Pemerintah Canangkan Gerakan Industri Masuk Desa

1 month ago 8

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah telah mencanangkan gerakan industri masuk desa. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza.

Faisol menjelaskan gerakan tersebut salah satunya meliputi bengkel milik rakyat diubah menjadi bengkel produksi alat-alat pertanian.

"Kami mencatat ada sekitar 48 ribu bengkel di pedesaan. Jika mereka memproduksi alat pertanian, maka semua kebutuhan pertanian bisa tercukupi," ujar Faisol dikutip dari Antara, Kamis (31/7/2025).

Menurut Faisol, gerakan tersebut juga dapat meningkatkan kualitas produksi industri pertanian di tanah air bila lahan pertanian milik perorangan maupun kelompok dapat dikelola oleh negara.

“Saya yakin kualitas produksinya jauh lebih meningkat. Petani pun mendapat penghasilan jauh lebih baik," katanya.

ia mengatakan langkah tersebut menjadi salah satu implementasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang bertujuan untuk kemakmuran rakyat.

Sementara itu, dia menekankan implementasi Pasal 33 UUD NRI 1945 sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri acara Harlah ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa, di Jakarta, Rabu (23/7), juga menekankan Pasal 33 UUD NRI 1945 harus diimplementasikan untuk rakyat.

Dalam pidatonya di acara itu, Presiden mengajak hadirin untuk menyimak Pasal 33 UUD NRI 1945 yang berbunyi sederhana, namun menggariskan tujuan bernegara, yakni rakyat merasa aman, sejahtera, tidak ada kemiskinan dan kelaparan.

Gen Z Kudu Punya 5 Keterampilan Ini untuk Hadapi Dunia Kerja

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza, mengatakan dalam waktu yang tidak lama, mahasiswa akan memasuki tahapan baru yaitu dunia kerja, sebuah fase penuh tantangan yang semakin kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, Wamenperin menekankan pentingnya lima kemampuan utama yang perlu dimiliki oleh generasi muda.

Pertama, kesiapan intelektual, dalam hal ini generasi muda memiliki kesiapan untuk mau bertempur di dunia nyata. Selain itu, generasi muda mampu memahami sejarah dan filosofi batik sebagai bagian dari identitas nasional, serta sadar akan tantangan globalisasi terhadap budaya lokal.

Kedua, keterampilan digital dan kreatif. Saat ini, digitalisasi yang berkaitan dengan kreativitas tidak dapat terhindarkan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.

Generasi muda dapat meningkatkan skill seperti desain grafis, animasi, juga memanfaatkan media sosial dengan menjadi content creator untuk memperkenalkan batik.

"Ekosistem di Indonesia sebenarnya sangat mendukung untuk digitalisasi. Masalahnya, infrastruktur digital kita belum belum kuat dan merata. Karena itu, Kementerian Perindustrian terus bekerja keras supaya infrastruktur digital juga dimiliki oleh bangsa kita dengan sebaik-baiknya,” kata Faisol pada kuliah umum "Membatik Pikiran, Mewarnai Karakter, Menjahit Cita-Cita” dalam rangkaian Industrial Festival feat. Gelar Batik Nusantara 2025 di Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Ketiga, pengalaman kewirausahaan. Jika generasi muda mampu mengkonsolidasikan seluruh potensi yang ada di kewirausahaan, mengelolanya dengan baik, menjalankan secara optimal, maka bisa tumbuh menjadi industri besar.

"Untuk memulainya, dapat dilakukan dengan membangun brand lokal berbasis batik dengan pendekatan modern seperti streetwearm sustainable, dan fashion," ujarnya.

Skill Lainnya

Keempat, kepekaan sosial dan lingkungan. Salah satu contoh yang dapat dilihat seperti saat ini yaitu isu yang selalu menjadi sorotan anak muda, mulai dari gerakan anti produk plastik sekali pakai, energi terbarukan, pengelolaan sampah, hingga kebersihan sungai dari limbah.

Kepekaan itu, lanjut Faisol, menjadi potensi untuk mencapai tujuan dan cita-cita di masa depan yang generasi muda miliki.

Kelima, sikap bangga dan aktif. Wamenperin menegaskan pentingnya anak muda memiliki ambisi yang berperan sebagai penunjuk arah dalam mencapai cita-cita. Selain itu, penting juga untuk membiasakan diri membuat rencana yang jelas, agar semnagat dan keaktifan mereka bisa terukur dan terarah.

“Kalian adalah harapan kita semua, masa depan Indonesia. Oleh karena itu, jangan pertarungkan hidup kalian untuk sesuatu yang rasanya jauh dari cita-cita dan tujuan. Tentu saya juga berharap bahwa adik-adik terus mencintai batik,” ujarnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |