Ingin Piala Indonesia Kembali Digelar, Eks Pelatih Timnas: Kalau di Malaysia Ada 3 Turnamen

3 months ago 13

Liputan6.com, Jakarta Rahmad Darmawan menyuarakan harapannya agar Piala Indonesia kembali digulirkan. Menurut eks pelatih Timnas Indonesia itu, turnamen ini sangat penting untuk mendukung pengembangan pemain muda serta menambah jam terbang di level kompetitif.

Turnamen Piala Indonesia sendiri sudah absen cukup lama. Terakhir digelar pada musim 2018/2019, Piala Indonesia tak lagi masuk dalam kalender resmi kompetisi sepak bola Indonesia sejak saat itu.

Akibatnya, klub-klub Tanah Air kini hanya berlaga di kompetisi liga saja tanpa turnamen pendamping. Ada sisi positif dan negatif dari tidak adanya turnamen pendamping seperti Piala Indonesia.

Positifnya, klub bisa fokus mengejar prestasi di liga. Di sisi lain, menit bermain bagi pemain muda akan terbatas tanpa adanya pertandingan ekstra. Klub-klub dari kasta bawah juga tak punya pengalaman berlaga melawan tim Liga 1 untuk meningkatkan level.

Bandingkan dengan Malaysia, RD Soroti Minimnya Ajang Kompetitif

RD, sapaan akrab Rahmad Darmawan, menilai sepak bola Indonesia terlalu minim kompetisi pendamping. Ia membandingkan dengan Malaysia, negara tempat ia pernah melatih, yang memiliki lebih banyak turnamen resmi selain liga.

"Di beberapa negara, termasuk saya pernah melatih di Malaysia, di sana ada tiga piala malah. Ada Piala Liga Malaysia, ada FA Cup, kemudian Malaysia Cup. Itu semua diatur dengan aturan berbeda, dan bisa memberi kesempatan kepada pemain-pemain muda untuk bermain," ujar RD kepada ANTARA.

RD menekankan bahwa banyaknya turnamen memberi ruang lebih besar bagi pelatih untuk melakukan rotasi dan memberi menit bermain kepada pemain muda. Hal ini menurutnya sangat penting untuk proses regenerasi dalam klub maupun Timnas.

Turnamen Pramusim Bagus, tapi Piala Indonesia Tetap Penting

Meski menyambut baik kembalinya Piala Presiden 2025 sebagai turnamen pramusim, RD tetap berharap agar Piala Indonesia juga bisa dihidupkan kembali. Baginya, dua turnamen ini punya fungsi berbeda dan bisa saling melengkapi.

“Ini satu momen yang menurut saya juga bisa dimanfaatkan sebagai ajang untuk mengapresiasi semua yang terlibat di dalam kompetisi panjang yang dilakukan oleh para klub-klub di Indonesia,” kata RD.

"Dan untuk materi pemain yang mungkin nanti pemain usia muda, saya sangat setuju kalau itu nanti ke depannya Piala Indonesia kembali dihidupkan. Atau Piala Presiden, tapi tidak lagi sebagai turnamen tapi salah satu piala yang bisa diletakkan di antara kompetisi berjalan," katanya.

Sebagai catatan, RD adalah pelatih tersukses di sejarah Piala Indonesia. Ia pernah membawa Sriwijaya FC juara tiga kali beruntun pada edisi 2008, 2009, dan 2010.

Sumber: Antara

Read Entire Article
Bisnis | Football |