Liputan6.com, Jakarta - Como 1907 kembali membuktikan kelasnya di Serie A 2024/2025. Dalam laga pekan ke-37 di Stadion Marcantonio Bentegodi, Senin (19/5) dini hari WIB, skuad asuhan Cesc Fabregas bermain imbang 1-1 melawan Hellas Verona. Hasil ini memperpanjang rekor tak terkalahkan Como menjadi sembilan pertandingan beruntun yang merupakan prestasi memukau untuk tim debutan.
Laga berlangsung dengan tensi tinggi. Fabregas menerapkan strategi menyerang agresif dengan menurunkan trio Douvikas, Strefezza, dan Nico Paz. Como langsung mengambil inisiatif serangan sejak awal pertandingan, memaksa barisan belakang tuan rumah bekerja keras.
Tekanan Como membuahkan hasil pada menit ke-29. Maxence Caqueret melepaskan tendangan spektakuler dari luar kotak penalti yang melesat ke pojok kanan gawang. Kiper Lorenzo Montipo tak berdaya menyaksikan bola menembus jala-jala gawangnya.
Di babak kedua, Verona melakukan perubahan taktis. Darko Lazovic berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-69 melalui serangan balik yang dieksekusi dengan presisi. Meski gagal mempertahankan keunggulan, performa Como tetap mendapat apresiasi berkat kedisiplinan dan kematangan bermain mereka.
Transformasi Como Menjadi Kekuatan Baru Serie A
Kehadiran Cesc Fabregas menjadi kunci metamorfosis Como dari tim promosi menjadi kekuatan diperhitungkan di Serie A. Mantan gelandang dengan pengalaman di klub-klub elit Eropa berhasil mentransfer visi permainannya ke skuad Como, menerapkan filosofi sepakbola menyerang yang atraktif.
Jean Butez dipercaya menjaga gawang dengan dukungan lini pertahanan berisi Van Der Brempt, Goldaniga, Kempf, dan Moreno. Trio Perrone, Caqueret, dan Da Cunha mengendalikan lini tengah, sementara Paz, Strefezza, dan Douvikas menjadi ujung tombak. Formasi ini mencerminkan keberanian sekaligus perhitungan matang Fabregas.
Kecerdasan Fabregas dalam membaca permainan menjadi nilai tambah Como. Beberapa pemain yang sebelumnya tidak disorot kini menjelma menjadi bintang di bawah asuhannya. Caqueret adalah contoh nyata bagaimana Fabregas memaksimalkan potensi pemainnya dengan kemampuan distribusi bola dan tendangan jarak jauh yang mematikan.
Investasi Djarum Group juga mendukung kesuksesan Como. Kelompok usaha asal Indonesia tersebut memberikan suntikan dana segar dan menerapkan manajemen profesional. Kombinasi dukungan finansial, manajemen terstruktur, dan kejelian mendatangkan pemain serta pelatih menjadi resep sukses Como di Serie A.
Como Bersiap Hadapi Juara Bertahan
Petualangan Como akan mencapai klimaks dramatis pada pekan pamungkas melawan Inter Milan. Pertandingan di Stadio Giuseppe Sinigaglia ini berpotensi menjadi penentu gelar juara bagi Inter, memberikan Como kesempatan mencatatkan namanya dalam sejarah dengan kemungkinan menggagalkan pesta juara sang raksasa Milan.
Motivasi tinggi dipastikan mewarnai persiapan Como. Fabregas dan anak asuhnya ingin menutup musim perdana dengan hasil membanggakan di hadapan pendukung sendiri. Kemenangan atas Inter akan memperpanjang rekor tak terkalahkan Como menjadi 10 pertandingan beruntun dan mengukuhkan status mereka untuk musim depan.
Inter dipastikan tidak akan main-main meski telah mengamankan gelar juara. Harga diri dan keharusan memberikan persembahan terbaik bagi pendukung akan membuat Lautaro Martinez dan rekan-rekannya bermain dengan intensitas tinggi. Pertemuan ini menjanjikan pertarungan taktis menarik antara Fabregas dan Simone Inzaghi.
Terlepas dari hasil akhir, musim perdana Como di Serie A layak mendapat apresiasi tinggi. Dari status tim promosi yang diprediksi berjuang menghindari degradasi, mereka tampil sebagai tim menyegarkan dengan sepakbola menghibur. Keberanian mengadopsi filosofi menyerang menjadi bukti mentalitas juara yang ditanamkan Fabregas. Dengan pondasi solid yang telah dibangun, Como memiliki masa depan cerah di sepakbola Italia.