Produksi 814 GWh Listrik dari Biomassa, PLN Pangkas Emisi 921 Ribu Ton CO2

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta PLN Indonesia Power (PLN IP) memproduksi listrik dari pemanfaatan biomassa sebesar sebesar 814 GWh pada, langkah ini terbukti berdampak positif bagi lingkungan dengan menurunnya emisi karbon sebesar 921.119 Ton CO2.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, pemanfaatan biomassa untuk mengurangi penggunaan batubara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) melalui program cofiring terbukti dapat menurunkan emisi karbon.

"Cofiring menjadi program yang memberikan kontribusi nyata terhadap pasokan energi ramah lingkungan di Indonesia," kata Edwin, Minggu (2/2/2025).

Edwin mengungkapkan, sepanjang 2024 PLN Indonesia Power memanfaatkan 793.060 ton biomassa untuk mengurangi konsumsi batubara yang terdiri dari pellet kayu, sampah, cangkang sawit, serbuk gergaji, sekam padi hingga limbah racik uang kertas sebagai bahan baku cofiring pada PLTU.

"PLN IP selalu berkomitmen untuk mengurangi penggunaan batubara dengan pemanfaatan biomassa untuk cofiring di PLTU," tutur Edwin.

Menurut Edwin, sebagai subholding generation company terbesar se Asia Tenggara, PLN IP terus berupaya mendukung PLN dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia guna membantu Pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060.

"Ini adalah langkah besar korporasi dalam mendukung transisi energi nasional dan menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan," kata Edwin.

Edwin melanjutkan, PLN Indonesia Power juga akan terus melakukan pengembangan inovasi teknologi untuk menekan angka emisi di Indonesia, sehingga sektor ketenagalistrikan dapat berperan besar dalam mengurangi emisi karbon.

"PLN Indonesia power terbuka melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan teknologi yang dapat mengurangi emisi karbon," tutup Edwin.

PLTA Jatigede Pangkas Emisi Karbon 415.800 Ton per Tahun

Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Jatigede berkapasitas 2x55 Megawatt (MW) yang dioperatori PLN Indonesia Power (PLN IP) telah beroperasi. Proyek strategis nasional (PSN) ini mengurangi emisi karbon sebesar 415.800 ton per tahun dan berkontribusi besar dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLTA Jatigede diinisiasi sejak tahun 1963, dimulai pembangunannya pada 2015 dan resmi dioperasikan pada 20 Januari 2024. Pembangkit dengan kapasitas 2x55 MW yang memanfaatkan air dari Waduk terbesar kedua di Indonesia.

"PLTA Jatigede merupakan salah satu proyek strategis ketenagalistrikan yang dioperasikan oleh PLN Indonesia Power untuk mewujudkan swasembada energi," kata Edwin, Selasa (21/1/2024).

Edwin melanjutkan, PLTA yang terletak di Desa Kadujaya, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini dapat mengurangi emisi karbon 415.800 ton per tahun, PLTA Jatigede juga merupakan proyek pembangkit yang menjadi target untuk meningkatkan bauran energi terbarukan 23 persen pada tahun 2025 serta mendukung Net Zero Emission 2060.

PLTA Jatigede tidak hanya menjadi penghasil energi bersih, tetapi juga sebagai pembangkit peaker yang memastikan keandalan pasokan listrik di Indonesia, sehingga dapat menjadi pendungkung terwujudnya swasembada energi.

"Kehadiran PLTA Jatigede turut memperkuat komitmen PLN Indonesia Power dalam mendukung transisi energi bersih serta menyukseskan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, merawat kekayaan alam Indonesia sebagai sumber energi untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi," tutup Edwin.

Pengoperasian PLTA Jatigede

Pengoperasian PLTA Jatigede diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, bersama dengan peresmian 37 proyek ketenagalistrikan mulai dari pembangkit, jaringan transmisi sampai dengan gardu induk yang tersebar di 18 provinsi se-Indonesia.

Secara rinci, proyek yang diresmikan meliputi 26 pembangkit listrik dengan total kapasitas 3.222,75 Megawatt (MW) dan 11 jaringan transmisi dan gardu induk sepanjang 739,71 kilometer sirkit (kms) dengan kapasitas 1.740 Megavolt Ampere (MVA).

Read Entire Article
Bisnis | Football |