Lazio vs Milan: Allegri Dihadapkan pada Dilema antara Rotasi dan Ambisi Juara

Liputan6.com, Jakarta Duel Lazio vs Milan akan hadir hanya beberapa hari setelah bentrokan panas di San Siro. Akhir pekan lalu, AC Milan memetik kemenangan tipis 1-0 melalui gol Rafael Leao dalam laga Serie A yang sarat tensi hingga menit-menit akhir. Kini, pertemuan kedua berlangsung di Olimpico pada babak 16 besar Coppa Italia, ajang yang menjadi target serius bagi Rossoneri musim ini.

Laga Lazio vs Milan kali ini bukan sekadar ulangan. Ada emosi, ada memori kontroversi VAR, dan ada ambisi balas dendam dari kubu tuan rumah. Di sisi lain, Milan yang tidak tampil di kompetisi Eropa musim ini menjadikan Coppa Italia sebagai kesempatan nyata meraih gelar sekaligus menebus kegagalan musim lalu ketika kalah pada partai final.

Di tengah atmosfer pertandingan yang diprediksi kembali memanas, Massimiliano Allegri justru berada pada dilema yang tak mudah: mempertahankan konsistensi tim utama atau melakukan rotasi demi menjaga kebugaran para pemainnya. Pertaruhan menuju perempat final bakal sangat ditentukan oleh keputusan besar sang pelatih.

Coppa Italia menjadi sasaran utama AC Milan musim ini. Tidak tampil di kompetisi Eropa membuat Rossoneri dapat fokus pada ajang domestik, termasuk upaya menebus kekalahan menyakitkan dari Bologna di final musim lalu. Akan tetapi, laga sengit akhir pekan kemarin membuat beberapa pemain Milan kini berada dalam kondisi kurang bugar.

Allegri dikenal tidak suka banyak melakukan perubahan. Ia cenderung mengandalkan 13–14 pemain inti yang terus dipakai di setiap kompetisi. Namun, situasi jelang duel di Olimpico membuat rotasi tak bisa lagi dihindari, terutama di lini tengah. Luka Modric sudah memainkan 13 laga sebagai starter dan hanya mendapat 25 menit istirahat sejauh ini. Ia membutuhkan jeda, dan hal serupa berlaku untuk Youssouf Fofana.

Untungnya, Milan memiliki kedalaman skuad yang cukup untuk pertandingan ini. Ardon Jashari berpeluang kembali turun sebagai starter, sementara Samuele Ricci dan Ruben Loftus-Cheek juga siap mengisi lini tengah. Di lini belakang, Koni De Winter bisa menjadi opsi sejak awal untuk memberikan waktu rehat bagi Matteo Gabbia atau Strahinja Pavlovic yang sejauh ini tampil tanpa henti.

Di sektor kiri pertahanan, Pervis Estupinan diperkirakan mendapat kesempatan tampil setelah posisinya direbut Davide Bartesaghi dalam beberapa pekan terakhir. Sementara itu, kondisi Christian Pulisic dan Santiago Gimenez masih menjadi tanda tanya. Jika keduanya pulih, Leao akan berpeluang mendapat waktu istirahat yang sangat dibutuhkan.

Pertemuan Lazio vs Milan kali ini digelar dalam suasana emosional. Kontroversi pada pertemuan sebelumnya—ketika wasit Collu dipanggil VAR oleh rekannya, Di Paolo, untuk sebuah dugaan handball Pavlovic yang sebenarnya tidak terjadi—menyisakan kekecewaan mendalam bagi kubu Lazio. Keputusan itu berkontribusi pada terciptanya tensi yang kini terbawa hingga duel Coppa Italia.

Atmosfer di Stadio Olimpico pada Kamis malam diprediksi jauh lebih panas. Lazio jelas ingin membalas kekalahan sekaligus menuntut keadilan atas kontroversi di San Siro. Mereka berupaya memanfaatkan dukungan publik sendiri dan energi emosional dari laga sebelumnya.

Milan harus menunjukkan ketenangan dan pengalaman. Allegri memahami benar bahaya laga seperti ini: agresivitas tuan rumah, tekanan dari tribune, serta narasi balas dendam yang bisa menyulut ritme pertandingan. Oleh karena itu, strategi dan pemilihan pemain menjadi faktor yang sangat menentukan.

Apakah Allegri akan menurunkan kekuatan penuh demi memastikan tiket perempat final? Atau ia memilih rotasi demi menjaga stamina pemain untuk perjalanan panjang di Serie A? Keputusan inilah yang membuat duel Lazio vs Milan semakin menarik, bukan hanya bagi suporter kedua tim, tetapi juga bagi pengamat sepak bola Italia yang menantikan bagaimana Allegri menyikapi persimpangan penting ini.

Sumber: Sempre Milan