Muhammad Ardiansyah, 'Penonton Eksklusif' di Laga Timnas Indonesia U-23 Kontra Brunei

11 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia U-23 membuka langkah di Piala AFF U-23 2025 dengan cara yang sangat meyakinkan. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa malam (15/7), Garuda Muda tampil tanpa ampun dan menggulung Timnas Brunei Darussalam U-23 dengan skor mencolok 8-0.

Jens Raven tampil sebagai bintang utama. Striker berdarah Belanda itu mencetak enam gol sekaligus, sementara dua gol lainnya masing-masing disumbangkan oleh Arkhan Fikri dan Rayhan Hannan. Performa menyerang Indonesia benar-benar menggila sejak menit awal hingga peluit panjang.

Di balik pesta gol itu, ada satu nama yang nyaris luput dari perhatian, yakni Muhammad Ardiansyah. Kiper Garuda Muda itu berdiri di bawah mistar selama 90 menit, tapi hampir tanpa kerjaan. Brunei tak sekali pun menguji refleksnya.

Superioritas Tanpa Perlawanan

Indonesia benar-benar bermain di atas level lawannya. Dengan penguasaan bola mencapai 84 persen, skuad besutan Gerald Vanenburg membuat Brunei lebih banyak mengejar bayangan. Serangan demi serangan mengalir deras ke pertahanan tim tamu.

Total 28 tembakan dilepaskan Garuda Muda, 14 di antaranya tepat sasaran. Delapan gol lahir dari variasi permainan yang cair dan kreatif. Di sisi lain, Brunei hanya mencatatkan tiga tembakan sepanjang laga, semuanya tanpa ancaman berarti ke gawang Indonesia.

Statistik memperjelas dominasi. Dari tiga tembakan Brunei, tidak satu pun yang mengarah ke mulut gawang. Muhammad Ardiansyah pun bisa menikmati pertandingan layaknya penonton—hanya dengan sudut pandang eksklusif dari lapangan.

Muhammad Ardiansyah, Penonton Paling Dekat

Lahir di Makassar pada 28 Maret 2003, Muhammad Ardiansyah mengawal gawang Indonesia tanpa harus menunjukkan banyak aksi. Kiper milik PSM Makassar itu tetap siaga di bawah mistar, sementara rekan-rekannya di lini depan dan tengah menyelesaikan segalanya.

Sementara Jens Raven berpesta gol dan para gelandang terus menggempur, Ardiansyah berdiri nyaman di garis belakang. Ia tak perlu melakukan penyelamatan atau intervensi krusial karena Brunei gagal menembus lini pertahanan Indonesia, bahkan sekadar untuk mencoba peruntungan dari jarak jauh.

Meski tak sibuk di laga ini, pengalaman tetap penting bagi Ardiansyah. Piala AFF U-23 adalah panggung awal sebelum menuju tantangan yang lebih besar, dan clean sheet di laga pembuka adalah modal penting secara mental maupun teknis.

Tantangan Berikutnya: Filipina Menanti

Setelah pesta melawan Brunei, Indonesia akan kembali berlaga pada Jumat, 18 Juli 2025. Lawan berikutnya adalah Filipina, yang juga meraih kemenangan 2-0 atas Malaysia di laga pertama mereka. Sama-sama mengantongi tiga poin, duel nanti dipastikan lebih menantang.

Pelatih Vanenburg tentu akan mempersiapkan skuadnya dengan lebih serius. Laga melawan Filipina bisa menjadi penentu siapa yang keluar sebagai pemuncak Grup A dan lolos ke semifinal dengan kepercayaan diri tinggi.

Read Entire Article
Bisnis | Football |