Montjuic Pamit, Camp Nou Menanti: Musim Manis Barcelona Bersama Hansi Flick

3 months ago 11

Liputan6.com, Jakarta Barcelona melalui laga kandang terakhirnya di Estadi Olimpic Lluis Companys dengan kekalahan tipis 2-3 dari Villarreal. Meski hasil akhir tak berpihak, malam itu tetap menjadi perpisahan yang emosional dengan Montjuic. Stadion sementara ini menjadi saksi perjalanan manis tim meraih tiga gelar domestik.

Hansi Flick membawa Barcelona mengakhiri musim dengan trofi La Liga, Supercopa de Espana, dan Copa del Rey. Suasana di Montjuic penuh suka cita, tepuk tangan, dan nyanyian yang memperlihatkan kedekatan antara tim dan para pendukung. Momen itu menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur atas pencapaian sepanjang musim.

Sang pelatih Jerman memberi ruang bagi para pemain menikmatinya. Dia kemudian bergabung di tengah lapangan, membentuk lingkaran bersama skuadnya. “Mereka telah melakukan pekerjaan luar biasa dan pantas mendapat perayaan ini,” ujar Flick kepada DAZN, dikutip Barca Universal.

Harmoni di Lapangan dan Tribune Estadi Olimpic

Selama musim berlangsung, hubungan erat antara pemain dan suporter menjadi kekuatan tersendiri bagi Barcelona. Flick merasakannya sejak awal. “Sepanjang musim, saya merasakan koneksi itu,” katanya.

Menurutnya, bukan hanya soal kemenangan, tapi bagaimana cara mereka bermain yang membuat ikatan itu terbangun. “Cara kami bermain, pertandingan-pertandingan yang kami menangkan, gaya dan semangat kami—semuanya membangun hubungan spesial dengan para suporter,” tambahnya.

Bagi Barcelona, ini semua bukan cuma tentang hasil akhir, tapi juga perjalanan. Di tengah tekanan dan ekspektasi, dukungan dari tribune menjadi bahan bakar semangat. Harmoni inilah yang membuat musim ini begitu berkesan bagi klub dan publik Catalan.

Episode Baru di Spotify Camp Nou

Perjalanan di Montjuic berakhir, tapi cerita baru sudah menanti. Musim depan, Barcelona akan kembali ke rumah sesungguhnya: Spotify Camp Nou yang baru direnovasi. Kembalinya mereka ke stadion ikonik itu diharapkan membawa energi baru.

Flick sendiri tak ingin larut dalam euforia. Dia langsung menatap masa depan. “Saya merasa tahun depan kami harus bekerja lebih keras untuk meraih lebih banyak gelar,” ujarnya. “Saya ingin lebih banyak trofi. Tujuan kami adalah terus berkembang. Saya merasa sangat bahagia di sini.”

Ambisi besar itu menjadi sinyal jelas bahwa Barca tak ingin berhenti. Apa yang diraih musim ini hanyalah pijakan awal untuk sesuatu yang lebih besar. Camp Nou akan menjadi panggung baru untuk impian-impian yang lebih tinggi.

Siapa Pemain Terbaik Barcelona Musim Ini?

Saat ditanya soal pemain terbaik musim ini, Flick enggan menunjuk satu atau dua nama. Baginya, kontribusi datang dari banyak pihak. “Tak mudah memilih satu atau dua. Lamine, Pedri, De Jong, Inigo, Raphinha, Cubarsi… begitu banyak yang berkontribusi,” ucapnya.

Dia menggarisbawahi mentalitas dan kepemimpinan para pemain. Hubungan dekat antar pemain juga menjadi kekuatan utama di ruang ganti. Menurut Flick, aspek ini tak kalah penting dari strategi di lapangan.

Barca musim ini bukan hanya tentang individu, tapi kolektivitas. Itulah filosofi yang diusung Flick dan dibawa ke dalam setiap pertandingan. Hasilnya pun bisa dilihat dari trofi-trofi yang kini terpajang di lemari juara mereka.

Sumber: Barca Universal

Read Entire Article
Bisnis | Football |