Para 'Kartini' Tangguh di Garda Terdepan Industri Migas

8 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Kiprah perempuan di industri minyak dan gas (migas) di Indonesia bukan isapan jempol semata. Banyak kontribusi nyata yang diberikan oleh para kartini masa kini dalam memajukan industri hulu migas Indonesia dan mewujudkan ketahanan energi nasional.

Didominasi kaum pria, bukan berarti kaum perempuan tidak mampu bersaing di industri hulu migas. Nilai-nilai keteladanan dari Raden Ajeng (RA) Kartini sangat relevan dan inspiratif bagi perempuan masa kini, terutama dalam konteks semangat keberanian, daya juang untuk mendapatkan akses pendidikan, kesetaraan dan peran aktif di masyarakat.

Sederet nama mampu hadir dan ikut membangun negeri lewat kerja keras mereka di sektor migas. Seperti  perempuan yang berkiprah di industri hulu migas, Eva Fadlila, Country Manager Pertamina Malaysia Exploration and Production (PMEP).

Dia melihat transformasi budaya kerja dan komitmen perusahaan dalam mengedepankan kesetaraan gender turut mempercepat laju kontribusi perempuan di sektor yang sebelumnya didominasi oleh laki-laki. “Saat ini banyak perempuan yang menduduki posisi strategis di industri hulu migas. Saya yakin semakin banyak perempuan yang akan turut andil membentuk masa depan energi Indonesia dan dunia,” ujar perempuan yang sudah berkarir di industri hulu migas di dalam negeri maupun internasional sejak awal 2000-an.

Dengan semangat RA Kartini, perempuan Indonesia diharapkan dapat terus memberi warna dan kontribusi nyata dalam setiap sektor pembangunan, termasuk industri energi yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. “Dunia migas membutuhkan perspektif perempuan untuk menjadi lebih adaptif dan berkelanjutan,” kata Eva Fadlila.

Bagi Difa Kamila Anjani yang bertugas sebagai Production Well Operator di Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), di industri hulu migas, perempuan hadir sebagai kontributor di berbagai bidang, mulai dari teknis hingga manajerial.

"Kita sama berharganya dengan laki-laki, dan banyak perempuan membuktikan bahwa kemampuan, ketangguhan, dan kecermatan merupakan instrument penting yang membawa perubahan positif di lingkungan kerja. Saya percaya, selama diberi ruang dan kesempatan, perempuan bisa berkontribusi banyak untuk kesuksesan industri ini," tutur Gen Z yang menjadi satu-satunya operator perempuan di PHE ONWJ.

Jumlah Pekerja Perempuan

Angka pekerja perempuan di industri hulu migas Indonesia, menurut Ni Made Truly Pinanti Sastra, Senior Production Engineer PT Pertamina Hulu Mahakam Zona 8 Subholding Upstream, menjadi bukti adanya sistem ketenagakerjaan Indonesia yang selalu berkembang mengikuti zaman dalam mendukung perempuan berkarier dan memiliki proteksi saat bekerja.

Ni Made Truly Pinanti Sastra meyakini salah satu pendorong perempuan Indonesia berkarya lebih tinggi karena adanya motivasi RA Kartini. "Ini relevan dengan kehidupan perempuan masa kini untuk membangun personal branding yang juga akan membantu kinerja di dunia profesional," ujar perempuan milenial ini.

Hal senada diungkapkan Difa, "Industri hulu migas memang menantang, tapi juga penuh peluang untuk berkembang dan memberi dampak. Percayalah pada kemampuan diri, terus belajar, dan berkembang agar bisa memberikan kontribusi terbaik untuk mengoptimalkan kebutuhan energi negeri."

Kartini Lainnya

Di tengah rig pengeboran, ruang kontrol, hingga rapat strategis, para Kartini PT Elnusa Tbk (Elnusa) tampil setara. Mereka tidak hanya membuktikan bahwa dunia energi bukan lagi dominasi satu gender, tetapi juga menunjukkan bahwa inklusivitas adalah kunci menuju keunggulan dan keberlanjutan perusahaan.

Kartini masa kini tidak selalu mengenakan kebaya atau menulis surat panjang untuk perubahan. Di Elnusa, mereka mengenakan helm, sepatu safety, dan membawa peta strategi, menjelajahi wilayah operasional dengan satu tujuan yaitu menjaga ketahanan energi nasional.

Mutia Yusri Ristanti, selaku Well Integrity Engineer PT Sigma Cipta Utama (SCU) yang merupakan salah satu Anak Usaha Elnusa, menjadi representasi nyata Kartini Elnusa. Dalam perannya, ia memastikan keamanan dan keberlanjutan operasi migas dengan menjaga integritas sumur.

“Semangat Kartini tercermin dalam setiap langkah saya sebagai engineer perempuan. Saya juga membuktikan bahwa perempuan dapat diandalkan dan berkontribusi secara signifikan di bidang engineering yang selama ini didominasi oleh laki-laki,” ujar Mutia.

Sementara itu, Andini Maheswari, mengemban amanah sebagai Project Engineer Elnusa, juga turut menjaga keberlangsungan proyek strategis energi.

“Perempuan adalah sosok pembawa peradaban. Kartini masa kini tidak pernah takut menjadi sosok kuat dan pemimpin. Sebagai Project Engineer, saya berupaya bersinergi dan berkolaborasi dalam menjalankan proyek yang mendukung ketahanan energi nasional,” katanya.

Dari sisi keselamatan kerja, Inri Devanny Pinatik, HSSE Officer dari PT Elnusa Petrofin (EPN) di TLPG Amurang, salah satu Anak Usaha Elnusa di jasa penjualan barang dan jasa distribusi dan logistik energi, berperan menjaga standar keselamatan di lapangan.

“Kartini masa kini harus percaya bahwa kita mampu menggapai mimpi, dengan menjadi bagian penting dalam ketersediaan energi yang stabil dan berkelanjutan,” ungkap Inri.

Direktur SDM & Umum Elnusa, Hera Handayani menyampaikan, “Kami meyakini bahwa kemajuan Elnusa tidak terlepas dari peran penting perempuan di seluruh lini organisasi. Di tengah dinamika industri energi yang semakin kompleks, para Kartini Elnusa hadir sebagai pilar ketangguhan, inovasi, dan kolaborasi. Mereka bukan hanya menjalankan peran fungsional, tetapi juga menjadi agen perubahan yang menginspirasi. Kami terus berkomitmen menciptakan ruang tumbuh yang setara dan inklusif, agar setiap perempuan Elnusa dapat berkembang dan memberikan kontribusi terbaiknya bagi ketahanan energi nasional,” kata Hera.

Read Entire Article
Bisnis | Football |