Liputan6.com, Jakarta Ange-Yoan Bonny kembali menjadi pahlawan bagi Inter Milan. Gol tunggalnya ke gawang AS Roma di Stadio Olimpico membawa Nerazzurri meraih kemenangan 1–0 dan memperpanjang tren positif mereka di bawah asuhan Cristian Chivu.
Penyerang asal Prancis berusia 21 tahun itu tampil sebagai pembeda dalam laga Serie A di ibu kota Italia. Dalam laga yang berjalan ketat, satu momen tajam dari Bonny cukup untuk memastikan tiga poin penting bagi Inter.
Kemenangan ini tak hanya mempertegas posisi Inter di papan atas, tetapi juga menandai kelanjutan kisah naik daun sang bintang muda yang perlahan menjelma jadi figur penting di lini depan.
Media Italia pun sepakat bahwa Bonny sedang menulis kisah musim ini untuk Inter. Keberanian, kecepatan berpikir, dan penyelesaian apiknya membuat publik mulai percaya bahwa Nerazzurri menemukan permata baru di Giuseppe Meazza.
Bonny dan Ketajaman yang Menentukan
Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, keputusan menurunkan Bonny dari menit awal terbukti tepat. “Dipilih dengan bijak, dan diberkahi pada sprint pertama – lambat tapi efektif. Bola mengalir di tepi offside dan membuat Svilar kebingungan. Dua starter beruntun, dua gol,” tulis media asal Milan tersebut.
Kalimat itu menggambarkan betapa efektifnya Bonny dalam memanfaatkan ruang. Ia menyerang celah di lini pertahanan Roma, membaca umpan Nicolo Barella dengan presisi, dan menuntaskannya dengan dingin.
Gol tersebut menjadi simbol dari kombinasi naluri tajam dan ketenangan yang jarang dimiliki pemain muda. Dengan dua gol beruntun sebagai starter, Bonny membuktikan dirinya bukan sekadar pelapis Marcus Thuram, melainkan aset yang siap berkembang menjadi andalan utama.
Kepuasan dan Tekad dari Sang Penyerang
Berbicara kepada RAI Sport, Bonny menegaskan arti penting dari golnya kali ini. “Kami senang dengan gol ini dan tiga poin ini,” ujarnya. “Kadang-kadang Anda harus menderita, tapi kami punya pria hebat sekaligus pemain hebat. Kami menunjukkan semangat yang tepat.”
Ia mengaku kemenangan di Olimpico adalah salah satu momen paling berharga sejak bergabung dengan Inter. “Ini adalah gol terpenting sejak saya datang ke Inter,” kata Bonny. “Tujuan saya adalah membantu tim, belajar dari rekan setim, dan menang.”
Tentang peluang merebut kembali gelar juara Italia, Bonny berbicara dengan keyakinan penuh. “Kami adalah Inter. Tujuan kami setiap tahun adalah menang di setiap kompetisi.”
Hubungan Hangat dengan Chivu dan Harapan ke Depan
Ketika ditanya apakah pelatih Cristian Chivu berperan seperti sosok ayah dalam kariernya, Bonny sempat bercanda. “Ayah? Saya tidak tahu... dia tidak setua itu – mungkin paman,” ujarnya sambil tertawa.
Meski begitu, rasa hormatnya jelas terasa. “Dia menularkan semangat juang yang besar kepada para pemainnya. Pengalamannya sebagai mantan pemain sangat membantu,” kata Bonny.
Penyerang muda itu juga menyinggung proses adaptasinya di lini depan. “Sebagai second striker, saya merasa nyaman. Dengan waktu, saya akan belajar bermain sebagai nomor sembilan. Namun, bermain bersama Marcus Thuram, Lautaro Martinez, atau Pio Esposito, saya merasa hebat.”
Kini, dengan kepercayaan diri yang terus tumbuh dan kontribusi krusial di laga besar, Bonny berharap konsistensinya akan terus terjaga. “Tidak ada yang mudah, tapi semuanya indah. Saya berharap bisa mempertahankan konsistensi ini,” tutupnya.
Kemenangan di Roma bukan hanya tambahan tiga poin bagi Inter, melainkan juga bukti bahwa mereka memiliki bintang muda yang siap jadi andalan baru Nerazzurri.
Sumber: Sempre Inter