Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau harga emas Antam stagnan pada perdagangan Jumat (1/8/2025) usai merosot.
Mengutip laman logammulia.com, harga emas Antam hari ini stabil di posisi Rp 1.901.000 per gram.
Untuk harga jual kembali (buyback) emas Antam juga stagnan. Harga buyback emas Antam betah di posisi Rp 1.746.000 per gram. Buyback ini artinya jika Anda menjual emas maka Antam akan membelinya di harga Rp 1.746.000 per gram.
Adapun harga tertinggi emas Antam tercatat pada 22 April 2025 sebesar Rp 2.016.000 per gram, dan harga buyback tertinggi di Rp 1.865.000 per gram.
Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017. Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk non-NPWP.
PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Berikut harga emas Antam hari ini di Gedung Antam Jakarta:
- Harga emas 0,5 gram: Rp 1.000.500
- Harga emas 1 gram: Rp 1.901.000.
- Harga emas 2 gram: Rp 3.746.000.
- Harga emas 3 gram: Rp 5.599.000.
- Harga emas 5 gram: Rp 9.309.000.
- Harga emas 10 gram: Rp 18.540.000.
- Harga emas 25 gram: Rp 46.187.500.
- Harga emas 50 gram: Rp 92.255.000.
- Harga emas 100 gram: Rp 184.390.000.
- Harga emas 250 gram: Rp 460.587.500.
- Harga emas 500 gram: Rp 920.875.000.
- Harga emas 1.000 gram: Rp 1.841.600.000.
Harga Emas Dunia Menguat
Sebelumnya, harga emas naik pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025 waktu setempat. Kenaikan harga emas terjadi seiring pelaku pasar beralih ke aset safe haven di tengah ketidakpastian tarif yang berkelanjutan seiring semakin dekatnya tenggat waktu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 1 Agustus untuk mengakhiri negosiasi.
Mengutip CNBC, Jumat (1/8/2025), harga emas spot naik 0,6% menjadi USD 3.295,11 per ounce. Harga emas berjangka AS melemah 0,2% menjadi USD 3.347,7.
“Kami telah melihat peningkatan ketidakpastian perdagangan menjelang tenggat waktu tarif 1 Agustus ini. Hanya sedikit kebangkitan dalam tawaran safe haven,” ujar Vice President dan Senior Metals Strategist Zaner Metals, Peter Grant.
Ia menuturkan, titik tengah dari kisaran yang lebih luas untuk di kisaran USD 3.312 per ounce dan kami menguji level tersebut hari ini. Saya mungkin akan sedikit lebih optimis jika kami dapat mencapai level tertinggi baru untuk minggu ini,” kata dia.
Sementara itu, Trump mengeluarkan serangkaian pengumuman tarif untuk impor tembaga dan barang dari Brasil dan Korea Selatan, menjelang tenggat waktu 1 Agustus untuk tarif AS lebih tinggi.
Di sisi lain, inflasi AS meningkat pada Juni karena tarif impor mulai menaikkan harga beberapa barang. Indeks PCE naik 0,3% bulan lalu setelah kenaikan 0,2% yang direvisi naik pada Mei.
Sementara itu, bank sentral AS mempertahankan suku bunga pada hari Rabu, dan komentar Ketua Fed Jerome Powell setelah keputusan tersebut melemahkan keyakinan bahwa biaya pinjaman akan mulai turun pada bulan September.
Investor Menanti Data Ekonomi AS
Emas tumbuh signifikan dalam lingkungan suku bunga rendah karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Investor sekarang menunggu data penggajian non-pertanian AS pada Jumat untuk petunjuk lebih lanjut tentang arah suku bunga Federal Reserve (the Fed).
Harga perak spot turun 1,3% menjadi USD 36,63 per ons, level terendah sejak 7 Juli, platinum turun 2,1% menjadi USD 1.285,09, sementara paladium turun 1,8% menjadi USD 1.184,05.
"Tidak mengherankan jika tekanan jual yang kuat pada perak berjangka sebagian disebabkan oleh aksi jual simpati di tengah kejatuhan besar pasar tembaga yang terjadi dua hari terakhir," ujar Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Trump mengejutkan pasar pada hari Rabu dengan mengatakan AS akan mengenakan tarif 50% pada pipa dan kabel tembaga, yang akan menurunkan harga tembaga AS lebih dari 20% di bursa COMEX.