Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis pagi (7/8/2025).
Rupiah naik 44 poin atau 0,27% menjadi 16.318 per dolar AS dari semula 16.362 per dolar AS. Demikian mengutip dari Antara.
Penguatan rupiah terjadi di tengah rilis Bank Indonesia (BI) soal cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2025. BI melaporkan cadangan devisa Indonesia terjaga tetap tinggi sebesar USD 152 miliar. Namun, posisi itu sedikit turun dari posisi akhir Juni 2025 sebesar USD 152,6 miliar.
“Perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso dalam laman BI.
Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2025 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujar dia.
Ke depan, Bank Indonesia memandang posisi cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga, neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus, serta persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang menarik.
Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Penutupan Rupiah pada 6 Agustus 2025
Sebelumnya, analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi sikap pasar yang menunggu keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang penunjukan Gubernur Federal Reserve (The Fed) baru menggantikan Jerome Powell.
“Pelaku pasar menunggu keputusan Presiden Donald Trump tentang penunjukan pejabat di The Fed untuk kejelasan lebih lanjut tentang prospek kebijakan bank sentral,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu, (6/8/2025), seperti dikutip dari Antara.
Trump menuturkan, ada empat nama calon yang dipertimbangkan menjadi Gubernur The Fed, dan mengecualikan Menteri Keuangan Scott Bessent.
Mengutip Anadolu, dilaporkan oleh CNBC bahwa mantan Gubernur The Fed Kevin Warsh, Kevin Hassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Trump, dan Gubernur Fed Christopher Waller merupakan empat nama yang dipertimbangkan menggantikan Powell. Gubernur The Fed yang saat ini baru bisa diganti pada Mei 2026.
Sentimen Rupiah
Di sisi lain, sentimen terhadap rupiah turut dipengaruhi data Institute of Supply Management (ISM) non manufaktur prices sebesar 69,9 dari perkiraan 66,5, ISM non manufaktur Purchasing Managers Index (PMI) 50,1 dari dugaan 51,5, S&P Global Services PMI 55,7 dari prediksi 55,2, serta S&P Global Composite PMI 55,1 dari ekspektasi 54,6.
“(Penurunan ISM PMI) menandai hampir terhentinya aktivitas jasa dan memperburuk kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi AS,” ucap Ibrahim.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Rabu di Jakarta menguat sebesar 28 poin atau 0,17 persen menjadi Rp16.362 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini bergerak menguat pula di level, yakni sebesar Rp16.379 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.388 per dolar AS.