Rute Cardoso, Istri yang Selalu Memberikan Cinta dan Dukungan pada Diogo Jota

2 months ago 13

Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan yang penuh gemerlap dan tekanan seorang pesepakbola top dunia, tak banyak yang bisa menyamai kehangatan dan ketulusan cinta Rute Cardoso kepada suaminya, Diogo Jota.

Kini, saat dunia sepak bola berduka atas kepergian Jota pada usia 28 tahun, satu hal tetap bersinar dari kegelapan tragedi itu: kesetiaan Rute, yang tak hanya kepada suaminya, tetapi juga kepada impian yang selama ini mereka rajut bersama.

Kisah mereka adalah tentang cinta yang sederhana namun kuat, tentang mimpi yang dibangun bersama, dan tentang kesetiaan yang bertahan bahkan ketika maut memisahkan.

Rute dan Diogo bukanlah pasangan yang mencolok sorotan media. Mereka tumbuh bersama sejak Jota masih meniti karier dari akademi FC Pacos de Ferreira di Portugal. Ketika Jota menapaki tangga demi tangga, dari Porto B, Atletico Madrid, Wolves, hingga akhirnya Liverpool, Rute selalu ada. Bukan hanya sebagai pasangan, tetapi juga sebagai sahabat, pendukung, dan tempat pulang.

Mimpi yang Mereka Jalani Berdua

Ketika Jota bergabung dengan Liverpool pada 2020 dengan mahar £45 juta, itu bukan sekadar lompatan karier. Itu adalah realisasi dari impian lama, impian bermain untuk klub besar, impian mendengar 'You'll Never Walk Alone' dinyanyikan dari tribun Anfield, dan impian untuk memberikan kehidupan terbaik bagi keluarganya.

Rute bukan penonton dari perjalanan itu. Ia adalah bagian dari mimpi itu sendiri. Bersama anak-anak mereka dan anjing-anjing kesayangan, keluarga kecil ini menjadikan Liverpool rumah, bukan hanya tempat tinggal.

Mereka sering tampil dalam balutan atribut Liverpool FC, kaus, syal, bahkan kalung anjing serasi, seolah berkata bahwa ini adalah perjalanan mereka bersama.

Tragedi yang Merenggut, Cinta yang Tak Tergantikan

Kematian Diogo Jota dalam kecelakaan mobil di Spanyol, bersama sang adik Andre Silva, meninggalkan luka mendalam. Liverpool FC menyebut kehilangan ini sebagai sesuatu yang tak terbayangkan dan memang demikian adanya.

Seorang pemain yang energik, cerdas, dan produktif di lini depan, kini hanya tinggal kenangan di benak para Kopites.

Namun yang paling terpukul tentu Rute. Dalam keheningan duka, ia tak bicara banyak. Tapi satu unggahan lama di media sosial miliknya berbicara lebih dari seribu kata.

Ia memposting foto-foto keluarga: dirinya, Jota, anak-anak mereka, dan anjing-anjing berbaju merah. Bersama foto itu, tertulis lirik lagu legendaris Liverpool:"Teruslah berjalan, teruslah berjalan. Dengan harapan di hatimu. Dan kau takkan pernah berjalan sendirian..."

Bukan Hanya Sepak Bola, Dunia Kehilangan Diogo Jota

Pedro Proenca, Presiden Federasi Sepak Bola Portugal, menggambarkan Jota sebagai 'seseorang dengan kegembiraan yang menular'. Tapi mungkin yang lebih menular dari kegembiraannya adalah cinta dan dedikasi yang ia dan Rute tunjukkan, baik pada satu sama lain, maupun pada klub yang mereka cintai.

Hari ini, Liverpool bukan hanya kehilangan seorang pemain. Sepak bola Portugal bukan hanya kehilangan talenta. Dunia kehilangan sebuah kisah cinta yang begitu murni, namun sekaligus menunjukkan bahwa cinta sejati tak mengenal akhir.

Rute telah membuktikan bahwa 'You’ll Never Walk Alone' bukan sekadar lagu. Itu adalah janji. Janji yang ditepati dengan air mata, keberanian, dan kenangan.

Read Entire Article
Bisnis | Football |