Dolar AS Tiba-Tiba Merosot ke Rp 8.170, Ini Tanggapan Bank Indonesia

23 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) angkat bicara terkait nilai tukar rupiah yang tiba-tiba menguat terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) dan euro dalam layanan Google Finance pada Sabtu, 1 Februari 2025.

Dalam layanan Google Finance, ketika mengetik USD to IDR, dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di posisi 8.170 pada 1 Februari. Dengan demikian dolar AS turun 50,04 persen terhadap rupiah.

Selain dolar AS, rupiah juga perkasa terhadap euro. Posisi euro terhadap rupiah di kisaran 8.348, sehingga euro susut 50,68 persen terhadap rupiah.

Hal itu pun ramai di media sosial. Kata dolar dan 1 USD menjadi trending topik di platform X (dahulu bernama Twitter) hingga Sabtu malam ini.

Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menuturkan, posisi rupiah sentuh 8.000 karena ada masalah di Google. Ia pun menunjukkan tangkapan layar yang menunjukkan posisi dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.333 pada 1 Februari 2025. Selain itu tangkapan layar di Yahoo Finance, posisi dolar AS terhadap rupiah di 16.294.

"Ada permasalahan di Googlenya,” ujar Destry saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Sabtu (1/2/2025).

Bank Indonesia (BI) telah melaporkan hal itu ke tim Google. “Tim kami sudah melaporkan ke sana sekarang dalam pengecekan tim Google,” kata dia.

Hal senada disampaikan Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso. Ia menuturkan, level nilai tukar USD terhadap rupiah 8.100-an seperti yang tercantum di Google bukan level seharusnya.

"Data Bank Indonesia mencatat kurs Rp 16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025,” kata dia.

BI juga berkoordinasi dengan Google Indonesia terkait ketidaksesuaian itu. “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” kata Ramdan.

Kurs 1 Dolar AS Jadi Rp 8.170 di Google Finance, Begini Posisi Rupiah Hari Ini 1 Februari 2025

Sebelumnya, kata kunci dolar dan 1 USD menjadi trending topik di platform X (dahulu bernama Twitter) pada Sabtu, (1/2/2025). Hal itu bukan tanpa alasan lantaran ketika kita mengetik USD to IDR pada layanan Google Finance, rupiah berada di posisi 8.170,65 pada 1 Februari. Dengan demikian, dolar AS melemah 50,04 persen terhadap rupiah. 

Benarkah rupiah terhadap dolar AS berada di posisi 8.000-an?

Jika melihat layanan data seperti RTI, dolar Amerika Serikat terhadap rupiah berada di kisaran 16.295. Demikian juga saat Liputan6.com memantau dolar AS terhadap rupiah di layanan Xe.com yang menyediakan currency converter, satu dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.357 pada Sabtu, 1 Februari 2025.

Selain itu, informasi kurs layanan BCA pada 1 Februari 2025, kurs beli dolar AS berada di posisi 16.295 dan kurs jual 16.325. Demikian juga pada konversi valas di Livin Mandiri, kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.330.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menuturkan, kemungkinan layanan di google sedang error. Lantaran saat ini rupiah terhadap dolar AS bergerak di kisaran 16.300. Ibrahim juga menduga hacker mungkin sedang mengotak-atik angka nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Lagi eror (google-red), sekarang rupiah 16.300 (terhadap dolar AS-red). Hacker yang bermain sedang coba otak-atik sehingga muncul 8.000,” kata Ibrahim saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (1/2/2025).

Rupiah Berpotensi Melemah terhadap Dolar AS

Ibrahim juga prediksi rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS pada Senin, 3 Februrai 2025. Ia prediksi rupiah akan prediksi di kisaran 16.300-16.360.

Hal ini mengingat Presiden AS Donald Trump yang kenakan tarif impor terhadap Kanada, Meksiko dan China.  Selain itu, Ibrahim menuturkan, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) juga tak mengindahkan permintaan Donald Trump untuk membuat suku bunga acuan lebih rendah. Sentimen itu juga bebani rupiah terhadap doalr AS.

Dengan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS, Ibrahim menilai Bank Indonesia akan intervensi untuk menjaga nilai tukar rupiah. Sedangkan dari sentimen dalam negeri, Ibrahim menilai cenderung positif untuk rupiah terutama dari pengumuman inflasi yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS). "Ini akan buat BI lebih keras lagi intervensi. Rupiah dekati 16.500,” kata dia.

Pada perdagangan Jumat, 31 Januari 2025, rupiah ditutup melemah 48 poin dari yang sebelumnya melemah 70 poin di level 16.304 dan penutupan sebelumnya di level 16.256.

Google Tampilkan Kurs 1 Dolar AS Jadi Rp 8.170, Warganet Geger!

Sebelumnya, mengutip Kanal Tekno Liputan6.com, Warganet dibuat terkejut dengan tangkapan layar yang menunjukkan nilai tukar hari ini 1 dolar Amerika Serikat (AS) hanya Rp 8.170. Padahal, berdasarkan data perbankan dan layanan keuangan lainnya, kurs rupiah terhadap dolar AS berada di angka normal.

Sebelumnya, pada Jumat (31/1/2025), nilai tukar rupiah terhadap dolar ASI tercatat di Rp 16. 355. Namun, tiba-tiba di linimasa media sosial (medsos) muncul memperlihatkan angka lebih rendah.

Sontak, fenomena ini langsung ramai dibahas di media sosial, terutama platform X (sebelumnya Twitter, hingga kata kunci “Dollar” dan “Error” bertengger di puncak trending topic di Indoensia.

Hanya pengguna X berspekulasi tentang penyebab perubahan mendadak kurs dolar AS di Google. Sebagian mengaitkan dengan peristiwa kecelakaan pesawat di Philadelphia, AS.

Namun, tidak sedikit pula meyakini hal ini hanyalah kesalahan teknis atau bug pada sistem Google. Berikut adalah beberapa duitan warganet yang dihimpun dari X.

“Pasti error. Simpen aja buat kenang2an,” cuit @f****.

Akun X @e**** mencuit, “sepertinya hanya bug kecil pada konversi kurs dollar ke rupiah dan euro ke rupiah. Kalau mau dihitung pakai perantara kurs lain, misal kurs jawa utara ’eng, 1 usd tetap 16ribuan rupiah.”

“Ini beneran harga dollar cuma 8000an,” ujar @T**** di X.

Akun  @k**** juga menulis, “DOLLAR KE RUPIAH 8000? WKWKWKWKKWKWKWKWKWK.”

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Google terkait tampilan kurs USD to IDR yang mengejutkan ini. Tim Tekno Liputan6.com pun sudah menghubungi pihak perusahaan, dan belum mendapatkan jawaban.

Namun, kesalahan serupa juga pernah terjadi di masa lalu, di mana data nilai tukar ditampilkan oleh mesin pencari tidak akurat karena masalah teknis dalam pengambilan data dari sumber pihak ketiga.

Read Entire Article
Bisnis | Football |