Liputan6.com, Jakarta Holding Ultra Mikro (UMi), yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebagai induk, bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), terus menunjukkan konsistensinya dalam mendukung pelaku usaha mikro dan ultra mikro di seluruh Indonesia. Kolaborasi strategis tiga entitas ini tak hanya memperluas akses pembiayaan, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat di level akar rumput (grassroot).
Hingga kuartal II tahun 2025, Holding UMi tercatat telah menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp631,9 triliun kepada 34,7 juta debitur aktif. Dari jumlah tersebut, BRI menyumbang Rp479,8 triliun, Pegadaian Rp101,5 triliun, dan PNM Rp50,6 triliun. Sementara itu, jumlah rekening simpanan mikro yang tercatat mencapai 126 juta rekening pada periode yang sama.
Dalam konferensi pers kinerja keuangan Triwulan II BRI yang digelar di Jakarta pada 1 Agustus, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya mengungkapkan bahwa capaian ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mendorong pemerataan ekonomi.
“Sinergi strategis Holding Ultra Mikro (UMi) memberikan dampak positif dalam mendorong percepatan inklusi keuangan nasional. Melalui kolaborasi 3 entitas, BRI senantiasa memastikan bahwa pelaku usaha mikro, termasuk yang berada di pelosok Indonesia dapat mengakses layanan keuangan dengan lebih mudah, cepat, dan terjangkau,” ujarnya.
Akhmad juga menambahkan bahwa hingga saat ini sudah ada 1.031 outlet SenyuM yang tersebar di banyak wilayah. Hal ini menjadikan nasabah lebih mudah dalam mengakses berbagai produk dan layanan dari ekosistem BRI Group tanpa harus jauh-jauh ke kantor cabang.
Aktif Dampingi Pelaku UMKM Naik Kelas
Selain memberikan akses permodalan, BRI juga secara aktif mendampingi pelaku usaha mikro untuk naik kelas dan meningkatkan daya saing melalui berbagai inisiatif pemberdayaan berkelanjutan, seperti Rumah BUMN, Desa BRILiaN, hingga Klaster Usaha. Fokus pendampingan tersebut mencakup edukasi literasi keuangan, pelatihan kewirausahaan, serta program peningkatan kapasitas usaha.
“Dengan ekosistem yang semakin solid dan inklusif, Holding Ultra Mikro optimistis terus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berbasis kerakyatan,” pungkas Akhmad.
Sebagaimana diketahui per Juni 2025, BRI berhasil mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.416,62 triliun atau tumbuh 6% YoY dan seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif. Adapun, penyaluran kredit BRI masih didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 80,32% atau dengan nominal sebesar Rp1.137,83 triliun.