Liputan6.com, Jakarta - Mantan juara UFC, Khabib Nurmagomedov, menjadi sorotan saat menghadiri final Liga Champions 2024/2025 antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan di Allianz Arena, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB.
PSG keluar sebagai juara dengan skor telak 5-0, namun momen menarik terjadi saat Khabib menolak berjabat tangan dengan seorang presenter perempuan.
Kejadian ini bermula ketika Khabib diundang menjadi narasumber oleh CBS Sports bersama YouTuber IShowSpeed. Ia menghampiri meja CBS Sports yang diisi oleh Thierry Henry, Jamie Carragher, Micah Richards, dan Kate Scott. Khabib menyalami semua orang di meja tersebut, kecuali Kate Scott.
Presenter asal Inggris itu sempat menyodorkan tangannya, namun Khabib menolaknya dengan sopan sambil menaruh tangannya di dada. Setelah dijelaskan alasannya, Kate Scott langsung memahami dan meminta maaf kepada Khabib. Momen ini kemudian menjadi viral dan diperbincangkan di media sosial.
Alasan Khabib Nurmagomedov Menolak Jabat Tangan
Menurut laporan Daily Mail, Khabib Nurmagomedov menolak berjabat tangan dengan Kate Scott karena keyakinan agamanya. Sebagai seorang Muslim, ia berpegang pada prinsip bahwa pria tidak diperbolehkan menyentuh perempuan yang tidak memiliki hubungan darah dengannya.
Sikap ini menuai pujian dari banyak pihak yang menghargai prinsip yang dipegang teguh oleh Khabib.
Khabib Nurmagomedov dikenal sebagai sosok yang taat pada agama dan sering menunjukkan keyakinannya di depan publik. Ia juga dikenal karena menolak jabat tangan dengan perempuan, sesuai dengan keyakinan agamanya, seperti yang terlihat dalam insiden di final Liga Champions 2025.
Aksi Khabib Nurmagomedov ini menjadi contoh bagaimana seorang tokoh publik tetap berpegang pada nilai-nilai agama yang diyakininya. Kejadian ini juga menjadi pengingat tentang pentingnya menghormati perbedaan keyakinan dan budaya.
Prediksi Khabib Nurmagomedov Terbukti Tepat
Sebelum pertandingan final Liga Champions dimulai, Khabib Nurmagomedov sempat memberikan prediksinya. Ia menjagokan PSG untuk keluar sebagai juara dan mengalahkan Inter Milan. Prediksi tersebut terbukti tepat, bahkan Les Parisiens menang dengan skor yang cukup mencolok, sekaligus meraih gelar Liga Champions pertama sepanjang sejarah klub.
Kemenangan PSG ini menjadi sejarah baru bagi klub asal Prancis tersebut. Gelar Liga Champions ini menjadi bukti kerja keras dan investasi besar yang telah dilakukan oleh PSG selama beberapa tahun terakhir.