Motta Sesali Keputusan Lepas 3 Pemain dari Juventus

1 day ago 5

Liputan6.com, Jakarta Mantan pelatih Juventus, Thiago Motta, baru-baru ini mengungkapkan penyesalannya atas keputusan melepas tiga pemain dari klub tersebut. Dua dari tiga pemain yang kini membuat Motta menyesal adalah Moise Kean dan Nicolo Fagioli, yang kini bersinar di Fiorentina. Satu pemain lainnya adalah Hans Nicolussi Caviglia yang bermain di Venezia.

Keputusan tersebut, menurut Motta, didorong oleh pertimbangan ekonomi dan teknis, sebuah keputusan yang kini ia sesali.

Pemecatan Motta sendiri dari Juventus juga menjadi sorotan. Ia dipecat setelah hanya delapan bulan menjabat, dengan manajemen Juventus, khususnya Direktur Cristiano Giuntoli, yang dikabarkan menyatakan penyesalan atas keputusan menunjuk Motta sebagai pelatih. Giuntoli bahkan dilaporkan berkata, "Saya malu telah memilih Anda." Hal ini semakin memperkeruh suasana setelah serangkaian hasil buruk yang dialami Juventus.

Kekecewaan Motta tidak hanya tertuju pada pemecatannya, tetapi juga pada keputusan melepas beberapa pemain berbakat. Ia mengakui bahwa ada faktor ekonomi dan teknis yang melatarbelakangi keputusan tersebut. Namun, melihat performa Kean dan Fagioli di Fiorentina, Motta menyadari kesalahannya. Kini, ia harus menerima konsekuensi dari keputusan yang telah diambilnya.

Kekecewaan Motta atas Pelepasan Tiga Pemain

Moise Kean dan Nicolo Fagioli, dua pemain yang dilepas Motta dari Juventus, kini menjadi andalan di Fiorentina. Keberhasilan mereka di klub rival semakin mempertegas penyesalan Motta. Meskipun alasan ekonomi dan teknis menjadi dasar keputusan tersebut, Motta mengakui bahwa ia salah menilai potensi kedua pemain tersebut. Ketajaman Kean di depan gawang dan kreativitas Fagioli di lini tengah kini menjadi senjata utama Fiorentina.

Identitas pemain ketiga yang membuat Motta menyesal masih dirahasiakan. Namun, kekecewaan Motta atas keputusan tersebut cukup beralasan, mengingat performa apik Kean dan Fagioli di Fiorentina. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian Motta terhadap potensi pemain-pemain muda tersebut kurang tepat.

Keputusan untuk melepas tiga pemain tersebut menimbulkan pertanyaan besar tentang proses seleksi pemain di Juventus. Apakah ada kesalahan dalam evaluasi potensi pemain? Atau apakah tekanan ekonomi memaksa Juventus untuk melepas aset berharga mereka? Pertanyaan-pertanyaan ini masih belum terjawab, dan hanya waktu yang akan menjawabnya.

Pemecatan Motta oleh Juventus

Pemecatan Motta dari Juventus juga menjadi perbincangan hangat. Setelah serangkaian hasil buruk, manajemen Juventus memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Motta. Pernyataan Giuntoli, "Saya malu telah memilih Anda," menunjukkan betapa besar kekecewaan manajemen atas performa tim di bawah asuhan Motta.

Pernyataan tersebut juga menimbulkan pertanyaan tentang proses seleksi pelatih di Juventus. Apakah ada kesalahan dalam menilai kemampuan Motta? Atau apakah ada faktor lain yang menyebabkan kegagalan Motta di Juventus? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dikaji lebih lanjut untuk mencegah kesalahan serupa di masa depan.

Meskipun Motta telah dipecat, pengalamannya di Juventus tetap menjadi pelajaran berharga. Ia belajar dari kesalahannya, baik dalam hal pemilihan pemain maupun strategi kepelatihan. Semoga pengalaman ini dapat menjadi bekal baginya untuk sukses di masa depan.

Pemecatan Motta dan penyesalannya atas pelepasan tiga pemain tersebut menjadi bukti betapa pentingnya evaluasi yang cermat dalam sepak bola. Tidak hanya dalam pemilihan pemain, tetapi juga dalam pemilihan pelatih. Semoga Juventus dapat belajar dari pengalaman ini dan meraih kesuksesan di masa mendatang.

Read Entire Article
Bisnis | Football |