Laporan Transformasi dan Kinerja Triwulan II Tahun 2025, BRI Catat Tren Positif

1 month ago 8

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk atau BRI membagikan laporan kinerja dan transformasi perusahaan menginjak kuartal II tahun 2025. Dalam konferensi pers yang digelar secara online lewat Zoom pada Kamis (31/07/2025), hadir narasumber Direktur Utama Hery Gunardi, Wakil Direktur Utama Agus Nursanto, Direktur Finance & Strategy Viviana Dyah Ayu, Direktur Mikro Akhmad Purwakaraja, dan Direktur Manajemen Risiko Mucharom.

Konferensi pers ini diawali dengan highlight kondisi makroekonomi dan perbankan nasional yang dilanjutkan dengan transformasi dan kinerja keuangan BRI di Triwulan II 2025, rasio kesehatan bank dan pengelolaan risiko, strategi bisnis mikro serta  pemberdayaan UMKM. Berikut rangkumannya. 

Kondisi Makroekonomi Stabil, BRI Catat Laba Rp26,53 Triliun hingga Akhir Juni

Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengawali penyampaian dengan paparan kondisi makro ekonomi di tanah air. Pada paruh pertama tahun ini, kondisi makroekonomi Indonesia menunjukkan tren stabil. Inflasi tetap terjaga pada level yang relatif rendah dan GDP nasional diperkirakan akan tetap stabil di kuartal kedua tahun ini. 

Sementara itu di industri perbankan, dari sisi pertumbuhan aset perbankan nasional tercatat moderat sejalan dengan penyaluran kredit yang memang selektif. Menurut data OJK, tercatat pertumbuhan kredit sebesar 8,9 persen year on year. Sementara itu dana pihak ketiga tumbuh sebesar 4,5% year on year yang didorong peningkatan tabungan 6,05%. Dari sisi permodalan tetap kuat dengan CAR atau capital adequancy ratio di level 25,4%. Hal ini mencerminkan buffer permodalan yang solid dan kuat. 

“BRI berhasil mencetak laba sebesar Rp 26,53 triliun hingga akhir Juni 2025,” ujar Hery Gunardi dalam konferensi pers tersebut. Menurutnya, pencapaian ini merupakan hasil dari kinerja yang secara bertahap semakin membaik. Hal ini tercermin dari pertumbuhan positif pada transaksi di berbagai kanal.

Hery juga menyampaikan bahwa Bank Rakyat Indonesia di bawah kepemimpinan direksi baru terus melakukkan transformasi yang diberi nama BRIVolution Reignite.  Ada dua hal utama yang menjadi fokus transformation di bidang pendanaan atau funding yaitu dari sisi cost of fund yang tinggi dan cost of credit. Untuk transformasi di bidang bisnis funding, BRI akan melakukan perbaikan struktur pendanaan perusahaan. 

Perbaikan Kualitas Layanan Bisnis Mikro

UMKM masih menjadi kekuatan inti BRI sehingga perusahaan akan terus memperbaiki kualitas layanan di bisnis mikro agar prosesnya lebih cepat dan menjawab kebutuhan nasabah. "Untuk bisnis mikro, BRI akan fokus pada 4 area utama yaitu human capital, business process and model, product and policy enhancement, serta risk management dan data capabilities," ungkap Direktur Mikro Akhmad Purwakaraja. 

Ia juga menjelaskan bahwa holding ultramikro hingga akhir triwulan 2 tahun 2025 memberikan dampak positif dalam mendorong percepatan inklusi keuangan secara nasional. Tercatat, holding ultramikro ini sudah menjangkau 34,7 juta debitur aktif dengan jumlah simpanan mikro mencapai 126 juta rekening. 

"Untuk memperluas akses, holding ultramikro juga sudah menghadirkan 1031 outlet SENYUM yang tersebar di berbagai wilayah, sehingga nasabah lebih mudah dalam mengakses produk dan layanan Bank Rakyat Indonesia," lanjut Akhmad Purwakaraja. 

Dari paparan yang disampaikan, kinerja BRI hingga akhir kuartal II tahun ini menunjukkan pertumbuhan yang sehat sekaligus keberpihakan pada sektor produktif dan ekonomi kerakyatan. Ke depannya, BRI akan terus menjaga kualitas aset dan meningkatkan efisiensi pendanaan berkelanjutan yang dibangun dengan pondasi transformasi yang terstruktur dalam BRIVolution Reignite.

Read Entire Article
Bisnis | Football |