Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Membangun Kolaborasi dan Kerja Sama Pengembangan Semikonduktor dan Kecerdasan Artifisial (AI) di Indonesia" yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat sinergi lintas pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem semikonduktor dan AI.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan implementasi AI di Indonesia diproyeksikan dapat berkontribusi hingga USD366 miliar atau sekitar 12% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2030.
"Ini menjadi peluang besar yang harus kita manfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi," ujar Menko Airlangga.
Airlangga menyebut, pengembangan teknologi semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI) dipandang strategis untuk mempercepat realisasi visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, peningkatan produktivitas, dan penciptaan nilai tambah melalui penguatan sektor-sektor unggulan baru (new economic engines), seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, dan bioteknologi modern.
“Saat ini, Indonesia menempati peringkat keempat sebagai negara dengan potensi pasar AI paling menjanjikan di Asia," ujar nya.
Dalam rangka akselerasi transformasi digital untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional, pengembangan kecerdasan artifisial (AI) dan semikonduktor menjadi bagian penting dari strategi penguatan industri berbasis inovasi dan teknologi kunci.
Menurutnya, optimalisasi penggunaan AI juga dapat mendorong kemajuan sektor-sektor yang masih belum optimal, seperti otomotif, kesehatan, pendidikan, perbankan, hingga pertanian.
Ekosistem Semikonduktor di RI
Airlangga menambahkan, bahwa ekosistem semikonduktor di Indonesia saat ini masih dalam tahap awal, namun memiliki potensi besar untuk berkembang.
Beberapa pelaku industri telah beroperasi di berbagai segmen, seperti design house, front-end (wafer processing), back-end (assembly and testing), perakitan Printed Circuit Board (PCB), serta industri pengguna.
Pengembangan ekosistem ini didorong oleh lembaga riset, asosiasi, serta peluang kolaborasi dalam bidang infrastruktur, regulasi, sumber daya manusia, penelitian, iklim usaha, inovasi, pembiayaan, dan investasi.
Disamping itu, Pemerintah juga menunjukkan komitmen melalui insentif fiskal dan nonfiskal, seperti pembentukan satuan tugas untuk mempercepat pengembangan ekosistem semikonduktor dan AI, serta penyediaan infrastruktur dan kawasan industri di berbagai wilayah seperti Riau, Batam, Bali, dan Singasari, guna mempercepat kemandirian industri semikonduktor dan memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.
Kegiatan hari ini merupakan wujud komitmen Pemerintah dalam mengambil langkah proaktif untuk memperkuat ekosistem semikonduktor dan AI di Indonesia.
"Dengan adanya kolaborasi dengan Singapura serta peluang kerja sama dengan negara lain, upaya ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam menarik investasi untuk pengembangan dan diversifikasi rantai pasok semikonduktor dan AI di masa mendatang," ujarnya.
RI Siapkan Roadmap Semikonduktor dan AI
Untuk menjalankan program tersebut, Kemenko Perekonomian saat ini sedang menyusun Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tentang Satuan Tugas Pengembangan Ekosistem Semikonduktor dan Kecerdasan Artifisial yang nantinya menyusun Roadmap Ekosistem Pengembangan Semikonduktor dan Kecerdasan Artifisial. Satgas ini diharapkan akan menjadi salah satu pendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Kata Airlangga, Indonesia melihat kerjasama internasional untuk pengembangan semikonduktor dan AI akan berfokus kepada investasi dan perdagangan. Kemudian juga pengembangan sumber daya manusia, di mana kita akan mendorong beasiswa bersama. Tidak hanya untuk mahasiswa S1, tetapi S2 dan S3, juga pelatihan vokasi.
"Kemudian juga didorong untuk penelitian inovasi dan alih teknologi dengan research bersama, kolaborasi desain dari semikonduktor, transportasi, dan teknologi,” pungkasnya.