Harga Minyak Terbang 3% Tersengat Harapan Perundingan AS-China

14 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik sekitar 3% pada perdagangan Kamis, 8 Mei 2025. Kenaikan harga minyak dipicu harapan akan terobosan dalam perundingan perdagangan yang akan datang antara Amerika Serikat (AS) dan China, dua konsumen minyak terbesar di dunia.

Mengutip CNBC, Jumat (9/5/2025), harga minyak Brent naik USD 1,72 atau 2,81% ke posisi USD 62,84 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik USD 1,84 atau 3,17% dan ditutup ke posisi USD 59,91.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent akan bertemu dengan pejabat ekonomi tertinggi China pada 10 Mei di Swiss. Pertemuan ini untuk negosiasi mengenai perang dagang yang menganggu ekonomi global. “Optimisme seputar perundingan tersebut memberikan dukungan bagi pasar,” ujar Analis SEB Ole Hvalbye.

Dua negara itu merupakan dua ekonomi terbesar di dunia dan dampak dari sengketa perdagangan kemungkinan akan menurunkan pertumbuhan konsumsi minyak mentah.

Analis memperingatkan kalau volatilitas yang didorong oleh tarif baru-baru ini di pasar minyak belum berakhir.

"Premi risiko global yang mendorong harga minyak naik turun selama beberapa tahun terakhir telah digantikan oleh premi tarif yang juga akan berfluktuasi sebagai respons terhadap berita utama terbaru dari pemerintahan Trump,” ujar Konsultan Energi AS Ritterbusch and Associates, Jim Ritterbusch.

Dalam perkembangan perdagangan lainnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kesepakatan perdagangan AS-Inggris yang akan menciptakan zona perdagangan aluminium dan baja serta mengamankan rantai pasokan farmasi.

Produksi Minyak Bakal Meningkat

Di sisi pasokan, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, akan meningkatkan produksi minyaknya, yang akan menekan harga.

Analis di Citi Research menurunkan perkiraan harga tiga bulan untuk harga minyak Brent menjadi USD 55 per barel dari USD 60 sebelumnya, tetapi mempertahankan perkiraan jangka panjang mereka sebesar USD 60 per barel tahun ini.

Analis Citi mengatakan, kesepakatan nuklir AS-Iran dapat mendorong harga Brent turun hingga mencapai USD 50 per barel karena meningkatnya pasokan di pasar, tetapi jika tidak ada kesepakatan yang terjadi, harga dapat naik hingga lebih dari USD 70.

Harga Minyak Turun Imbas Isu Perdagangan AS-China

Sebelumnya, harga minyak dunia melemah pada Rabu (waktu setempat) di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi yang disoroti oleh Federal Reserve (The Fed). Sentimen harga minyak lainnya, menanti pertemuan dagang antara Amerika Serikat dan China akhir pekan ini.

Dikutip dari CNBC, Kamis (8/5/2025), Harga minyak Brent turun sebesar USD 1,03 atau 1,66% ke level USD 61,12 per barel, sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah USD 1,02 atau 1,73% menjadi USD 58,07 per barel.

The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan, namun menyatakan bahwa ketidakpastian terhadap prospek ekonomi telah meningkat. Dalam pernyataannya, The Fed juga menilai risiko inflasi dan pengangguran lebih tinggi kini makin nyata.

Sentimen negatif juga diperburuk oleh keputusan OPEC+ untuk mempercepat peningkatan produksi minyak, yang memicu kekhawatiran akan kelebihan pasokan global di tengah tekanan permintaan akibat tarif AS yang semakin membebani ekonomi global.

Pertemuan Dagang AS-China Dinanti, Namun Ekspektasi Tetap Rendah

Pertemuan antara AS dan China yang dijadwalkan berlangsung di Swiss menjadi fokus investor. Ini dianggap sebagai langkah awal untuk meredakan perang dagang yang telah mengganggu perekonomian dunia. Namun, analis menilai peluang tercapainya terobosan signifikan masih rendah.

"Meski pertemuan ini bisa menjadi tanda mencairnya hubungan, ekspektasi untuk hasil konkret tetap tipis," ujar Thiago Duarte, analis pasar dari Axi.

Menurutnya, tanpa konsesi besar dari China, kecil kemungkinan akan terjadi deeskalasi lebih lanjut. Investor juga menantikan arah kebijakan The Fed selanjutnya, dengan ekspektasi suku bunga tetap di kisaran 4,25%–4,50% hingga pertemuan berikutnya pada 29-30 Juli.

Read Entire Article
Bisnis | Football |