Juventus dan Krisis Lini Depan: 2 Striker Bianconeri Dikecam Legenda Italia

Liputan6.com, Jakarta Performa dua striker baru Juventus, Jonathan David dan Lois Openda, menuai kritik tajam dari legenda Italia, Francesco Graziani. Pada musim panas kemarin, kehadiran keduanya diharapkan dapat menambah daya gedor Bianconeri. Namun, realitas di lapangan justru menunjukkan sebaliknya.

Dalam laga Serie A melawan Cagliari akhir pekan lalu, Juventus kehilangan Dusan Vlahovic di tengah pertandingan akibat cedera. Keluarnya sang ujung tombak utama seharusnya menjadi peluang bagi penggantu untuk unjuk kemampuan. David masuk menggantikan Vlahovic. Akan tetapi, penampilannya justru mengecewakan dan memancing reaksi keras dari para pendukung di Allianz Stadium.

Kritik itu semakin memuncak ketika Graziani mengungkapkan ketidakpercayaannya terhadap performa dua pemain tersebut. Pernyataan sang legenda menggambarkan betapa jauhnya David dan Openda dari ekspektasi klub, terutama setelah keduanya sebelumnya sempat mencetak gol saat menghadapi Bodo/Glimt di Liga Champions.

Graziani, yang pekan sebelumnya mengkritik Luciano Spalletti karena terlambat memasukkan dua striker tersebut saat menghadapi Fiorentina, mengaku kini mengerti alasan sang pelatih bersikap demikian.

“Saya mengkritik Luciano minggu lalu karena dia melakukan pergantian pemain yang terlambat dan memasukkan para penyerang pada menit ke-88,” ujar Graziani dalam program La Nuova DS via JuventusNews24. “Hari ini, saya mengerti kenapa dia melakukannya pada menit ke-88. Openda dan David sama sekali tidak terlihat, tidak berkontribusi.”

Graziani melanjutkan, “Mereka memiliki konsep yang buruk. Anda harus berjuang, kamu harus menyerang dan membantu tim yang sedang kesulitan. Dalam bertahan, Anda harus turun lagi, Anda harus berkorban. Keduanya tidak nyambung dan, di atas segalanya, mereka tak bertenaga. Saya belum pernah melihat dua pemain bermain seburuk ini pada waktu yang bersamaan.”

Kritik keras itu mencerminkan betapa buruknya performa keduanya sejak kedatangannya di Turin. David bahkan mendapat cemoohan dari tifosi Juventus setelah beberapa kali kehilangan bola, sementara Openda yang masuk sebagai pemain pengganti juga tidak mampu memberi dampak apa pun.

Masalah bertambah rumit bagi Spalletti karena ia dipastikan kehilangan Vlahovic selama beberapa bulan ke depan. Kondisi tersebut memaksa Juventus bergantung pada David dan Openda dalam periode yang krusial.

Secara teori, keduanya memiliki kesempatan emas untuk membuktikan kualitas mereka. Namun, performa inkonsisten sejak awal musim membuat kepercayaan publik menurun. Para pemain baru biasanya diberi waktu beradaptasi, tetapi Juventus membutuhkan solusi instan agar tidak tercecer dalam persaingan papan atas.

Pertanyaannya kini sederhana: dapatkah David atau Openda memanfaatkan momentum ini? Atau justru ketidakhadiran Vlahovic akan memperjelas betapa besar jarak kualitas antara ujung tombak utama Bianconeri dan dua pemain pelapis yang masih jauh dari kata meyakinkan?

Jawabannya masih menggantung. Yang pasti, keduanya harus menunjukkan lebih dari sekadar usaha. Mereka harus mengubah performa, mentalitas, dan kontribusi nyata di lapangan. Jika tidak, musim ini bisa menjadi perjalanan yang semakin sulit bagi Juventus.

Sumber: JuventusNews24, juvefc