Liputan6.com, Jakarta Manchester United masih belum menunjukkan pergerakan berarti dalam perburuan striker baru. Kebutuhan ini terhambat oleh kondisi skuad yang terlalu padat di lini depan.
Tercatat ada 33 pemain di halaman tim utama situs resmi Setan Merah. Namun, banyak di antaranya yang belum atau tidak termasuk bagian inti.
Nama seperti Marcus Rashford dan Jadon Sancho bahkan tak punya nomor punggung. Alejandro Garnacho dan Antony juga belum pasti masuk rencana utama.
Meski secara nominal skuad terlihat lengkap, MU tetap harus melakukan penyusutan. Pemain muda seperti Diego Leon dan Ethan Wheatley belum bisa diandalkan di level senior.
Gaji Tinggi dan Nilai Jual Rendah
Menurut Manchester Evening News, salah satu kendala besar adalah tingginya beban gaji para penyerang. Rashford, Antony, Sancho, dan Garnacho menyedot 825.000 pounds per pekan.
MU kesulitan mencari pembeli yang bersedia membayar nilai pasar mereka. Antony bahkan mungkin hanya akan dilepas lewat pinjaman berbayar.
Sancho punya nilai jual rendah setelah gagal bersinar. Rashford pun sulit pindah karena gaji dan keinginannya bertahan di Inggris.
Dengan begitu, MU mungkin masih harus menanggung gaji dua penyerang non-prioritas musim depan. Ini membuat rencana mendatangkan striker baru jadi tidak realistis dalam waktu dekat.
Transfer Hojlund Jadi Pelajaran
Pembelian Rasmus Hojlund dari Atalanta jadi pelajaran mahal bagi MU. Mereka menghabiskan 72 juta pounds untuk striker yang belum terbukti.
Hal ini membuat MU lebih berhati-hati di bursa musim panas 2025. Mereka tidak bisa lagi mengeluarkan dana besar untuk posisi yang sama.
Joshua Zirkzee sempat jadi solusi karena harga hanya 36,5 juta pounds. Namun, ia ternyata bukan striker murni.
MU kini lebih selektif memilih target. Kandidat seperti Viktor Gyokeres dan Hugo Ekitike sudah mendekat ke klub lain yang bermain di Liga Champions.
Opsi Semakin Menipis
Benjamin Sesko kini menjadi satu-satunya opsi top yang tersisa. Ia masih terikat kontrak di RB Leipzig hingga 2029 dan harga transfernya bisa dua kali lipat Liam Delap.
MU sendiri baru bisa bergerak jika ada penjualan signifikan. Sementara itu, jumlah striker senior mereka mencapai delapan pemain.
Beberapa di antaranya digaji enam digit per pekan, yang menyulitkan dari sisi regulasi keuangan PSR. MU juga pernah menyatakan kesulitan menyeimbangkan neraca transfer.
Dengan jendela transfer yang ditutup 1 September, negosiasi mungkin molor hingga akhir. Tradisi MU membeli pemain utama di akhir bursa bisa terulang kembali musim ini.
Sumber: Manchester Evening News