Sisi Egois Mohamed Salah di Laga Melawan Eintracht Frankfurt: Pilih Eksekusi dan Gagal Dibanding Umpan ke Florian Wirtz

4 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Liverpool memang berpesta gol. Skor 5-1 atas Eintracht Frankfurt di Liga Champions, Kamis (23/10) dini hari WIB, seharusnya jadi malam penuh senyum bagi The Reds.

Namun, di balik kemenangan besar itu, satu momen justru menyulut amarah fans: aksi egois Mohamed Salah.

Masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-74, Salah seolah ingin meninggalkan jejak di papan skor. Tapi alih-alih mencetak gol, yang tertinggal justru kritik.

Pemain asal Mesir memilih menembak sendiri ketimbang memberi umpan matang kepada Florian Wirtz, yang tengah menanti peluang pertamanya mencetak gol untuk Liverpool.

Padahal, The Reds tampil luar biasa malam itu. Hugo Ekitike, Virgil van Dijk, Ibrahima Konate, Cody Gakpo, dan Dominik Szoboszlai semuanya mencatatkan nama di papan skor.

Namun ketika peluang emas bagi Wirtz datang, Salah justru memilih jalannya sendiri.

Promosi 1

Kritik Fans Meledak di Dunia Maya

Keputusan Salah langsung memicu reaksi keras dari suporter Liverpool di media sosial. Banyak yang menilai tindakan bintang asal Mesir itu sebagai simbol ego yang tak lagi produktif bagi tim.

“Itu akan menjadi gol pertama Wirtz jika Salah tidak terlalu egois di sana. Itu pilihan yang sangat buruk, terutama mengingat betapa Wirtz membutuhkan gol,” tulis salah satu penggemar di X.

Komentar lain menambahkan, “Melakukan hal serupa saat melawan United, di mana Wirtz dan Isak bisa mencetak gol mudah, tapi dia tetap menembak sendiri.”

Tak berhenti di situ, fans lain bahkan meminta agar Salah dicadangkan dalam laga berikutnya.

“Salah harus dicadangkan. Pemborosan, putus asa, dan egois. Umpan yang jelas ke Wirtz tapi disalip oleh keserakahan,” tulis pengguna lain yang viral di platform tersebut.

Musim yang Mulai Berat untuk Salah

Musim 2024/2025 sebenarnya menjadi salah satu musim terbaik Salah. Ia menutupnya dengan 34 gol dan 23 assist dari 52 penampilan, serta dinobatkan sebagai Pemain Terbaik PFA.

Namun musim ini, grafiknya menurun tajam, baru tiga gol dan tiga assist dari 12 laga.

Sang manajer, Arne Slot, mulai menghadapi dilema besar. Di satu sisi, Salah tetap ikon dan pemimpin dalam ruang ganti.

Kini, performa dan ego yang mulai terlihat mengancam keseimbangan tim. Slot kini dihadapkan pada keputusan berat: tetap percaya pada bintang tuanya atau memberi ruang bagi generasi baru seperti Wirtz untuk bersinar.

Sumber: DailyMail

Klasemen Premier League 2025/2026

Read Entire Article
Bisnis | Football |