Mayoritas Timnas Indonesia U-17 Jebolan EPA Liga 1

1 day ago 5

Liputan6.com, Jakarta Kemenangan Timnas Indonesia U-17 atas Korea Selatan di Piala Asia U-17 2025 membuat Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, berbangga. Mengapa? Karena mayoritas pemain yang menyumbangkan kemenangan tersebut berasal dari Elite Pro Academy (EPA) Liga 1.

Kemenangan ini terjadi di Stadion Prince Abdullah Al-Faisal, Jeddah, Jumat lalu, dengan skor 1-0. Hal ini menunjukkan keberhasilan program EPA dalam mencetak pemain muda berbakat dan komitmen PSSI dalam pembinaan usia muda.

Erick Thohir, yang juga Menteri BUMN, menyatakan apresiasinya atas kerja keras para pemain dan pelatih. Ia menyebut kemenangan ini sebagai buah dari pembinaan yang terprogram dan konsisten.

"Saya benar-benar apresiasi dan berharap mereka makin semangat di pertandingan mendatang," ucap Erick. Ia menekankan pentingnya kerja keras dan program pembinaan berkelanjutan yang dijalankan PSSI sebagai kunci kesuksesan ini.

Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan bahwa mayoritas pemain Timnas U-17 merupakan generasi baru hasil dari persiapan timnas usia muda yang lebih terprogram di bawah kepemimpinannya.

"Jika diamati para pemain Timnas U17 saat ini merupakan generasi baru setelah kami di PSSI melakukan persiapan timnas usia muda yang lebih terprogram. Prinsipnya, tidak akan ada hasil jika tidak kerja keras," tegasnya.

Kemenangan ini juga membuka peluang bagi Garuda Muda untuk lolos ke Piala Dunia U-17 2025 di Qatar.

Sukses EPA Liga 1: Cikal Bakal Pemain Timnas U-17

Dari 25 pemain Timnas U-17, 22 di antaranya merupakan jebolan EPA Liga 1. Fakta ini menunjukkan efektivitas program EPA dalam melahirkan talenta sepak bola Indonesia. Bahkan, dua pemain, Muhammad Zahaby Gholy dan Dafa Al Gasemi Setiawarman, sudah bermain di Liga 1 musim ini, membuktikan kesiapan mereka bersaing di level profesional. Keberhasilan ini juga tak lepas dari peran penting klub-klub Liga 1 dalam pembinaan pemain junior melalui kompetisi-kompetisi seperti EPA, Piala Soeratin, Liga 3, dan Liga 4.

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, menyampaikan rasa syukurnya atas prestasi pemain jebolan EPA. Ia menyatakan, "Kami bersyukur dengan apa yang ditunjukkan oleh para pemain jebolan EPA. Ini membuktikan bahwa jam terbang yang didapatkan di level tersebut, membawa pengaruh yang sangat signifikan terhadap performa para pemain ketika mereka dipanggil Timnas Indonesia."

Ferry juga berterima kasih kepada klub-klub yang aktif membina pemain muda dan berharap keberhasilan ini memotivasi klub lain untuk meningkatkan kualitas pembinaan usia muda.

Banyak pemain kunci yang tampil cemerlang melawan Korea Selatan merupakan alumni EPA, baik dari level U-18 maupun U-20. Contohnya, Muhammad Zahaby Gholy (Persija Jakarta U-20) dan Muhammad Mierza Firjatullah (Persik Kediri U-18) yang bermain sejak menit awal. Penampilan heroik juga ditunjukkan kiper Dafa Setiawarman (Dewa United FC U-20) yang menjaga gawang tetap bersih. Gol kemenangan dicetak oleh Evandra Florasta, alumni EPA Liga 1 U-16 2023/24 bersama Bhayangkara FC.

Erick Thohir juga menekankan komitmen PSSI dalam menjaga program Timnas Indonesia dari usia junior hingga senior, termasuk Timnas Putri. Ia menambahkan, "Jika diamati para pemain Timnas Indonesia U-17 saat ini merupakan generasi baru setelah kami di PSSI melakukan persiapan Timnas Indonesia usia muda yang lebih terprogram. Prinsipnya, tidak akan ada hasil jika tidak kerja keras."

Peran Penting Klub Liga 1 dalam Pembinaan Pemain Muda

Keberhasilan Timnas U-17 ini tak lepas dari peran penting klub-klub Liga 1 dalam pembinaan usia muda. Kompetisi-kompetisi seperti EPA, Piala Soeratin, Liga 3, dan Liga 4 telah memberikan kesempatan bagi pemain muda untuk berkembang dan menunjukkan kemampuan mereka. PSSI berperan dalam memantau perkembangan pemain-pemain ini, memastikan kualitas pembinaan yang konsisten dan terarah.

Program EPA Liga 1 terbukti efektif dalam mencetak pemain-pemain muda yang siap bersaing di level profesional. Kemenangan atas Korea Selatan menjadi bukti nyata dari kesuksesan program ini dan komitmen PSSI dalam membangun regenerasi pemain muda yang berkualitas dan berprestasi. Hal ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara PSSI dan klub-klub Liga 1 dalam memajukan sepak bola Indonesia.

Dengan keberhasilan ini, diharapkan semakin banyak klub Liga 1 yang berinvestasi dalam pembinaan usia muda. Dukungan penuh dari semua pihak, termasuk pemerintah dan sponsor, sangat penting untuk keberlangsungan dan peningkatan kualitas pembinaan pemain muda di Indonesia. Hal ini akan memastikan regenerasi pemain Timnas Indonesia yang berkelanjutan dan berprestasi di kancah internasional.

Kemenangan Timnas U-17 atas Korea Selatan menjadi bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi semua pihak yang terlibat dalam pembinaan sepak bola muda Indonesia. Ini adalah langkah awal yang baik menuju kesuksesan yang lebih besar di masa depan. Semoga prestasi ini dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus berjuang dan berprestasi di bidang sepak bola.

Read Entire Article
Bisnis | Football |