Harga Selangit, Gol Seret: Alexander Isak Dinilai Belum Tunjukkan Kelasnya di Liverpool

7 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Legenda Liverpool, Emile Heskey, memberikan kritik tajam terhadap Alexander Isak yang belum tampil sesuai ekspektasi. Striker asal Swedia itu masih kesulitan menemukan performa terbaiknya sejak bergabung dengan The Reds.

Isak didatangkan dari Newcastle United dengan harga fantastis 125 juta pounds, menjadikannya rekrutan termahal dalam sejarah klub. Namun, performanya sejauh ini belum mampu sebanding dengan nilai transfer tersebut.

Dari delapan laga di semua ajang, Isak baru mencetak satu gol dan sempat mengalami cedera. Situasi ini membuat tekanan terhadapnya semakin besar, apalagi Liverpool kini dalam tren empat kekalahan beruntun di Premier League.

Emile Heskey pun buka suara mengenai kondisi sang penyerang. Menurutnya, Isak harus lebih berkontribusi dalam permainan meski tidak mencetak gol.

Promosi 1

Masih Belum Tunjukkan Nilai Transfernya

Isak sebelumnya tampil gemilang bersama Newcastle United. Ia menjadi andalan lini depan The Magpies dan turut membawa klub tersebut meraih gelar Carabao Cup serta finis di posisi kelima Premier League.

Namun, kepindahannya ke Anfield belum berjalan mulus. Isak disebut belum mampu beradaptasi sepenuhnya dengan gaya bermain tim asuhan Arne Slot.

“Ketika kamu tidak mencetak gol, kamu tetap harus memberikan kontribusi dalam pertandingan,” ujar Heskey.

“Kita pernah melihat naik-turun performa Mo Salah. Saat tidak mencetak gol, dia tetap bekerja keras, berlari, dan membuat bek lawan frustrasi. Pertahanan dimulai dari lini depan. Saya belajar itu di Leicester dan Liverpool dari Ian Rush, yang selalu menjadi ancaman bagi bek lawan,” lanjut Heskey.

Kritik Soal Kondisi Fisik

Heskey juga menyoroti kondisi kebugaran Isak yang menurutnya belum optimal. Ia menilai striker asal Swedia itu tampak belum siap secara fisik untuk bermain di level tertinggi Premier League.

Isak terlihat kelelahan dalam beberapa laga terakhir dan kurang menunjukkan intensitas yang dibutuhkan untuk menjadi ujung tombak Liverpool.

“Sepertinya kondisi fisiknya belum berada di level yang seharusnya,” kata Heskey.

“Ia terlihat terengah-engah, jadi ia perlu meningkatkan kebugarannya agar bisa bekerja keras di level tertinggi. Di level tertinggi, kamu justru harus bekerja lebih keras. Ketika saya bermain, Cesc Fabregas adalah pemain yang paling banyak berlari meski Arsenal menguasai 70 persen bola, karena dia benar-benar menginginkannya,” tambahnya.

Pesan untuk Isak: Bekerja Lebih Keras

Selain kritik, Heskey juga memberikan saran membangun bagi Isak. Ia menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk mengembalikan performa adalah dengan bekerja lebih keras, baik di latihan maupun pertandingan.

Menurutnya, mentalitas pantang menyerah sangat dibutuhkan agar Isak bisa segera beradaptasi dan tampil konsisten di lini depan Liverpool.

“Satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali kebugaran pertandingan adalah melalui latihan, dan saat bermain, kamu harus bekerja lebih keras lagi,” ujar Heskey.

“Saya melihat Andy Robertson mengatakan hal serupa, bahwa mereka harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan hasil terbaik. Mereka semua pemain hebat, tapi butuh kerja keras untuk membuka kembali potensi terbaik mereka,” tutupnya.

Persaingan Sengit di Liga Inggris

Read Entire Article
Bisnis | Football |