Kevin De Bruyne Menepi, Bursa Transfer Januari Bisa Jadi Jembatan Harapan Napoli

Liputan6.com, Jakarta Napoli tengah dihadapkan pada cobaan berat. Kemenangan 3-1 atas Inter Milan beberapa waktu lalu seharusnya menjadi malam penuh sukacita, tetapi senyum para penggemar Gli Azzurri berubah menjadi kecemasan ketika Kevin De Bruyne tertatih keluar lapangan. Diagnosis tim medis mengonfirmasi cedera robekan otot paha tingkat tinggi yang akan menepi sang bintang selama 3 hingga 5 bulan.

Cedera tersebut tak hanya menggerus semangat tim, tetapi juga membuat Antonio Conte harus berpikir keras untuk menata ulang lini serangnya. Kehilangan pemain sekelas De Bruyne berarti kehilangan otak permainan yang selama ini menjadi jantung kreativitas Napoli.

Dengan kalender kompetisi yang padat dan persaingan Scudetto yang semakin ketat, Napoli perlu langkah cepat. Bursa transfer Januari mungkin menjadi satu-satunya jembatan harapan agar musim ini tak berubah menjadi kisah penyesalan.

Absennya Kevin De Bruyne datang di saat yang tidak ideal. Romelu Lukaku juga sedang menjalani perawatan, sementara Rasmus Hojlund masih berjuang untuk pulih. Kondisi ini membuat Conte harus meramu serangan dengan sumber daya terbatas.

De Bruyne sebelumnya tampil gemilang sejak bergabung ke Napoli pada musim panas lalu, dengan catatan empat gol dan dua assist dalam 11 laga. Angka yang menunjukkan betapa besarnya pengaruh pemain asal Belgia itu terhadap permainan tim. Kini, tanpa dirinya, Napoli kehilangan pengatur tempo sekaligus kreator utama serangan.

Conte sadar bahwa menggantungkan harapan sepenuhnya pada lini tengah saat ini adalah perjudian besar. Ia kemungkinan besar harus mencari pengganti sementara pada Januari, setidaknya untuk menjaga keseimbangan hingga De Bruyne pulih sepenuhnya.

Cobaan Napoli tak berhenti di ruang perawatan. Scott McTominay, yang musim lalu dinobatkan sebagai MVP Serie A 2024/25, dikabarkan ingin kembali ke Premier League. Masalahnya, gelandang asal Skotlandia itu menjadi kandidat utama untuk menggantikan peran De Bruyne sementara waktu.

Menurut beberapa laporan, McTominay mengalami kesulitan beradaptasi dengan kehidupan di luar lapangan. Ia sudah jadi idola di Stadio Maradona, tapi ketenaran dan tekanan di kota ini tampaknya membuatnya kewalahan.

Jika McTominay benar-benar pergi, Napoli berada dalam posisi sulit. Conte praktis harus mencari lebih dari satu pemain baru untuk menjaga keseimbangan tim. De Bruyne sendiri diperkirakan baru bisa kembali pada Februari dan butuh beberapa pertandingan lagi untuk mencapai kebugaran penuh.

Cedera De Bruyne bukan sekadar kehilangan satu pemain. Dampaknya bisa merembet pada peluang Napoli mempertahankan gelar Serie A. Periode antara Oktober hingga Maret bisa menjadi penentu nasib mereka musim ini.

Tanpa kreator utama di lini tengah, risiko penurunan performa sangat besar. Conte memahami bahwa hasil dalam beberapa bulan ke depan akan menjadi kunci apakah Napoli tetap bersaing di papan atas atau justru tertinggal. Oleh karena itu, mencari pengganti sementara pada Januari menjadi langkah yang wajib, bukan pilihan.

Mencari pemain dengan kemampuan dan karakter permainan setara De Bruyne memang bukan perkara mudah. Akan tetapi, opsi pinjaman dari pemain-pemain pinggiran klub besar Eropa bisa menjadi solusi ekonomis yang masuk akal.

Bursa transfer musim dingin sering kali menjadi ajang transaksi cepat dan penuh risiko. Namun, untuk Napoli, Januari 2026 akan menjadi momen penting untuk bertahan hidup di jalur Scudetto. Banyak pemain dari liga top Eropa yang mungkin ingin mencari menit bermain setelah setengah musim tersisih dari skuad utama.

Mendatangkan pemain dari rival domestik seperti AC Milan, Inter Milan, atau Juventus jelas sulit. Maka dari itu, Conte harus melirik ke luar Italia — ke Inggris, Spanyol, atau Prancis — di mana sejumlah gelandang serang bisa tersedia dalam skema pinjaman.

Menggantikan Kevin De Bruyne sepenuhnya memang mustahil. Namun, menemukan sosok yang mampu menjaga aliran permainan Napoli tetap hidup hingga sang maestro kembali adalah hal yang sangat mungkin. Jika Conte mampu melakukan itu, harapan mempertahankan Scudetto masih bisa dijaga tetap menyala — setidaknya sampai Februari tiba.

Sumber: FootItalia