Liputan6.com, Jakarta Bek Liverpool asal Skotlandia, Andy Robertson, menjadi salah satu dari sekian banyak sosok yang menyampaikan penghormatan emosionalnya kepada mendiang Diogo Jota, yang wafat secara tragis dalam kecelakaan lalu lintas di Zamora, Spanyol.
Insiden itu merenggut nyawa Jota, 28 tahun, dan adiknya, Andre Silva—yang juga seorang pesepak bola profesional di klub divisi dua Portugal, Penafiel.
Keduanya tewas seketika setelah mobil Lamborghini yang mereka tumpangi meledak usai pecah ban dan keluar jalur.
Ironisnya, hanya sepuluh hari sebelum tragedi ini, Jota baru saja menikahi kekasih masa SMA-nya, Rute Cardoso. Tragedi ini juga meninggalkan duka mendalam bagi tiga anak yang kini harus tumbuh tanpa sosok ayah.
Ucapan belasungkawa terus berdatangan dari berbagai penjuru dunia. Dari Cristiano Ronaldo, Pangeran William, pelatih Liverpool Arne Slot, hingga rekan-rekan satu tim Jota di masa lalu dan kini.
Tribute Andy Robertson
Salah satu tribut paling menyentuh datang dari Andy Robertson, sahabat dekat sekaligus rekan setim Jota selama lima tahun terakhir di Anfield.
Lewat unggahan di Instagram pribadinya, Robertson menulis pesan penuh duka yang menggambarkan betapa kehilangan ini amat personal baginya.
“Yang paling saya pikirkan sekarang adalah keluarga mereka. Kehilangan ini terlalu berat untuk ditanggung,” tulis Robertson.
“Saya sangat menyesal mereka harus kehilangan dua jiwa berharga—Diogo dan Andre. Kami di tim dan klub akan mencoba melewati ini bersama-sama, seberat apa pun itu.”
Kesan Robertson Akan Sosok Jota
Robertson kemudian mengenang Jota bukan hanya sebagai pemain hebat, tetapi juga sebagai sosok teman yang hangat dan bersahaja.
“Saya ingin bicara tentang sobat saya. Teman saya. Orang yang saya sayangi dan akan saya rindukan luar biasa,” lanjut bek kiri Liverpool itu.
“Dia adalah orang baik—sederhana dan nyata. Penuh tawa dan keceriaan.”
Panggilan Unik untuk Diogo Jota
Ia juga membagikan momen kebersamaan yang sederhana namun bermakna. Menonton pertandingan darts, pergi ke arena pacuan kuda, bahkan menjuluki Jota dengan nama "MacJota" karena keakrabannya dengan budaya Inggris.
“Dia adalah pemain asing paling ‘British’ yang pernah saya temui.Kami sering bercanda kalau dia itu sebenarnya orang Irlandia. Saya bahkan mengklaim dia orang Skotlandia! Maka lahirlah panggilan ‘Diogo MacJota’.”
“Kami menikmati waktu bersama di Cheltenham tahun ini—itu jadi momen terbaik kami,” kenangnya.
Perjumpaan Terakhir Robertson dan Jota
Robertson juga mengungkapkan bahwa terakhir kali ia bertemu Jota adalah pada hari bahagia sang penyerang: hari pernikahannya.
“Terakhir kali saya melihatnya adalah di hari pernikahannya—hari paling bahagia dalam hidupnya.
Saya ingin mengingat senyuman yang tak pernah hilang dari wajahnya hari itu. Betapa dia begitu mencintai istri dan keluarganya.”
Selamat Tinggal, Diogo Jota
Pernyataan itu ditutup dengan pesan emosional yang menggambarkan kehilangan mendalam seorang sahabat sejati:
“Saya masih tak percaya harus mengucapkan selamat tinggal. Terlalu cepat, terlalu menyakitkan. Tapi terima kasih telah hadir dalam hidupku, sobat—dan membuatnya lebih indah. Cinta selalu untukmu, Diogo.”
Diogo Jota mungkin telah tiada, namun kenangannya akan tetap hidup dalam hati para sahabat, keluarga, dan penggemar yang mencintainya. Sebuah kehilangan besar bukan hanya bagi Liverpool, tetapi bagi dunia sepak bola secara keseluruhan.
Sumber: Instagram @andyrobertson94