Liputan6.com, Jakarta Manchester United sedang berdiri di titik terendah dalam sejarah Premier League dengan finis di peringkat ke-15 pada klasemen akhir musim 2024/2025. Namun di tengah kekacauan dan keterpurukan, sebuah rencana besar tengah disusun.
CEO Manchester United, Omar Berrada, memperkenalkan ‘Project 150’, sebuah proyek ambisius yang menargetkan Setan Merah akan kembali merajai Premier League pada musim 2027/2028.
Musim 2024/2025 menjadi musim kelam bagi United. Klub yang biasa bertarung di papan atas justru tercecer di posisi ke-15 klasemen akhir. Bukan hanya di Premier League, MU juga gagal di Carabao Cup dan Piala FA.
Total 18 kekalahan liga, kegagalan di dua piala domestik, dan kekalahan di final Liga Europa membuat mereka dipastikan absen dari kompetisi Eropa musim depan. Namun bagi Berrada, kehancuran itu justru menjadi momentum lahirnya sebuah perubahan besar.
Proyek untuk Menyambut Ulang Tahun ke-150
Project 150 diambil dari momen penting dalam sejarah klub: ulang tahun ke-150 Manchester United pada Juni 2028.
Berrada menyebut proyek ini sebagai kerangka kerja untuk membangun kembali kejayaan klub dengan target yang sangat spesifik, mengangkat trofi Liga Inggris ke-21 pada musim 2027/2028.
"Proyek 150 adalah ide yang sangat sederhana. Kami akan merayakan ulang tahun ke-150 kami pada bulan Juni 2028, sebuah tonggak penting dalam sejarah klub," ucap Berrada dikutip dari The Mirror.
"Ini adalah cara untuk menetapkan periode waktu tertentu di mana kami akan memfokuskan upaya kami untuk mencapai tujuan tertentu," tegas Berrada.
Keyakinan Omar Berrada di Tengah Kekacauan
Target tersebut tentu terdengar fantastis, bahkan mungkin menggelikan bagi sebagian pihak, mengingat betapa buruknya performa United dalam beberapa tahun terakhir. Namun Berrada justru semakin yakin dengan peta jalan yang sudah disusunnya.
"Saya sangat yakin bahwa kami dapat melakukannya. Kami memiliki dua atau tiga jendela musim panas untuk membangun tim untuk mulai bersaing memenangkan Premier League," kata Berrada.
Kunci dari proyek ini ada pada tiga pilar utama: pelatih yang tepat, rekrutmen pemain yang cerdas, dan stabilitas klub secara finansial dan struktural. Pada sektor pelatih, Ruben Amorim jadi orang yang dipilih.
Ruben Amorim: Investasi Jangka Panjang
Berrada juga menaruh kepercayaan besar pada pelatih anyar, Ruben Amorim, yang ditunjuk pada sepertiga akhir musim lalu.
Meski keputusan tersebut sempat menimbulkan tanda tanya, mengingat formasi 3-4-3 yang digunakan Amorim belum dikenal oleh mayoritas skuad, Berrada yakin pelatih asal Portugal itu adalah sosok yang tepat untuk memimpin proyek ini.
“Kami sadar bahwa mendatangkan Ruben di tengah musim akan sangat sulit,” aku Berrada.
"Kami melihatnya sebagai investasi untuk musim berikutnya, karena kami akan memberi waktu kepada Ruben untuk mengenal skuad, klub, dan Premier League," tegas mantan Direktur City Football Group tersebut.
Membangun dari Fondasi yang Rapuh
Manchester United saat ini tengah dalam fase rekonstruksi total. Skuad yang diwarisi dari era Erik ten Hag jelas belum sesuai dengan filosofi Amorim.
Oleh karena itu, Project 150 bukan sekadar janji kosong, melainkan proyek multi-tahun yang mensyaratkan kesabaran, disiplin, dan keberanian dalam mengambil keputusan sulit.
“Kami memiliki peta jalan yang sangat jelas. Tidak ada jaminan kesuksesan dalam waktu singkat. Tapi jika kami konsisten, kami yakin bisa sampai di sana," kata Berrada.
Dalam dunia sepak bola yang kerap digerakkan oleh hasil instan, Project 150 menjadi sesuatu yang langka: sebuah rencana jangka panjang dengan komitmen penuh dari manajemen klub. Apakah United akan benar-benar menjadi juara pada 2028? Belum ada yang tahu.