Liputan6.com, Jakarta Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menjadi sorotan media Belanda setelah insiden kostum basah kuyup saat laga melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/6/2025). Media ESPN NL menyoroti pilihan pakaian Kluivert yang dianggap kurang tepat untuk cuaca panas dan lembap Jakarta.
Meskipun demikian, Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan 1-0 atas China dalam laga tersebut. Pertanyaannya, apakah insiden kostum ini berdampak pada performa tim?
Pilihan Kostum yang Disorot Media
Pada babak pertama, Kluivert mengenakan kemeja putih yang dengan cepat basah kuyup akibat cuaca panas dan lembap. Di babak kedua, ia mengganti bajunya dengan kaus berkerah warna hitam. ESPN NL menyebut, "Biru muda adalah pilihan yang kurang cerdas dalam cuaca seperti ini."
Media Belanda lainnya juga menyoroti bahwa Kluivert tampak belum sepenuhnya memahami kondisi cuaca di Jakarta. Hal ini dianggap sebagai kesalahan kecil yang menarik perhatian, terutama karena Kluivert merupakan pelatih asing yang baru menangani Timnas Indonesia.
Imbas ke Performa Timnas Indonesia
Meskipun insiden kostum menjadi bahan perbincangan, performa Timnas Indonesia di lapangan tetap solid. Gol tunggal dari Ole Romeny melalui penalti memastikan kemenangan atas China.
Perubahan strategi dan susunan pemain yang diterapkan Kluivert menunjukkan efektivitasnya, dengan lini tengah dan depan tampil lebih dinamis.
Ttaktik Kluivert memberikan warna baru dalam permainan Timnas Indonesia. Penempatan Joey Pelupessy dan Thom Haye di lini tengah, serta duet sayap Egy Maulana Vikri dan Ricky Kambuaya, memperkaya variasi serangan tim.
Dengan demikian, insiden kostum tidak memengaruhi performa tim secara signifikan. Sebaliknya, Kluivert mampu menunjukkan adaptasi dan strategi yang efektif dalam menghadapi lawan.
Reaksi Netizen dan Media Sosial
Insiden kostum Kluivert juga menjadi perbincangan di media sosial. Beberapa netizen Indonesia menanggapi dengan humor, menyebut bahwa cuaca Jakarta memang "hot."
Kolom komentar ESPN NL dibanjiri oleh suporter Garuda yang memberikan berbagai tanggapan, mulai dari candaan hingga dukungan.
Meskipun menjadi bahan candaan, insiden ini menunjukkan bahwa Kluivert masih dalam proses adaptasi dengan lingkungan baru.