Liputan6.com, Jakarta Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Diogo Jota dan adiknya, Andre Silva. Keduanya wafat dalam kecelakaan mobil tragis di Zamora, Spanyol.
Jota dikenal sebagai pemain penting Liverpool dan timnas Portugal. Andre Silva sendiri merupakan pemain FC Penafiel yang tampil di kasta kedua Liga Portugal.
Kecelakaan itu terjadi ketika mobil mereka mengalami pecah ban dan terbakar di jalan A-52. Peristiwa tersebut menewaskan keduanya di tempat dan menyisakan kesedihan mendalam di dunia sepak bola.
Infantino menyatakan belasungkawa atas nama FIFA dan komunitas sepak bola global. Ia menyebut Jota dan Andre sebagai dua sosok luar biasa yang akan sangat dirindukan.
Pernyataan Presiden FIFA
Presiden FIFA Gianni Infantino merasa sangat kehilangan atas wafatnya Jota dan Andre. Ia menilai keduanya adalah pemain hebat yang tengah berada di puncak karier.
"Saya sangat sedih mendengar kabar meninggalnya Diogo Jota dan saudaranya, Andre Silva. Diogo yang baru berusia 28 tahun telah menjalani karier yang luar biasa dan masih memiliki banyak masa depan, sementara Andre berkembang sangat baik di FC Penafiel – mereka berdua akan sangat dirindukan oleh semua orang yang mengenalnya dan komunitas sepak bola di seluruh dunia," kata Infantino.
Infantino menyampaikan simpati dan doa kepada keluarga dan klub yang ditinggalkan. "Atas nama FIFA dan keluarga besar sepak bola, pikiran saya bersama keluarga dan teman-teman mereka, serta semua pihak di Liverpool FC, FC Penafiel, dan Federasi Sepak Bola Portugal. Semoga mereka beristirahat dalam damai."
FIFA Terapkan Penghormatan Khusus
Sebagai bentuk penghormatan resmi, FIFA menetapkan momen mengheningkan cipta di seluruh laga perempat final Piala Dunia Klub 2025. Pertandingan dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 4 Juli dan Sabtu, 5 Juli.
"Satu menit mengheningkan cipta akan dilakukan di setiap pertandingan perempat final Piala Dunia Antarklub FIFA yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 4 Juli dan Sabtu, 5 Juli, sementara bendera telah dikibarkan setengah tiang di markas besar FIFA di Zürich, Swiss," demikian pernyataan resmi FIFA.
Simbol duka ini menjadi bentuk solidaritas dunia terhadap tragedi yang mengguncang Portugal dan Liverpool. Banyak klub peserta juga telah melakukan penghormatan sebelum sesi latihan mereka.
Duka dari Portugal dan Liverpool
Federasi Sepak Bola Portugal (FPF) juga merilis pernyataan yang sangat emosional. Mereka menyebut kepergian Jota dan Andre sebagai kehilangan besar untuk negara.
Presiden FPF, Pedro Proença berkata, "Federasi Sepak Bola Portugal dan seluruh sepak bola Portugal benar-benar terpukul atas kematian Diogo Jota dan saudaranya Andre Silva, pagi ini, di Spanyol."
Ia menambahkan, "Lebih dari sekadar pemain hebat dengan hampir 50 caps bersama timnas, Diogo Jota adalah pribadi yang luar biasa – penuh keceriaan dan menjadi panutan di komunitas." Liverpool FC juga menyampaikan pernyataan singkat penuh kesedihan: "Liverpool Football Club sangat berduka atas kepergian tragis Diogo Jota."
Warisan Diogo Jota yang Tak Terlupakan
Diogo Jota bukan hanya dikenal sebagai pemain bertalenta, tetapi juga sebagai pribadi yang rendah hati. Ia telah mencetak 14 gol dalam 49 penampilan untuk timnas Portugal.
Jota juga membantu negaranya menjuarai UEFA Nations League dua kali, pada tahun 2019 dan 2025. Di level klub, ia baru saja memenangkan gelar Premier League bersama Liverpool musim lalu.
Warisan Jota akan selalu hidup dalam ingatan para penggemar dan kolega. Dunia sepak bola berjanji akan terus menghormati dan mengenangnya, hari demi hari.