Liputan6.com, Jakarta Kehilangan bek andalan di usia emas tampaknya bukan cerita baru di Liverpool. Setelah kepergian Trent Alexander-Arnold ke Real Madrid, kini perhatian beralih ke Ibrahima Konate yang kontraknya tersisa satu tahun lagi. Situasi ini memunculkan kekhawatiran akan terulangnya skenario serupa.
Kabar yang beredar menyebutkan bahwa Konate telah memutuskan musim mendatang akan menjadi musim terakhirnya di Anfield. Klub-klub seperti PSG dan Real Madrid disebut-sebut sebagai tujuan potensial bagi bek timnas Prancis tersebut.
Jika benar hengkang, Liverpool akan kehilangan Konate di puncak kariernya. Pemain berusia 26 tahun itu tampil impresif musim lalu dan berperan penting dalam keberhasilan Liverpool meraih gelar liga.
Konate Belum Sepakat, Liverpool Dikejar Waktu
Liverpool belum menyerah untuk mempertahankan Konate. Pembicaraan kontrak telah berlangsung sejak awal musim lalu, namun belum membuahkan hasil. Klub melihat Konate sebagai suksesor Virgil van Dijk dan yakin ia mampu mengambil alih peran sebagai pemimpin lini belakang.
Bersama Van Dijk, Konate menunjukkan kualitas unggul: Kuat dalam duel, cepat membaca permainan, dominan di udara, dan sigap dalam menutup ruang. Namun, belum banyak kesempatan baginya memimpin lini belakang tanpa kehadiran Van Dijk.
Gaya bermain pelatih baru Arne Slot menuntut bek tengah yang piawai membangun serangan. Slot secara terbuka memuji kemampuan Van Dijk dalam mengalirkan bola, namun menyoroti bahwa distribusi bola Konate masih dalam tahap pengembangan.
Konate Buka Suara, Spekulasi Tetap Bergulir
Konate sendiri sempat menanggapi rumor yang beredar usai merayakan gelar liga. Ia membantah semua kabar yang beredar di media sosial dan menegaskan bahwa belum pernah hampir menandatangani kontrak baru. “Mereka bilang saya hampir tanda tangan di November, padahal tidak ada apa-apa saat itu,” katanya.
Liverpool kini dihadapkan pada pilihan sulit: Mempertahankan Konate hingga kontraknya habis atau mencoba menjualnya sekarang. Namun, klub peminat seperti PSG atau Madrid mungkin enggan mengeluarkan dana untuk pemain yang bisa didapat gratis tahun depan.
Sikap Liverpool sebelumnya menunjukkan bahwa kepentingan olahraga bisa diutamakan dibanding keuntungan finansial. Jika Konate tetap tampil apik dan tim meraih trofi, maka mempertahankannya tanpa memperpanjang kontrak tetap bisa dibenarkan.
Dampak Potensial dan Pilihan yang Terbuka
Lini pertahanan Liverpool tengah mengalami perombakan besar. Kehadiran Jeremie Frimpong dan Milos Kerkez mengubah wajah bek sayap, sementara kepergian Jarell Quansah berarti Liverpool harus merekrut satu bek tengah lagi. Jika Konate juga pergi, hanya Van Dijk yang tersisa dari barisan belakang utama musim lalu.
Konate tampaknya tetap bersiap untuk musim baru, seperti terlihat dari unggahannya di Instagram yang ditutup dengan kalimat: “Next season, we go again!” Jika bertahan, ia mungkin tetap dipasang reguler seperti Alexander-Arnold yang pamit di akhir musim lalu namun tetap bermain.
Situasi ini kemungkinan akan mengerucut pada Januari saat Konate bisa bebas meneken pra-kontrak dengan klub luar Inggris.