Nico Paz, Berlian Baru Serie A: Maestro di Lini Tengah Como 1907

5 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Serie A menemukan bintang baru. Namanya Nico Paz, playmaker muda Como 1907 yang kini mencuri perhatian seluruh Italia.

Dalam tujuh laga pertamanya musim ini, pemain berusia 21 tahun itu sudah mencatat empat gol dan empat assist, angka yang menegaskan statusnya sebagai “berlian baru” di liga tertua Eropa itu.

Lahir di Santa Cruz de Tenerife, Spanyol, Nico Paz datang dari darah sepak bola. Ia adalah putra Pablo Paz, mantan bek tim nasional Argentina di Piala Dunia 1998.

Namun berbeda dengan sang ayah, Nico memilih jalur menyerang, bukan bertahan. Keputusan itu kini terbukti tepat: kreativitas dan visi bermainnya menjadi denyut utama permainan Como.

Musim lalu, Paz membantu Como finis di posisi ke-10, hasil luar biasa dalam musim pertama mereka di kasta tertinggi setelah 21 tahun absen. Dengan enam gol dan sembilan assist dalam 35 laga, ia menyabet penghargaan Pemain Muda Terbaik Serie A dan masuk dalam Tim Terbaik Musim Ini.

Promosi 1

Dari Real Madrid ke Como, dari Bek ke Playmaker

Perjalanan Nico Paz tidaklah mudah. Ia sempat diproyeksikan menjadi bek tengah seperti ayahnya, sebelum akhirnya menemukan panggilan sejatinya di lini serang.

Pada 2016, Paz meninggalkan Kepulauan Canary dan bergabung dengan akademi Real Madrid, di mana ia bertransformasi menjadi pemain serba bisa: dari penyerang tengah, sayap, hingga gelandang serang.

Como 1907 melihat potensi luar biasa dalam dirinya dan membayar €6 juta untuk memboyongnya dari Madrid. Namun, Los Blancos tetap menyimpan hak istimewa: klausul penjualan kembali 50% dan tiga opsi pembelian kembali yang bisa diaktifkan pada 2025 (€9 juta), 2026 (€10 juta), atau 2027 (€11 juta).

Keputusan itu kini tampak bijak, karena harga Paz bisa melonjak jauh lebih tinggi jika performanya terus meningkat seperti sekarang.

Mesin Kreatif Como yang Tak Tergantikan

Musim ini, Paz memimpin Serie A dalam hal assist (4), kontribusi gol (8), dan peluang yang diciptakan (26). Ia hanya kalah dari Federico Dimarco (11) untuk jumlah peluang emas dan dari Riccardo Orsolini (5) untuk urusan gol.

Statistik itu menggambarkan satu hal: Como punya sosok pengatur ritme yang bisa menandingi bintang klub besar.

Sejak mengenakan nomor punggung 10, performa Paz meningkat tajam. Ia mencetak satu gol dan satu assist melawan Lazio di pekan pembuka, satu gol kontra Genoa, dua assist saat menghadapi Fiorentina, serta satu gol ke gawang Cremonese.

Namun, puncak performanya datang saat melawan Juventus, ketika umpan silangnya yang akurat diselesaikan Marc-Oliver Kempf dengan tendangan voli indah.

Di usia yang baru 21 tahun, Nico Paz bukan lagi sekadar talenta—ia adalah simbol kebangkitan Como dan mungkin, wajah baru Serie A yang penuh gairah dan kejutan.

Sumber: FotMob

Klasemen Serie A 2025/2026

Read Entire Article
Bisnis | Football |