiga Dihaji, Karangnongko, dan Cibeet. Sementara itu, empat bendungan lainnya telah diresmikan pada 2024, yakni Karian, Margatiga, Leuwikeris, dan Temef.
Selain bendungan, proyek irigasi juga terus digenjot, antara lain Jaringan Irigasi Belitang Lempuing di Sumatera Selatan, Sungai Citarum di Jawa Barat, serta Irigasi Peterongan Mrican dan Terowongan Irigasi Bendungan Rukoh di Aceh.
Waskita Karya Kembali Raih Kontrak Baru Rp146,85 Miliar
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) kembali mendapat kontrak baru berupa pengerjaan peningkatan kelas RSUD Tuan Besar Syarif Idrus senilai Rp146,85 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2025. Proyek tersebut akan diselesaikan dalam kurun waktu tidak lebih dari satu tahun.
Waskita Karya akan mengerjakan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Peningkatan Kelas Rumah Sakit guna mendukung Program KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefrologi) RSUD Tuan Besar Syarif Idrus di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Sebelumnya pada Februari lalu, Waskita pun mendapat kontrak baru berupa pengerjaan renovasi bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Akhmad Berahim Tana Tidung di Kalimantan Utara. Proyek senilai Rp164,75 miliar itu ditargetkan selesai dalam waktu kurang dari setahun.
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menyatakan, Perseroan sebagai BUMN Konstruksi terus mendukung langkah pemerintah melalui pembangunan infrastruktur. Salah satunya program peningkatan fasilitas kesehatan bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
"KJSU merupakan program Kementerian Kesehatan yang bertujuan meningkatkan kualitas dan pemerataan layanan kesehatan untuk penyakit prioritas nasional, melalui kerja sama dengan rumah sakit dan penguatan jejaring rujukan. Maka, suatu kebanggaan bagi Waskita dapat terus terlibat dalam menyukseskan program prioritas pemerintah," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (20/3/2025).
Ermy menjelaskan, Waskita akan memperbarui desain gedung dan sejumlah fasilitas di RSUD Kabupaten Kubu Raya. Total luas bangunan empat lantai itu pun mencapai 6.795 meter per segi.
Dalam proyek ini, Waskita mengusung New and Modern Healthcare Centre in Kubu Raya yang menggabungkan teknologi medis terkini (Healthcare Centre), keindahan alam Sungai Kapuas (Natural Beauty), budaya Kubu Raya (Cultural Belonging), serta lingkungan nyaman dan menenangkan (Healing Journey).