Liputan6.com, Jakarta Bruno Fernandes tampil sebagai suara utama di ruang ganti Manchester United setelah kemenangan penting atas Liverpool akhir pekan lalu. Sang kapten membela Ruben Amorim yang sempat menuai kritik atas sistem taktiknya, menyebut bahwa kemenangan itu menjadi bukti tim masih percaya dengan pendekatan sang pelatih.
Man United mengalahkan Liverpool 2-1 di Anfield pada laga Premier League, mencatat kemenangan pertama mereka di markas rival abadi itu sejak 2016. Bagi Amorim, hasil ini juga menandai kemenangan beruntun pertamanya di liga sejak mengambil alih kursi manajer pada November 2024.
Kemenangan ini bukan sekadar angka di klasemen, melainkan juga simbol kebangkitan setelah periode suram di bawah Amorim. Tekanan yang selama ini menghimpit pelatih Portugal itu sedikit terangkat berkat hasil impresif di dua laga terakhir.
Amorim Akhiri Tren Buruk Manchester United
Perjalanan Amorim di Old Trafford sejauh ini berjalan sulit. Musim debutnya ditutup tanpa trofi dan posisi ke-15 di klasemen Premier League. Ia lalu berinvestasi besar di bursa transfer musim panas, menghadirkan nama-nama seperti Benjamin Sesko, Bryan Mbeumo, dan Matheus Cunha untuk memperkuat lini depan.
Namun, hasil tak langsung membaik. United hanya meraih dua kemenangan dalam enam pertandingan awal liga musim ini. Kritik pun datang dari berbagai arah, terutama karena tim dinilai belum sepenuhnya cocok dengan formasi 3-4-2-1 yang menjadi ciri khas Amorim.
Sebelum kemenangan atas Liverpool, United bahkan belum pernah mencatat dua kemenangan beruntun di Premier League di bawah asuhan Amorim. Catatan itu akhirnya pecah setelah mereka menundukkan Sunderland 2-0 sebelum jeda internasional, disusul kemenangan besar di Anfield.
Fernandes: Kami Selalu Percaya pada Sistem Ini
Meski sistem Amorim kerap disorot, Fernandes menilai kritik tersebut tidak adil. Dalam wawancara dengan Sky Sports, ia mengatakan bahwa tim selalu percaya pada pendekatan sang pelatih.
“Bentuk permainan kami selalu menyulitkan lawan,” ujarnya. “Sedikit tidak adil membicarakan taktik hanya saat kami kalah, tapi tidak saat menang. Kami selalu percaya pada sistem ini, baik saat menang maupun kalah.”
Menurutnya, kemenangan di Anfield bukan hanya soal taktik, tapi juga tentang mentalitas bertahan di momen-momen sulit. “Kami tahu kapan harus menderita, dan itu kami lakukan dengan baik hari ini,” lanjut Fernandes.
“Yang terpenting adalah melakukan hal yang sama di pertandingan berikutnya karena semua yang kami siapkan memang untuk menang.”
Namun, sang kapten juga memberi peringatan bahwa kemenangan ini tak boleh membuat tim terlena. “Kemenangan ini tidak berarti apa-apa jika pekan depan kami gagal menang,” katanya.