Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia U-23 akan tampil tanpa dua nama top, Marselino Ferdinan dan Rafael Struick, dalam gelaran Piala AFF U-23 2025. Padahal, secara usia, keduanya masih layak masuk skuad. Namun, pelatih Gerald Vanenburg punya alasan kuat di balik keputusannya.
Marselino yang kini membela Oxford United, serta Struick dari Dewa United, memang tidak dilepas oleh klub masing-masing. Hal ini cukup dimaklumi mengingat Piala AFF U-23 bukanlah turnamen resmi dalam kalender FIFA. Klub pun tak memiliki kewajiban untuk mengizinkan pemainnya bergabung.
Keputusan ini sekaligus menandai penegasan bahwa Timnas U-23 akan tampil dengan kekuatan baru, memberi panggung bagi pemain-pemain muda lain untuk unjuk gigi. Menurut Vanenburg, skuad saat ini sudah dipilih dan ia cukup puas dengan materi yang dimiliki.
Level Senior, Bukan Lagi U-23
Meski secara umur Marselino dan Struick masih bisa bermain, Vanenburg menilai keduanya telah naik kelas. Pengalaman mereka bersama timnas senior menjadi pertimbangan utama tak melibatkan keduanya dalam skuad U-23 kali ini.
Marselino telah mengoleksi 35 caps bersama timnas senior, sementara Struick mencatatkan 23 penampilan. Tak heran jika sang pelatih menganggap kehadiran mereka tak lagi relevan untuk level U-23. “Tidak, mereka tidak ada di sini. Mereka di timnas senior. Kami sudah mempunyai nama-nama di Timnas Indonesia U-23,” tegas Vanenburg dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip dari Bola.com.
Ia juga menambahkan bahwa waktu pertandingan yang bersamaan menjadi faktor lainnya. “Jadi, mereka tidak bersama kami. Apalagi, timnas senior bermain di waktu yang kurang lebih sama. Jadi, mereka tidak bermain dengan kami,” lanjutnya.
Persiapan Serius Menuju Kualifikasi Asia
Piala AFF U-23 2025 bukan hanya sekadar turnamen regional, melainkan ajang pemanasan menuju kompetisi yang lebih besar. Timnas U-23 akan mengikuti Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 pada September mendatang.
Oleh karena itu, pembentukan tim yang solid dan bisa berkembang bersama menjadi hal yang lebih diutamakan oleh Vanenburg. Ia memilih untuk fokus pada pemain-pemain yang tersedia daripada memikirkan siapa yang tak bisa datang. “Saya kira, yang terpenting adalah timnas senior harus lolos ke Piala Dunia 2026. Saya sudah senang dengan pemain yang saya punya saat ini,” katanya.
Pelatih asal Belanda itu juga menunjukkan optimisme terhadap generasi muda yang dimilikinya. “Kami mempunyai banyak pemain muda, yang tentu masih harus berkembang, tapi saya senang dengan kualitas. Saya rasa, pemain yang jadi dan tidak jadi datang bukan hal yang saya pikirkan,” tambahnya.
Mental Bertarung dan Hormati Lawan
Meski tanpa beberapa nama besar, target Indonesia di Piala AFF U-23 tetap tinggi. Vanenburg menekankan pentingnya mental bertarung dan sikap respek terhadap semua lawan. Ia ingin timnya tampil maksimal di setiap laga.
“Kami akan coba tampil dan menghormati setiap lawan. Yang bisa kami lakukan adalah memberi yang terbaik dan mengalahkan semua lawan. Semua tim tentu akan melakukan hal yang sama,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Pernyataan ini menandai kesiapan tim untuk bersaing meski dengan materi yang mungkin tak sepopuler sebelumnya. Fokus utama Vanenburg adalah membentuk tim yang kompak, tak tergantung pada nama besar semata.
Dengan pendekatan yang realistis dan ambisius, Timnas Indonesia U-23 siap menatap Piala AFF U-23 2025. Di atas kertas, tim ini mungkin terlihat muda, tapi semangat dan determinasi mereka bisa jadi kejutan bagi siapa pun.
Sumber: Bola.com